Kemendikbud Ajak Masyarakat Jaga Nazam Aceh agar Tetap Eksis

Selasa, 12 Oktober 2021 16:30 WIB

Contoh kutipan dalam Nazam Aceh yang mengandung pesan agar tidak main-main saat mengaji. Foto: TWITTER/Balai Bahasa Provinsi Aceh

TEMPO.CO, Jakarta - Kebudayaan, tradisi, dan kesenian menjadi ciri khas suatu daerah yang harus dijaga dan dilestarikan. Untuk melesarikan budaya, suatu masyarakat akan berusaha menurunkan budaya tersebut dari generasi ke generasi. Sayangnya, terkadang ada beberapa yang akhirnya hilang tergerus oleh waktu. Misalnya nazam dari Aceh.

Syeh Masri, tokoh budayawan Aceh, mengatakan eksistensi nazam saat ini memprihatinkan karena semakin ditinggalkan oleh masyarakat. Sama seperti kesenian tradisional lainnya, nazam mulai kehilangan peminat. “Beragam media hiburan makin ramai sehingga nazam Aceh kalah pamor,” katanya seperti yang dikutip Tempo dari laman resmi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Jumat, 1 Oktober 2021.

Menurut Syeh Masri, nazam merupakan merupakan salah satu warisan budaya yang patut dilestarikan. Nazam disampaikan dalam beberapa model lagu untuk mengiringi bait-bait yang berisi petuah agama. Dengan lagu tersebut, kata dia, nazam akan terpaut di hati pendengar. “Pendengar akan menikmati sembari memahami dan mempraktikkan pesan nazam di kehidupan,” katanya.

Advertising
Advertising

Mengingat pentingnya nazam Aceh untuk dilestarikan, Kemendikbudristek melalui Tim Balai Bahasa Provinsi Aceh (BPPA) telah melakukan kegiatan revitalisasi nazam Aceh sebagai langkah untuk membangkitkan kembali semangat pelesarian budaya di masyarakat Aceh.

Kepala BBPA Karyono mengajak masyarakat untuk terus melestarikan kesenian nazam Aceh. Upaya revitalisasi nazam yang dilakukan tim BBPA tidak lain sebagai langkah dalam membangkitkan kembali semangat pelestarian di masyarakat Aceh.


Meski revitalisasi ini telah dilakukan sejak 31 Maret lalu, tetapi usaha ini masih belum cukup untuk membuat nazam menjadi panjang umur dan berdaya hidup tinggi di masyarakat Aceh. Namun, optimisme terhadap pelestarian nazam Aceh harus dirawat dan perlu usaha-usaha konkret yang kontinu, baik dari pemerintah, masyarakat, maupun dari pegiat nazam itu sendiri.

Syeh Masri menuturkan kerja sama dari pihak pemerintah dan masyarakat merupakan faktor penentu. Selain itu, perlu juga dilakukan usaha konkret yang konsisten “Kerja sama serta konsistensi dari usaha-usaha tersebut jelas merupakan faktor penentu bagi membaiknya daya hidup nazam di masyarakat Aceh pada generasi yang akan datang,” ujarnya.

Nazam sendiri merupakan puisi yang terdiri atas dua belas larik, berirama dua-dua atau empat-empat. Nazam biasanya memaparkan mengenai nasihat keagamaan, hukum agama, sejarah kerasulan, dan moral yang berlandaskan Islam. Isi nazam Aceh kaya lakan sentuhan spiritual dan berfungsi sebagai media untuk berdakwah. Biasanya nazam Aceh diawali dengan puji-pujian dan diakhiri dengan doa.

MAGHVIRA ARZAQ KARIMA

Baca juga:

Ulama Aceh Dukung Vaksinasi Covid-19 untuk Santri

Berita terkait

Cara Perpustakaan Pikat Pembaca Muda

3 jam lalu

Cara Perpustakaan Pikat Pembaca Muda

Sejumlah perpustakaan asing milik kedutaan besar negara sahabat di Jakarta berbenah untuk menarik lebih banyak anak muda, khususnya generasi Z.

Baca Selengkapnya

Menang Telak di Aceh saat Pilpres 2024, Anies: Terima Kasih Orang-orang Pemberani

1 hari lalu

Menang Telak di Aceh saat Pilpres 2024, Anies: Terima Kasih Orang-orang Pemberani

Anies Baswedan mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Aceh karena telah memberi dukungan di Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Wakil Ketua DPRA Sebut Prabowo Bakal Kembalikan Dana Otsus Aceh 2 Persen

1 hari lalu

Wakil Ketua DPRA Sebut Prabowo Bakal Kembalikan Dana Otsus Aceh 2 Persen

Wakil Ketua DPRA Safarudin mengatakan meski suara Prabowo di Pilpres 2024 kalah di Aceh, namun dia berkomitmen kembalikan dana otsus 2 persen.

Baca Selengkapnya

Nadiem Makarim: Perubahan dalam Merdeka Belajar Butuh Keberanian Besar

1 hari lalu

Nadiem Makarim: Perubahan dalam Merdeka Belajar Butuh Keberanian Besar

Dalam perayaan Hardiknas 2024, Mendikbudristek Nadiem Makarim mengungkapkan transformasi dalam kebijakan Merdeka Belajar butuh risiko dan keberanian besar.

Baca Selengkapnya

Festival Bahasa Ibu, Cara Kemendikbudristek Mengawetkan Bahasa Daerah

2 hari lalu

Festival Bahasa Ibu, Cara Kemendikbudristek Mengawetkan Bahasa Daerah

Kemendikbudristek menggelar festival bahasa ibu nasional. Berisi talenta penjaga bahasa etnis dari berbagai wilayah.

Baca Selengkapnya

Anies-Muhaimin ke Aceh Meski Timnas Amin Sudah Bubar, Ada Apa?

2 hari lalu

Anies-Muhaimin ke Aceh Meski Timnas Amin Sudah Bubar, Ada Apa?

Anies-Muhamin dikabarkan menuju ke Aceh untuk mengikut agenda bersama meski Timnas Amin sudah bubar.

Baca Selengkapnya

Universitas Jember Raih Dua Penghargaan Bergengsi dari Kemendikbudristek

2 hari lalu

Universitas Jember Raih Dua Penghargaan Bergengsi dari Kemendikbudristek

Penghargaan itu diharapkan akan semakin memotivasi keluarga besar Universitas Jember untuk menjadi yang lebih baik lagi.

Baca Selengkapnya

3 Fakta Cut Nyak Dhien di Sumedang, Mengajar Agama dan Disebut Ibu Suci

3 hari lalu

3 Fakta Cut Nyak Dhien di Sumedang, Mengajar Agama dan Disebut Ibu Suci

Cut Nyak Dhien sangat dihormati masyarakat Sumedang dan dijuluki ibu perbu atau ibu suci. Ia dimakamkan di tempat terhormat bangsawan Sumedang.

Baca Selengkapnya

FSGI Soroti Tingginya Kasus Kekerasan di Satuan Pendidikan dalam Hardiknas 2024

3 hari lalu

FSGI Soroti Tingginya Kasus Kekerasan di Satuan Pendidikan dalam Hardiknas 2024

FSGI prihatin karena masih tingginya kasus-kasus kekerasan di satuan pendidikan dalam perayaan hardiknas 2024

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

3 hari lalu

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

Komnas HAM menggunakan 127 indikator untuk mengukur pemenuhan kewajiban negara dalam pelaksanaan HAM.

Baca Selengkapnya