Awal Mula Festival Film Cannes, Apa hubungannya dengan Adolf Hitler dan Nazi?

Sabtu, 27 Mei 2023 08:14 WIB

Artis Sharon Stone berpose dengan gaun puff Dolce Gabana di premier film The Story of My Wife" (L'histoire de ma femme) dalam Festival Film Cannes ke-74, di Prancis, 4 Juli 2021. REUTERS/Johanna Geron

TEMPO.CO, Jakarta - Mengacu britannica, Festival Film Cannes yang memiliki nama resmi Festival de Cannes adalah festival film setiap tahun di Cannes, Prancis. Festival film ini menjadi pasar internasional tempat produser dan distributor dapat bertukar ide, menonton film, dan menandatangani kontrak. Sebelum 1939, Jean Zay, Menteri Pendidikan dan Seni Rupa Prancis kala itu memiliki keinginan mengadakan acara budaya di Perancis.

Sebelum Jean Zay menggagas ide tersebut, diplomat dan sejarawan Prancis, Philippe Erlanger terkejut karena anggota juri di Mostra mengubah pemenang penghargaan beberapa jam sebelum mengumumkan hasil resmi yang mendukung film dokumenter propaganda Nazi.

Perubahan tersebut terjadi karena adanya tekanan dari Adolf Hitler dan Mussolini. Selain itu, lahirnya festival ini juga dilatarbelakangi dengan tujuannya untuk menyaingi Festival Film Venesia Internasional. Perancis harus menciptakan suasana yang sama bergengsinya dengan Venesia untuk festival saingannya.

Dari daftar sepuluh kota Prancis, pilihan awalnya jatuh di Biarritz pada 9 Mei 1939. Namun, pendukung Cannes, Georges Prade, seorang anggota dewan kota dari Paris dan direktur hotel Cannes dimobilisasi oleh masyarakat setempat sehingga berhasil memenangkan pemilihan tempat festival tersebut, sebagaimana tertulis dalam festival-cannes.

Kemudian, pada 31 Mei 1939, kota Cannes dan pemerintah menandai kelahiran resmi Festival Film Internasional, hanya tiga bulan sebelum tanggal peresmian acara tersebut. Barulah, pada 1 September 1939, Festival Film Internasional dibuka di Cannes bersamaan dengan Festival Film Venesia.

Advertising
Advertising

Festival Film Cannes pertama kali diadakan di sebuah auditorium di Municipal Casino. Pelukis Jean-Gabriel Domergue membuat poster resmi untuk festival pertama ini. Namun, awan Perang Dunia yang semakin mengancam, membuat para pengunjung dan beberapa tamu undangan melarikan diri. Pada 1 September 1939, pasukan Jerman menginvasi Polandia. Peristiwa ini berdampak pada penundaan festival 10 hari yang disertai dengan semakin memburuknya situasi. Lalu, 3 September 1939, Perang Dunia diumumkan pada dan mobilisasi umum diumumkan sehingga festival tidak dapat dilanjutkan.

Meskipun Festival Film Cannes yang bertaraf internasional lahir dalam suasana memabukkan di akhir Perang Dunia II, tetapi festival ini juga menjadi tanda dimulainya sebuah episode besar di dunia perfilman. Pada Juli 1945, festival ini mulai menunjukkan eksistensinya kembali.

Penulis dan kritikus seni Perancis, Philippe Erlanger mengajukan gagasan untuk menghadirkan Festival Film Cannes lagi kepada sutradara baru sinematografi Perancis. Namun, Perancis dan kotamadya Cannes tidak mampu lagi menanggung biaya yang besar. Publik pun mengumpulkan dana secara bersama-sama untuk melangsungkan kembali festival film ini. Akhirnya, pada September 1946, dalam suasana meriah dan terlepas dari serangkaian masalah teknis, festival pertama ini memulai era keemasan panjang yang menjadikan Cannes sebagai tempat bagi semua negara pembuat film.

Merujuk cannes, Festival Film Cannes pertama memperkenalkan sinema Italia dan neorealismenya ke seluruh dunia. Lalu, pada awal abad ke-21, sinema pecah dan mulai berevolusi melalui perubahan terus-menerus. Festival ini menjadi salah satu acara paling bergengsi di dunia perfilman yang berlangsung selama dua minggu di bulan Mei setiap tahun di kota Cannes, Côte d'Azur, Prancis.

Festival ini memiliki keistimewaan dari festival lainnya dengan adanya Palme d'Or yang merupakan penghargaan tertinggi kepada film. Film-film yang dipilih untuk kompetisi resmi diputar di hadapan juri yang terdiri dari nama-nama terkenal dari dunia perfilman. Festival ini juga menjadi simbol keunggulan sinematik dan cerminan dari perubahan industri film selama bertahun-tahun, seperti terangkum dalam cotedazufrance.

Pilihan Editor: Raline Shah di Festival Film Cannes 2023, Nikmati 3,5 Jam Nonton Killers of The Flower Moon

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Legendaris! Nama Beyonce akan Masuk ke dalam Kamus Prancis Larousse

2 hari lalu

Legendaris! Nama Beyonce akan Masuk ke dalam Kamus Prancis Larousse

Nama Beyonce akan masuk ke dalam Kamus Prancis Le Petit Larousse edisi terbaru tahun ini dengan definisi sebagai penyanyi R&B dan pop Amerika.

Baca Selengkapnya

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

2 hari lalu

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

Universitas Sciences Po di Paris menolak tuntutan mahasiswa untuk memutus hubungan dengan universitas-universitas Israel.

Baca Selengkapnya

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

3 hari lalu

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

Setiap peserta akan diberikan keranjang piknik gratis yang dikemas sampai penuh oleh sejumlah pemilik restoran ikonik di jalanan Kota Paris itu.

Baca Selengkapnya

Ujung Perang Dunia II Eropa: Eva Braun, Istri Adolf Hitler yang Tewas Sehari Setelah Pernikahan

4 hari lalu

Ujung Perang Dunia II Eropa: Eva Braun, Istri Adolf Hitler yang Tewas Sehari Setelah Pernikahan

Bernama lengkap Eva Anna Paula Braun, Braun adalah simpanan yang lalu menjadi istri Adolf Hitler, pemimpin Nazi Jerman di Perang Dunia II.

Baca Selengkapnya

Perang Dunia II: Kilas Balik Kematian Adolf Hitler 79 Tahun Silam

4 hari lalu

Perang Dunia II: Kilas Balik Kematian Adolf Hitler 79 Tahun Silam

Setelah kematian Adolf Hitler, Ibukota Jerman, Berlin, jatuh ke tangan Sekutu pada 7 Mei 1945. Itu menandai akhir dari Perang Dunia II di Eropa.

Baca Selengkapnya

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

9 hari lalu

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

Polisi Prancis membubarkan unjuk rasa pro-Palestina di Paris ketika protes-protes serupa sedang marak di Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

14 hari lalu

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976

Baca Selengkapnya

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

14 hari lalu

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Israel akan memanggil duta besar negara-negara yang memilih keanggotaan penuh Palestina di PBB "untuk melakukan protes"

Baca Selengkapnya

Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

18 hari lalu

Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

Recep Tayyip Erdogan kembali menyamakan Israel dengan pemimpin Nazi Adolf Hitler.

Baca Selengkapnya

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

19 hari lalu

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

Beberapa sekutu memperingatkan eskalasi setelah serangan Iran terhadap Israel meningkatkan kekhawatiran akan perang regional yang lebih luas.

Baca Selengkapnya