Museum KCBN Muarajambi Siap Dibangun, Masyarakat Gelar Prosesi Tegak Tiang Tuo

Reporter

Tempo.co

Editor

Mitra Tarigan

Kamis, 6 Juni 2024 23:51 WIB

Prosesi adat Tegak Tiang Tuo di KCBN Muarajambi pada 5 Juni 2024/Kemdikbud

TEMPO.CO, Muaro Jambi - Museum di Kawasan Cagar Budaya Nasional (KCBN) Muarajambi, Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi siap dibangun. Untuk menandai pembangunan museum di kawasan ini, masyarakat adat menggelar Prosesi Adat Tegak Tiang Tuo pada 5 Juni 2024.

Tegak Tiang Tuo merupakan tradisi lokal sebagai upacara peletakan tiang pancang yang dilaksanakan di lokasi pembangunan museum kompleks KCBN Muarajambi ini. "Hari ini menandai pembangunan fisik komplek museum," kata Direktur Jenderal Kebudayaan, Kemendikbudristek, Hilmar Farid, dalam pidatonya pada 5 Juni 2024.

Prosesi adat Tegak Tiang Tuo di KCBN Muarajambi pada 5 Juni 2024/Kemdikbud

Hilmar mengatakan pembangunan fisik museum ini sebenarnya tidak hanya bermakna pembangunan fisik semata. "Wisata merupakan bentuk salah satu aspek dari merekonstruksi peradaban," katanya. Di museum baginya masyarakat bisa merekonstruksi berbagai peradaban lampau.

Tempo mengikuti upacara adat tersebut. Di tengah teriknya matahari dan alunan musik tradisional Jambi, terlihat pada awalnya sekelompok laki-laki menggotong kayu berukuran besar dengan tali. Para pria itu merupakan para pegawai syara', alim ulama, cerdik pandai, tuo tengganai serta diiringi pemangku adat dan datuk kepala desa. Barisan pria itu diikuti rombongan wanita yang membawa hantaran alias cecekot yang berupa tapak kuda, tahi angin, tahi besi, emas, perak dan garam serta setabun tawar.

Advertising
Advertising

Prosesi adat Tegak Tiang Tuo di KCBN Muarajambi pada 5 Juni 2024/Kemdikbud

Rombongan mendekat ke lubang sedalam 1,5 meter. Di tahap awal, para pejabat daerah dan pusat pemerintahan diminta untuk memasukkan beberapa elemen cecekot ke dalam liang tersebut. Elemen itu adalah emas, perak, serbuk besi, tapak kuda, dan sawang angin. "Masing-masing ada maknanya," kata Datuk Kepala Desa Danau Lamo Ismail Ahmad.

Ia mengatakan emas bermakna keberhasilan dari penghuni rumah. Harapannya penghuni rumah itu bisa mendapatkan rezeki yang melimpah.

Lalu ada pula elemen perak yang ditambahkan. Perak melambangkan kesejahteraan serta kemakmuran. Kemudian ada elemen serbuk besi. Maknanya, sang penghuni rumah merupakan orang yang bertekad kuat.

Ada pula elemen tapak kuda yang berarti penghuni itu melambangkan kekuatan bak Kuda Pelajang Bukti dan seorang yang bekerja keras. Terakhir adalah peletakan sawang angin yang melambangkan kesejukan dan kenyamanan di dalam rumah.

Ada pula garam yang ditambahkan ke lubang itu. Menurut Ismail, garam dianggap bisa menjadi pengusir roh-roh jahat sehingga bangunan yang akan dibangun ini bisa terhindar dari berbagai hal buruk.

Perlahan para pria menggotong kayu tersebut ke lubang sedalam 1,5 meter yang sudah ditambahkan berbagai elemen tersebut. "Kayu ini ditempatkan di tengah rumah yang hendak dibangun," kata Ketua Adat Desa Danau Lamo Idham Arit.

Tegak Tiang Tuo adalah sebuah upacara tradisional masyarakat adat desa Danau Lamo yang dilakukan setiap seseorang membangun sebuah rumah. Tiang itu ditempatkan di tengah bangunan sebagai bentuk tiang Utama bangunan tersebut. Upacara Tegak Tiang Tuo ini menjadi tanda peletakan tiang pertama pembangunan Mueum KCBN MUarajambi.

Sebagai tiang utama, kayu yang digunakan kelompok masyarakat ini adalah kayu bulian. Kayu ini digunakan karena menjadi salah satu tanaman hasil kawasan tersebut.

Tak berapa lama kayu yang sudah tegak itu tambahxan kain di pinggang, lalu kebaya sebagai atasan serta kain penutup kepala adat Jambi. Pada daerah wajah kayu tersebut, dihiasi pula celak, bedak, lipstik serta minyak kemiri dan parfum. Kayu itu semakin mirip dengan seorang perempuan. "Digambarkan Tiang Tuo itu dihiasi oleh perempuan, karena perempuan lah yang menjadi penghuni Utama," kata Idham.

Perempuan pula dianggap sebagai sosok yang bisa memberikan kehangatan serta memikat hati seiapapun yang memasuki bangunan. Perempuan dimaknai sebagai orang yang akan merawat baik bangunan itu.

Prosesi diakhiri dengan pemasangan payung rotan daun seredang, pembacaan doa, dan menyantap hidangan Puluran Selemak Manis sebagai wujud rasa syukur.

Museum KCBN Muarajambi rencananya kan dibangun di lahan seluas 30 hektare. Bangunan museumnya sendiri rencananya akan dibangun seluas 1 hektare. Jadi total fasilitas sekitar 25 hektare.

Pilihan Editor: KCBN Muarajambi Diharapkan Bisa Jadi Daya Tarik Budaya di Jambi

Berita terkait

Clifftown Telephone Museum, Wisata Unik di Bilik Telepon Terkecil Dunia

13 jam lalu

Clifftown Telephone Museum, Wisata Unik di Bilik Telepon Terkecil Dunia

Clifftown Telephone Museum di Southend-on-Sea, Essex, Pengunjung dapat menikmati sejarah lokal secara intim dan unik.

Baca Selengkapnya

Fans IShowSpeed Lompat Pagar saat Siaran Langsung, Museum Kamboja Minta Pemuda Bersikap Sopan

2 hari lalu

Fans IShowSpeed Lompat Pagar saat Siaran Langsung, Museum Kamboja Minta Pemuda Bersikap Sopan

Museum Nasional Kamboja menyesalkan perilaku buruk sekelompok pemuda yang menerobos gerbang dan melompati pagar saat IShowSpeed siaran langsung.

Baca Selengkapnya

Museum Permen Pertama di Dunia akan Dibuka di Dubai, Pengunjung bisa Mandi Arum Manis

3 hari lalu

Museum Permen Pertama di Dunia akan Dibuka di Dubai, Pengunjung bisa Mandi Arum Manis

Museum ini bertujuan untuk membantu orang mempelajari sejarah dan ilmu permen melalui permainan interaktif sampai mencicipi beragam jenisnya.

Baca Selengkapnya

Belanda Kembalikan 288 Benda Cagar Budaya Indonesia

8 hari lalu

Belanda Kembalikan 288 Benda Cagar Budaya Indonesia

Indonesia dan Belanda menandatangani kesepakatan repatriasi atau pengembalian sebanyak 288 benda cagar budaya asal Indonesia

Baca Selengkapnya

Artefak dari Perunggu yang Dicuri Lebih dari 40 Tahun Dikembalikan ke Turki

9 hari lalu

Artefak dari Perunggu yang Dicuri Lebih dari 40 Tahun Dikembalikan ke Turki

Artefak itu adalah sebuah kline perunggu yakni sebuah sofa persegi panjang yang digunakan di Yunani dan Romawi kuno pada tahun 530 sebelum masehi

Baca Selengkapnya

Dharma-Kun Diajak ke Museum Sutiyoso, Sebelumnya Ridwan Kamil-Suswono

10 hari lalu

Dharma-Kun Diajak ke Museum Sutiyoso, Sebelumnya Ridwan Kamil-Suswono

Mantan Gubernur Jakarta Sutiyoso mengajak bakal pasangan calon Dharma-Kun mengunjungi museum miliknya. Apa saja isi museumnya?

Baca Selengkapnya

Asal-usul Museum Sanxingdui Cina

12 hari lalu

Asal-usul Museum Sanxingdui Cina

Museum Sanxingdui salah satu situs arkeologi penting di Cina

Baca Selengkapnya

Melihat Museum Rumah Kelahiran Buya Hamka di Tepian Danau Maninjau

13 hari lalu

Melihat Museum Rumah Kelahiran Buya Hamka di Tepian Danau Maninjau

Museum ini berisikan barang-barang pribadi dari Buya Hamka seperti tongkat, jubah, dan buku-buku

Baca Selengkapnya

Apa Nama Tanjung di Ujung Benua Afrika? Ini Jawabannya

17 hari lalu

Apa Nama Tanjung di Ujung Benua Afrika? Ini Jawabannya

Apa nama tanjung di ujung benua Afrika? Namanya yakni Tanjung Agulhas yang terkenal dengan pemandangan bagus serta keanekaragaman hayatinya.

Baca Selengkapnya

Polisi Jerman Tembak Mati Tersangka di Dekat Konsulat Israel di Munich

23 hari lalu

Polisi Jerman Tembak Mati Tersangka di Dekat Konsulat Israel di Munich

Polisi Jerman menembak mati seorang pria dalam baku tembak di dekat konsulat Israel dan museum sejarah Nazi di Munich

Baca Selengkapnya