TEMPO.CO, Jakarta - Pada 12 Mei 2023, industri perfilman Indonesia sedang berduka. Achiel Nasrun, sutradara ternama Tanah Air ini meninggal di usia yang ke-72 tahun. Achiel Nasrun yang lahir pada 29 Oktober 1950 di Jakarta adalah sutradara Indonesia yang namanya melambung berkat hasil garapannya melalui film Lupus.

Sebelum menjadi sutradara, ia lebih dulu mengawali kariernya sebagai asisten penata artistik dalam film Rina karya sutradara Abubakar Djunaedi pada 1971. Setelah itu, ia menjadi asisten sutradara dalam beberapa film. Kariernya sebagai sutradara baru dimulai pada 1981 melalui film Dalam Kabut dan Badai.

Berikut adalah beberapa film yang pernah dikerjakan oleh Achiel Nasrun sepanjang masa hidupnya, yaitu:

Dalam Kabut dan Badai (1981)

Merujuk p2k.stekom.ac.id, film ini mengisahkan seorang pemuda playboy bernama Danar (Billy Argo) yang sering membuat masalah. Meskipun telah memiliki teman dekat perempuan bernama Anita (Juni Arcan), tetapi ia masih mengejar perempuan lain, Ratna (Ita Mustafa) dengan berbagai cara. Di sisi lain, ada seorang mahasiswi bernama Ningsih (Neneng Alina) yang juga jatuh cinta kepadanya.

Saat mengetahui dirinya disukai oleh Danar, Ratna langsung mengarahkan cinta Danar kepada Ningsih yang kemudian meninggal karena sakit jantung. Sementara itu, Anita mengalami depresi berat hingga dirawat di rumah sakit yang membuat Danar harus bertanggung jawab kepada teman dekatnya itu.

Lambat laun, ternyata diketahui pula bahwa Danar dan Ratna adalah saudara kandung yang membuat hubungan mereka semakin kompleks.

Kulihat Cinta di Matanya (1983)

Film ini menceritakan tentang Atika (Meriam Bellina) yang merupakan mantan penyanyi ternama sedang berupaya bangkit kembali dari jurang narkoba. Sang ibu mengajak Atika kembali ke Yogyakarta untuk membantu upaya pemulihan tersebut, tetapi ia memutuskan untuk tetap tinggal di Jakarta dan tinggal di rumah budenya. Usaha Atika untuk bangkit dan bekerja kembali tanpa terlibat dalam obat-obatan terlarang lagi menemui jalan buntu.

Atika pun mencoba untuk berserah diri dan saat itu juga ia berhasil mendapatkan keberuntungan. Kala itu, ia berkenalan dengan dengan Sakti (Achan Rachman), seorang koreografer yang membuatnya bergairah untuk meniti karier kembali. Namun, tidak disangka, cobaan datang lagi menghampiri Atika. Pacar lama Sakti, Elisa (Henidar Amroe) yang telah menikah dengan anak pengusaha kaya, Willy (August Melasz) berupaya untuk memisahkan mereka. Namun, Atika berusaha untuk menyelesaikan setiap permasalahan yang terjadi secara perlahan.

Kulihat Cinta di Matanya ini pun berhasil memperoleh nominasi kategori atur musik terbaik yang diberikan untuk Billy J. Budiardjo dalam Festival Film Indonesia (FFI) 1984, seperti tertulis dalam p2k.unkris.ac.id.

Leak (2007)

Selain genre drama dan romantis, Achiel Nasrun juga menggarap film genre horor berjudul Leak. Film ini mengangkat kisah Cantika (Nadia Vega) yang tidak mengetahui bahwa keluarganya adalah leak, termasuk ayahnya, Wayan Ardhana (Ferry Irawan Kusuma) yang mengabdi kepada setan demi kekayaan. Untungnya, kakek Cantika, Nyoman Aria (Piet Pagau) dan Ibunya bukan penganut leak. Demi melindungi Cantika, mereka rela melakukan apa saja.

Suatu hari, ayah Atika mengalami sekarat usai ketahuan sedang beraksi dengan iblis oleh warga pada bulan purnama. Cantika yang berkeinginan menolong ayahnya malah melakukan sesuatu sehingga membuatnya menjadi leak. Namun Cantika, tidak menyadarinya. Sampai pada malam bulan purnama berikutnya, ia menyadari perubahan dalam dirinya dan atas bantuan Nyoman, Cantika diasingkan keluar kota. Film garapan sutradara Achiel Nasrun ini berhasil menarik banyak penonton untuk menyaksikannya di bioskop Indonesia.

Pilihan Editor: Sederet Aktor Pernah Memainkan Karakter Lupus, Termasuk Hilman Hariwijaya

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.