Curhatan Soimah Hadapi Petugas Pajak: Diperlakukan seperti Koruptor dan Maling

Reporter

magang_merdeka

Editor

Marvela

Senin, 10 April 2023 22:56 WIB

Soimah Pancawati. Foto: Instagram/@showimah

TEMPO.CO, Jakarta - Penyinden sekaligus selebritas Indonesia, Soimah Pancawati menceritakan pengalaman buruknya berhadapan dengan petugas pajak. Soimah mengaku bahwa dirinya seringkali diperlakukan tidak adil dan mendapat pesan tidak manusiawi.

Soimah Tetap Taat Pajak Meski Diperlakukan Tidak Adil

Lewat video yang diunggah kanal YouTube Mojokdotco, Soimah mengaku bahwa dirinya berusaha untuk menjadi warga negara yang bertanggung jawab lewat taat pajak. "Kan kewajiban kita lapor pajak. Ya, kita sudah tau, kita sudah sadar itu. Sudah pasti lah. Soimah enggak bakal lari kok, orang rumahnya sudah jelas. Bisa dicari, jadi enggak pernah lari. Jangan khawatir, pasti bayar. Tapi perlakukanlah dengan baik, gitu loh. Jadi saya itu merasa diperlakukan seperti bajingan, seperti koruptor," tuturnya pada video tersebut.

Soimah mengaku bahwa dirinya telah mengumpulkan beberapa bukti terkait perlakuan kasar yang didapatkannya dari petugas pajak sejak 2015. Ia menyebut bahwa petugas pajak memiliki trik lewat penggunaan ancaman, sedangkan dirinya tidak mengerti apa yang harus dicurigai dari seorang pekerja seni. "Tahun 2015, jadi orang pajak datang ke rumah, buka pagar tanpa salam tiba-tiba sudah di depan pintu, yang seakan-akan saya itu mau melarikan diri. Ya pokoknya saya dicurigai ada pemeriksaan apa," ujarnya.

Kesulitan yang Didapat Soimah dari Petugas Pajak

Soimah menyebut bahwa dirinya dipaksa untuk menggunakan nota untuk segala transaksi yang dilakukan. Ia pun menceritakan bahwa petugas pajak seringkali tidak mempercayai pengeluarannya. "Saya beli rumah harganya 430 juta, deal-deal-an sama penjual. 'Saya cicil ya pak, nanti kalau sudah bayaran, saya cicil.' Oke sepakat, sudah lunas lah 430 juta, kita ke notaris. Enggak deal dari perpajakan, karena enggak percaya, 'oh rumah di situ harganya 650 juta' menurut pajak," katanya.

Seniman asal Pati, Jawa Tengah itu juga sampai geleng-geleng kepala karena petugas pajak tidak mempercayai gaya hidup sederhananya, terutama terkait properti yang dibeli. "Jadi saya dikira menurunkan harga, padahal deal-deal-annya segitu (430 juta). 'Enggak mungkin masa Soimah beli rumah 430 juta.' Lah memang ada ukurannya Soimah harus beli rumah harga berapa miliar gitu?" katanya dengan nada ketus.

Advertising
Advertising

Tak berhenti di sana, Soimah juga menceritakan tentang kehadiran petugas pajak saat pembangungan pendopo yang dimilikinya. Menurut cerita Soimah, petugas pajak mencoba untuk mengukur pendopo miliknya dan mengapresiasi bangunannya seharga 50 miliar. "Akhirnya pendopo itu diapresiasi hampir 50 miliar, padahal saya yang bikin saja belum tahu itu habisnya berapa. Orang belum rampung finishing, belum rampung total," katanya.

Soimah Didatangi Debt Collector

Selain kesulitan yang didapatkan dari petugas pajak, Soimah mengaku mendapatkan sering diberikan pesan pengingat dengan bahasa tidak manusiawi, diperlakukan seperti maling, dan dikirimkan surat ke rumah alamat KTP, yaitu rumah mertuanya. Tak hanya itu, Soimah mengaku bahwa kediaman mertuanya pernah didatangi oleh debt collector (penagih utang) dengan perlakuan kasar.

"Akhirnya datang itu petugas pajak ke tempat kakak saya, bawa debt collector, gebrak meja. Itu di rumah kakak saya. Sebelumnya pernah ngomong, katanya orang pajak datang saya tidak mau menemui, padahal posisi saya di Jakarta (urusan syuting), jadi kakak saya dikira menyembunyikan saya," katanya.

Tanggapan Sri Mulyani

Menanggapi tuduhan yang diberikan Soimah terhadap institusi Direktorat Jenderal Pajak, Sri Mulyani selaku Menteri Keuangan Republik Indonesia memberikan klarfikasinya lewat video unggahan Instagram @ditjenpajakri. Pihak DJP mengaku belum ada stafnya yang menemui Soimah secara langsung.

Pihak DJP menyebut bahwa pada kejadian 2015 yang diceritakan Soimah, ada dugaan bahwa oknum yang diduga petugas pajak merupakan instansi di luar kantor pajak yang memiliki kaitan dengan jual beli aset rumah. Selain itu, jika terdapat aktivitas validasi yang dilakukan, validasi tersebut dilakukan kepada penjual untuk memastikan nilai transaksi yang sesuai ketentuan.

Lalu, terkait tuduhan debt collector yang mendatangi kediaman kerabat Soimah, pihak DJP menyebut bahwa mereka memiliki instansi dan penyebutan khusus untuk peran debt collector, yaitu Juru Sita Pajak Negara (JSPN). Untuk menurunkan JSPN, harus ada surat tugas dan perintah jelas terkait tunggakan pajak. Pihak DJP memastikan bahwa Soimah tercatat tidak memiliki utang pajak dan tidak pernah diperiksa kantor pajak.

Ketiga, terkait pemeriksaan pendopo, pihak DJP memastikan pihaknya menggunakan penilai profesional supaya tidak semena-mena. DJP menungkap bahwa pendopo Soimah ditaksir memiliki nilai Rp 4,7 miliar bukan Rp 50 miliar. Selain itu, DJP juga menyebut bahwa Soimah menyatakan pendopo itu nilainya Rp 5 miliar.

Terakhir, DJP memastikan bahwa pihaknya menggunakan bahasa sopan saat berhubungan dengan Soimah, baik lewat panggilan telpon maupun pesan WhatsApp.

GABRIELLA AMANDA

Pilihan Editor: Bikin Tertawa, Soimah Mengucap Terima Kasih Diberi Bantuan Sosial

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Sri Mulyani Siapkan Paket Pensiun Dini PLTU untuk Jadi Percontohan Transisi Energi

1 jam lalu

Sri Mulyani Siapkan Paket Pensiun Dini PLTU untuk Jadi Percontohan Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut Indonesia sedang memfinalisasi paket pensiun dini pembangkit listrik tenaga uap batu bara atau PLTU

Baca Selengkapnya

Nama Sri Mulyani Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur Jakarta dari PDIP

1 jam lalu

Nama Sri Mulyani Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur Jakarta dari PDIP

Gilbert Simanjuntak, mengatakan nama Sri Mulyani masuk bursa bacagub bersama Menteri Sosial Tri Rismaharini, dan mantan Panglima TNI Andika Perkasa.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

1 hari lalu

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

Sri Mulyani Indrawati dan Presiden ADB Masatsugu Asakawa membahas lebih lanjut program Mekanisme Transisi Energi (ETM) ADB untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Cek Syarat Pendaftaran CPNS Polsuspas, Harta Kekayaan Dirjen Bea Cukai Askolani

1 hari lalu

Terkini Bisnis: Cek Syarat Pendaftaran CPNS Polsuspas, Harta Kekayaan Dirjen Bea Cukai Askolani

Syarat pendaftaran CPNS Kepolisian Khusus Pemasyarakatan (Polsuspas) yang banyak diminati oleh para pelamar dari seluruh Indonesia.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

1 hari lalu

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan ada dampak kenaikan BI Rate ke level 6,25 persen terhadap APBN, terutama penerimaan pajak.

Baca Selengkapnya

Jadi Sorotan, Ternyata Segini Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

2 hari lalu

Jadi Sorotan, Ternyata Segini Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

Pegawai Direktorat Jenderal Bea Cukai disorot usai banyak kritikan terkait kinerjanya. Berapa gajinya?

Baca Selengkapnya

Zulhas Cerita Panjang Lebar soal Alasan Permendag Tak Lagi Batasi Barang Bawaan dari Luar Negeri

2 hari lalu

Zulhas Cerita Panjang Lebar soal Alasan Permendag Tak Lagi Batasi Barang Bawaan dari Luar Negeri

Mendag Zulhas bercerita panjang lebar soal alasan merevisi Permendag Nomor 36 Tahun 2024 soal pengaturan impor.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

2 hari lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

2 hari lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Segini Harta Kekayaan Dirjen Bea Cukai Askolani yang Juga Menjabat Komisaris BNI

2 hari lalu

Segini Harta Kekayaan Dirjen Bea Cukai Askolani yang Juga Menjabat Komisaris BNI

Dirjen Bea dan Cukai Askolani menjadi sorotan karena memiliki harta Rp 51,8 miliar

Baca Selengkapnya