Seniman Bandung Pamerkan Kain Tenun tentang Didikan Ibu kepada Anak Laki-laki

Reporter

Ikhsan Reliubun

Editor

Marvela

Jumat, 4 Oktober 2024 16:00 WIB

Seniman asal Bandung, Jawa Barat, Widi Asari, 30 tahun, memamerkan karya seni berbentuk motif kain. Sebuah kisah yang ia gali dari cerita anak laki-laki di Maumere, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur. Karya itu dipamerkan dalam pameran Jakarta Biennale di Taman Ismail Marzuki, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa, 1 Oktober 2024. TEMPO/Ihsan Reliubun

TEMPO.CO, Jakarta - Seniman asal Bandung, Widi Asari menyuguhkan karya seni berupa kain tenun yang dibuat dari benang kapas. Untuk menghasilkan karya itu, Widi harus berangkat ke Maumere, Nusa Tenggara Timur, menyaksikan dan terlibat langsung membuat karya itu sepanjang Agustus 2024.

Di Maumere, Widi melihat satu kebiasaan anak laki-laki yang bersedia mengerjakan pekerjaan domestik, seperti menyapu dan memasak. "Yang aku lihat di KAHE dan Maumere, itu peran laki-laki di ruang domestik sangat dekat, karena didikan mamanya," kata seniman 30 tahun itu kepada Tempo, saat memamerkan karya tenun dengan berbagai motif di Taman Ismail Marzuki, Menteng, pada Selasa, 1 Oktober 2024.

Peran Ibu Dituangkan dalam Motif Kain Tenun

Setelah mengetahui peran anak laki-laki yang mau mengerjakan pekerjaan domestik, Widi lantas berpikir mengangkat cerita itu dalam karya seninya. Dia mengaku tertarik menggali ingatan anak laki-laki terhadap objek-objek di dapur atau pekerjaan rumah dan disalurkan dalam karya berupa tenunan untuk motif kain. Dia melihat itu melalui cerita anak laki-laki di Komunitas KAHE, kelompok kesenian di Maumere, Kabupaten Sikka, NTT.

"Kenapa menjadi motif kain? Karena saya ingin memposisikan didikan mama itu sama pentingnya dalam pembentukan sejarah kota," ujar perempuan asal Lembang, Bandung, Jawa Barat, itu menceritakan proses residensinya.

Advertising
Advertising

Alasannya, yang ia lihat di Maumere, motif kain yang dihasilkan para penenun di sana, merepresentasikan sejarah dari kota tersebut. "Misalnya ada pengaruh Katolik, di kainnya ada motif Salib. Ada pengaruh Jepang, di kainnya ada motif teko," tutur dia.

Sehingga dalam proses kreatif yang Widi pamerkan, katanya, merupakan cara dia menghadirkan peran ibu sama dengan sejarah-sejarah besar untuk membentuk karakter anak laki-laki di Maumere. Ia tiba di Maumere pada 16 Agustus lalu. Proses kreatif itu berlangsung sekitar tiga pekan. Pada 21 September ia kembali ke Bandung.

Dia menerangkan, pertama proses mencipta, mereka mengambil benang kapas, lalu diikat satu-satu, dan menganyam dengan berbagai motif. Motif itu yang biasanya dijahit di dalam tenunan kain. Dalam proses pembuatannya, dia berujar, ada rumus yang ia sebut matematik, membentuk motif seperti katel, ulekan, hingga pohon. "Motif ini dipindahkan ke tenunan kain," ucap dia.

Tradisi Ibu Buatkan Kain Tenun untuk Anak Laki-laki

Dalam kisah lain, dengan perjumpaanya dengan anak-anak pria yang ia temui dalam Komunitas KAHE, Widi mengetahui bahwa setiap anak laki-laki diberikan sepotong kain buatan ibunya. Kain itu yang selalu dibawa dan menemani mereka selama merantau. "Kalau mereka sakit di rantau, tinggal diselimuti kain itu langsung sembuh. Tradisinya seperti itu," ucap dia.

Widi menelusuri kisah kain tenun Maumere dan cerita personal tentang Kain Mama yang ia beri judul dalam tenunannya sebagai "Ingatan Kain Mama". Ia menggali cerita itu serta nilai budaya kain dalam konteks kota dan pasar. Cerita yang menghasilkan produk seninya dalam residensi Baku Konek yang akan dipamerkan dalam Jakarta Biennale 2024, yang mengembangkan motif tenun berdasarkan ingatan anak laki-laki di Komunitas KAHE.

Dalam residensi ini dia berkolaborasi dengan penenun dari Watublapi, Mama Lin, serta mendokumentasikan "Jata Kapa", nyanyian tentang teknik tenun, bersama Dixxxie. "Jadi saya mencoba menggali ingatan masa anak-anak itu lewat bau kain mamanya," ucap dia.

Karya "Ingatan Kain Mama" merupakan tenunan yang dianyam dengan benang yang di dalamnya ada sejumlah motif. Karya itu dipajang di dinding pameran di Galeri Emiria Soenassa, Taman Ismail Marzuki, berwarna krim dan navy atau biru tua.

Pilihan Editor: Galeri Orbital Gelar Pameran Tunggal Nandanggawe, Karyanya Terinspirasi dari Masa Pandemi

Berita terkait

Presiden Jokowi Minta Maaf Lagi kepada Masyarakat Saat Pamitan di NTT

55 menit lalu

Presiden Jokowi Minta Maaf Lagi kepada Masyarakat Saat Pamitan di NTT

Jokowi minta maaf atas segala kekurangan selama masa jabatannya sebagai presiden dan menyatakan penyesalannya jika ada kebijakan yang kurang berkenan.

Baca Selengkapnya

Pameran 100 Tahun Sitor Situmorang, Tampilkan Karya Sang Sastrawan dan Sosoknya Sebagai Ayah

1 hari lalu

Pameran 100 Tahun Sitor Situmorang, Tampilkan Karya Sang Sastrawan dan Sosoknya Sebagai Ayah

Penyair Sitor Situmorang menjadi wacana diskusi dan pameran tentang sosok sastrawan yang hidup berpindah-pindah itu.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ingin Pos Lintas Batas Negara Tumbuhkan Ekonomi Rakyat, Ini Contohnya

2 hari lalu

Jokowi Ingin Pos Lintas Batas Negara Tumbuhkan Ekonomi Rakyat, Ini Contohnya

Presiden Jokowi mengharapkan Pos Lintas Batas Negara di sejumlah wilayah di Indonesia bisa menubuhkan sentra-sentra ekonomi baru.

Baca Selengkapnya

Jokowi Harap Bendungan Temef Tingkatkan Produktivitas Petani di NTT

2 hari lalu

Jokowi Harap Bendungan Temef Tingkatkan Produktivitas Petani di NTT

Presiden Jokowi mengatakan air merupakan barang yang sangat vital di NTT. Petani diharapkan bisa panen lebih dari satu kali.

Baca Selengkapnya

Jakarta Biennale 2024 Disuguhkan Tanpa Tema dan Kurator

2 hari lalu

Jakarta Biennale 2024 Disuguhkan Tanpa Tema dan Kurator

Berlangsung di TIM hingga 15 November 2024, Jakarta Biennale 2024 tak memiliki tema dan kurator pemeran.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan 7 Pos Lintas Batas Negara, Bilang Jadi Zona Penyangga Pertahanan

2 hari lalu

Jokowi Resmikan 7 Pos Lintas Batas Negara, Bilang Jadi Zona Penyangga Pertahanan

Jokowi mengatakan PLBN merupakan beranda depan Indonesia yang mewakili wajah negara

Baca Selengkapnya

Mengenal Temef, Bendungan Terbesar di NTT yang Diresmikan Presiden Jokowi Hari Ini

2 hari lalu

Mengenal Temef, Bendungan Terbesar di NTT yang Diresmikan Presiden Jokowi Hari Ini

Presiden Jokowi hari ini, Rabu, 2 Oktober 2024, akan meresmikan Bendungan Temef di Timor Tengah Selatan, terbesar di Nusa Tenggara Timur.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Bendungan Temef di NTT: Kunci Kemakmuran Itu Air

2 hari lalu

Jokowi Resmikan Bendungan Temef di NTT: Kunci Kemakmuran Itu Air

Presiden Jokowi meresmikan Bendungan Temef yang merupakan bendungan terbesar di NTT. Ia mengatakan air sangat vital bagi masyarakat NTT.

Baca Selengkapnya

Jokowi Akan Resmikan Bendungan Temef dan PLBN di NTT Hari Ini

2 hari lalu

Jokowi Akan Resmikan Bendungan Temef dan PLBN di NTT Hari Ini

Presiden Jokowi melanjutkan kegiatan kunjungan kerja hari kedua di Provinsi Nusa Tenggara Timur dan akan meresmikan Bendungan Temef.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Resmikan 27 Ruas Jalan di NTT: Mulus, Masyarakat Bisa Menikmati

2 hari lalu

Presiden Jokowi Resmikan 27 Ruas Jalan di NTT: Mulus, Masyarakat Bisa Menikmati

Presiden Jokowi meresmikan pembangunan dan perbaikan 27 ruas jalan sepanjang 217 kilometer di Nusa Tenggara Timur.

Baca Selengkapnya