Mengenal Kalimba, si Piano Jempol Alat Musik dari Afrika Selatan

Minggu, 6 November 2022 14:15 WIB

Musisi tampil di jalanan kota Vilnius untuk merayakan peringatan Hari Musik Jalanan (Street Music Day), di Lituania, 18 Juli 2020. Xinhua/Alfredas Pliadis

TEMPO.CO, Jakarta - Kalimba merupakan bentuk modern dari alat musik tradisional Mbira. Alat musik ini berasal dari Afrika Selatan yang dipopulerkan ke penjuru dunia oleh Hugh Tracey. Tracey adalah etnomusikolog asal Inggris yang banyak mempelajari dan mengarsipkan musik tradisional Afrika Selatan dan Afrika Tengah.

Megutip dari laman Grinnell College Musical Instrument Collection, kalimba sering digunakan untuk hiburan pribadi atau musik dansa, tetapi juga dapat dimainkan dalam upacara adat seperti upacara Spirit of Bira di Zimbabwe.

Hugh Tracey bekerja dangan cara merekam dan mempelajari musik Afrika, dan ingin memperkenalkan instrumen Afrika yang menarik, ramah, dan unik ini kepada dunia. Alat musik ini dibuat menggunakan baja Sheffield dengan mubvamaropa, yaitu kayu keras resonansi yang secara tradisional digunakan untuk Mbira di Afrika tengah dan selatan.

Tak hanya suara indah yang dihasilkan, kemudahan dalam memainkan alat musik ini juga menjadi pendukung dalam popularitas alat musik kalimba itu sendiri. Orang-orang sering menyebut kalimba sebagai “piano jempol” dari Zimbabwe.

Baca : Piano dua Jempol

Advertising
Advertising

Melansir dari laman Binus University, alat musik ini juga merupakan bagian dari alat musik perkusi. Untuk memainkannya cukup dengan memetik ujung tuts logam yang ada pada kalimba, caranya kurang lebih sama dengan cara memainkan piano.

Seiring berkembangnya zaman, kalimba terus dikenal dan menjadi alat musik trend saat ini, termasuk di Indonesia. Suara yang menenangkan menjadi daya tarik alat musik ini. Harga yang terjangkau, dan mudah dibawa kemana-mana menjadi penyebab masyarakat tertarik untuk memperlajari kalimba.

Baca : Pakar Internasional Bicarakan Alat Musik dari Dieng di Melbourne

Memainkan alat musik kalimba pun cukup mudah. Kalimba di pegang dengan kedua tangan lalu kedua jempol di gunakan untuk memetik ujung logam hingga menghasilkan nada-nada yang indah dan merdu. Suara yang keluar akan di perkuat oleh resonantor dari lubang buluh kayu tersebut.

Ada beberapa cara merubah nada agar suara kalimba lebih tinggi atau rendah. Yaitu dengan cara menjauhkan lempengan besi dari lubang resonansi. Jika ingin membuat nada rendah maka perdekat ke lubang resonansi. Dengan mengatur posisi lempengan yang ada, maka pemain bisa menghasilkan variasi nada yang lebih tinggi ataupun rendah dari si 'piano jempol' ini.

WINDA OKTAVIA

Baca : Alat Musk Bambu Buatan Cimahi Mendunia

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Mengenal Guinea, Lawan Timnas Indonesia U-23 di Playoff Olimpiade Paris 2024

9 jam lalu

Mengenal Guinea, Lawan Timnas Indonesia U-23 di Playoff Olimpiade Paris 2024

Timnas Indonesia U-23 harus menang melawan Timnas Guinea U-23 jika ingin lolos Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

10 Negara Termiskin di Dunia Berdasarkan PDB per Kapita

9 hari lalu

10 Negara Termiskin di Dunia Berdasarkan PDB per Kapita

Berikut ini daftar negara termiskin di dunia pada 2024 berdasarkan PDB per kapita, semuanya berada di benua Afrika.

Baca Selengkapnya

Profesor Riset Termuda BRIN Dikukuhkan, Angkat Isu Sampah Indonesia yang Cemari Laut Afrika

10 hari lalu

Profesor Riset Termuda BRIN Dikukuhkan, Angkat Isu Sampah Indonesia yang Cemari Laut Afrika

Reza dikukuhkan sebagai profesor riset berkat penelitian yang dilakukannya pada aspek urgensi pengelolaan plastik.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik 69 Tahun Konferensi Asia Afrika dan Dampaknya bagi Dunia

17 hari lalu

Kilas Balik 69 Tahun Konferensi Asia Afrika dan Dampaknya bagi Dunia

Hari ini, 69 tahun silam atau tepatnya 18 April 1955, Indonesia menjadi tuan rumah Konferensi Asia Afrika di Bandung, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Industri Mobil Listrik Ancam Sepertiga Populasi Kera Besar di Hutan-hutan Afrika

28 hari lalu

Industri Mobil Listrik Ancam Sepertiga Populasi Kera Besar di Hutan-hutan Afrika

Penelitian mengungkap dampak dari tambang mineral di Afrika untuk memenuhi ledakan teknologi hijau di dunia terhadap bangsa kera besar.

Baca Selengkapnya

Ribuan Anak Afrika Terserang Sindrom Mengangguk, Gangguan Saraf yang Masih Misterius

37 hari lalu

Ribuan Anak Afrika Terserang Sindrom Mengangguk, Gangguan Saraf yang Masih Misterius

Sindrom mengangguk menyerang ribuan anak di Afrika. Gangguan saraf ini masih misterius dan belum diketahui pasti penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Dibesarkan dari Lahir, Singa Terkam Penjaga hingga Tewas

21 Februari 2024

Dibesarkan dari Lahir, Singa Terkam Penjaga hingga Tewas

Seekor singa jantan membunuh penjaga yang telah merawatnya dari bayi saat sedang diberi makan.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Farmasi Unair Juara III Lomba Piano Tingkat Internasional

20 Februari 2024

Mahasiswa Farmasi Unair Juara III Lomba Piano Tingkat Internasional

La Pianista Piano Competition adalah kompetisi bermain piano tingkat internasional yang diselenggarakan oleh La Pianista Music bersama MILKU.

Baca Selengkapnya

Daya Tarik Malawi yang Baru Menerapkan Bebas Visa untuk 79 Negara

16 Februari 2024

Daya Tarik Malawi yang Baru Menerapkan Bebas Visa untuk 79 Negara

Baru-baru ini, Malawi menerapkan bebas visa masuk untuk 79 negara

Baca Selengkapnya

Mengaku Bawa Ikan Kering, Turis Amerika Ini Kedapatan Bawa Mumi Monyet dari Afrika

13 Februari 2024

Mengaku Bawa Ikan Kering, Turis Amerika Ini Kedapatan Bawa Mumi Monyet dari Afrika

Keberadaan bangkai monyet itu diketahui setelah seekor anjing Bea Cukai mengendus sesuatu yang tidak biasa di bagasi seorang pelancong dari Afrika.

Baca Selengkapnya