Polemik Blockout 2024, Gerakan Boikot Terhadap Selebritis Dunia Demi Dukung Palestina

Jumat, 7 Juni 2024 21:55 WIB

Zendaya berpose di Met Gala, yang merupakan gala penggalangan dana tahunan yang diadakan untuk kepentingan Metropolitan Museum of Art's Costume Institute dengan tema tahun ini 'Sleeping Beauties: Reawakening Fashion' di New York City, New York, AS, 6 Mei 2024. Zendaya mengenakan gaun berbahu satu ini menampilkan rok terompet panjang yang dilapisi garis diagonal berwarna biru royal dan hijau zamrud. REUTERS/Andrew Kelly

TEMPO.CO, Jakarta - Selama tujuh bulan terakhir, dunia telah menunjukkan kemarahan terhadap pembunuhan puluhan ribu warga sipil di Jalur Gaza, Palestina. Kondisi ini telah memicu reaksi dari berbagai kalangan, termasuk seruan untuk memboikot artis dan musisi terkenal yang dianggap tidak bersuara atau tidak beraksi dalam mendukung Palestina yakni Blockout 2024.

Menurut statistik dari otoritas kesehatan Gaza, konflik Israel-Palestina sejak 7 Oktober 2023 telah mengakibatkan setidaknya 34.735 kematian, termasuk lebih dari 14.000 anak-anak.

Gerakan boikot ini tidak hanya menargetkan artis Barat tetapi juga sejumlah bintang K-Pop ternama seperti BTS dan BLACKPINK. Tujuan utama dari gerakan ini adalah untuk menekan para selebriti agar menggunakan platform dan pengaruh mereka untuk menyuarakan dukungan terhadap gencatan senjata dan mengakhiri kekerasan di Gaza.

Seruan ini semakin kuat setelah sejumlah selebriti menghadiri acara Met Gala, yang dinilai kontras dengan penderitaan yang terjadi di Rafah, salah satu kota yang luluh-lantak di kawasan Gaza.

Mengapa Diboikot?

Gerakan boikot terhadap artis dan musisi dunia telah mencuat sebagai respons terhadap ketidakpedulian atau ketidaksensitifan terhadap isu-isu penting dalam masyarakat. Salah satu alasan utama di balik gerakan ini adalah ketidakpartisan atau keheningan publik figur terkenal terhadap masalah yang membutuhkan perhatian dan dukungan mereka.

Advertising
Advertising

Dalam beberapa kasus, seperti konflik Israel-Palestina, keheningan artis dan musisi yang memiliki panggung global dinilai sebagai bentuk abainya mereka terhadap kekerasan atau pelanggaran hak asasi manusia. Dalam konteks ini, boikot diarahkan untuk menekan para selebriti agar menggunakan pengaruh mereka untuk memperjuangkan perdamaian dan keadilan.

Daftar Target Boikot dalam Blockout 2024

Dilansir dari Kbizoom, gerakan boikot ini melibatkan sejumlah besar selebriti terkenal, termasuk beberapa nama besar seperti Kim Kardashian, Taylor Swift, Beyoncé, Kylie Jenner, Zendaya, Miley Cyrus, Selena Gomez, Khloe Kardashian, Ariana Grande, Doja Cat, Demi Lovato, Lizzo, Nicki Minaj, Travis Scott, Kanye West, Katy Perry, Zac Efron, Joe Jonas, Nick Jonas, Kevin Jonas, Justin Timberlake, dan banyak lagi.

Setelah Met Gala, gerakan ini semakin berkobar, dengan menambahkan selebriti yang hadir dalam acara tersebut ke dalam black list. Saluran televisi Turki, TRT World, juga membagikan video yang menunjukkan penurunan jumlah pengikut pada akun pribadi selebriti secara nyata.

Pada 11 Mei, seorang jurnalis Palestina bernama Bisan Owda memposting dukungannya untuk Gerakan Blockout 2024 di Instagram.

"Sudah waktunya untuk memblokir semua selebriti yang tetap diam," tulis Owda disertai dengan daftar panjang nama artis target boikot.

Menariknya, akun Instagram resmi BLACKPINK dan BTS secara mencolok terdaftar oleh wartawan tersebut. Selain itu, akun pribadi Lisa, sang rapper girl group Korea Selatan itu juga muncul.

Postingan Owda memicu kontroversi di kalangan penggemar K-pop, terutama penggemar BTS. Banyak penggemar merasa bahwa menargetkan BTS tidak adil karena semua anggotanya saat ini sedang menjalani dinas militer dan mungkin terikat oleh hukum yang lebih ketat mengenai pernyataan politik.

Tanggapan Penggemar

Disadur dari Times of India, penggemar dari artis dan musisi yang menjadi target boikot memberikan beragam tanggapan terhadap gerakan ini. Beberapa dari mereka mempertahankan idola mereka, menegaskan bahwa keheningan mereka tidak selalu menandakan ketidakpedulian, terutama jika mereka tidak memahami secara penuh konteks dan kompleksitas isu tersebut.

Namun, ada juga penggemar yang mendukung gerakan boikot, menekankan pentingnya penggunaan platform oleh selebriti untuk menyuarakan dukungan terhadap isu-isu penting dalam masyarakat. Mereka menganggap bahwa artis dan musisi memiliki tanggung jawab moral untuk berbicara dan bertindak atas nama keadilan dan kemanusiaan.

Sejalan dengan perdebatan ini, gerakan boikot seperti Blockout 2024, terhadap artis dan musisi dunia terus menggema, menggambarkan kompleksitas hubungan antara selebriti, penggemar, dan isu-isu sosial yang mendesak.

KBIZOOM | HINDUSTAN TIMES | BRADLEYSCOUT
Pilihan editor: Blockout 2024, Gerakan Blokir Selebritas yang Viral di Media Sosial

Berita terkait

Ini Isi Pidato Presiden Palestina Mahmoud Abbas di Majelis Umum PBB

1 hari lalu

Ini Isi Pidato Presiden Palestina Mahmoud Abbas di Majelis Umum PBB

Presiden Palestina Mahmoud Abbas, Kamis, 26 September 2024, berpidato di hadapan Majelis Umum PBB.

Baca Selengkapnya

Israel Kirim 88 Jasad Warga Palestina Tanpa Identitas Lewat Kontainer

2 hari lalu

Israel Kirim 88 Jasad Warga Palestina Tanpa Identitas Lewat Kontainer

Warga Palestina menuntut Israel mengidentifikasi jenazah 88 orang yang dikirimkan melalui kontainer.

Baca Selengkapnya

Kemiskinan Mengancam Israel, Ekonomi Terpuruk Akibat Perang Gaza

3 hari lalu

Kemiskinan Mengancam Israel, Ekonomi Terpuruk Akibat Perang Gaza

Perang antara Israel Hamas menyebabkan pertumbuhan ekonomi Israel terjun bebas.

Baca Selengkapnya

Lebih dari 40.000 Warga Israel Eksodus dalam 7 Bulan Pertama 2024

4 hari lalu

Lebih dari 40.000 Warga Israel Eksodus dalam 7 Bulan Pertama 2024

Lebih dari 40.000 warga Israel telah meninggalkan negara itu dalam tujuh bulan pertama tahun 2024, menurut data resmi yang dirilis kemarin.

Baca Selengkapnya

Pangeran Arab Saudi Salahkan Inggris yang Ciptakan Negara Israel

10 hari lalu

Pangeran Arab Saudi Salahkan Inggris yang Ciptakan Negara Israel

Pangeran Arab Saudi menuduh Inggris yang menciptakan negara Israel dan berandil besar menyebabkan perang di Gaza.

Baca Selengkapnya

Perdana Menteri Yordania Mundur dari Jabatan Beberapa Hari Setelah Terpilih

12 hari lalu

Perdana Menteri Yordania Mundur dari Jabatan Beberapa Hari Setelah Terpilih

PM Yordania mundur dari jabatannya hanya beberapa hari setelah diambil sumpah.

Baca Selengkapnya

Eks Jenderal Israel Tuding Netanyahu Manfaatkan Perang Gaza untuk Tutupi Kasus Korupsi

12 hari lalu

Eks Jenderal Israel Tuding Netanyahu Manfaatkan Perang Gaza untuk Tutupi Kasus Korupsi

PM Israel Benjamin Netanyahu disebut sengaja membiarkan perang di Gaza berlarut-larut untuk menutupi kasus korupsi yang menyeret dirinya.

Baca Selengkapnya

Sekjen PBB: Apa yang Terjadi di Gaza Sama Sekali Tidak Dapat Diterima

16 hari lalu

Sekjen PBB: Apa yang Terjadi di Gaza Sama Sekali Tidak Dapat Diterima

Sekjen PBB mengatakan tidak adanya akuntabilitas atas pembunuhan stafnya dan pekerja bantuan kemanusiaan di Jalur Gaza tak bisa diterima.

Baca Selengkapnya

Hamas Siap Gencatan Senjata dengan Israel Tanpa Syarat Baru

16 hari lalu

Hamas Siap Gencatan Senjata dengan Israel Tanpa Syarat Baru

Hamas menyatakan menerima proposal gencatan senjata dengan Israel seperti yang diajukan oleh Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Mahmoud Abbas Gagal Masuk Gaza, Israel Tak Beri Izin

17 hari lalu

Mahmoud Abbas Gagal Masuk Gaza, Israel Tak Beri Izin

Niat Mahmoud Abbas untuk mengunjungi Gaza lewat Rafah gagal setelah Israel menolak untuk memberinya izin masuk.

Baca Selengkapnya