Konser Musik Skala Besar Dizinkan, Iwan Fals Senang Tapi Takut Gelombang Ketiga

Reporter

Dewi Retno

Selasa, 28 September 2021 19:47 WIB

Iwan Fals. Dok. Musica Studios

TEMPO.CO, Jakarta - Penyanyi dan musisi legendaris, Iwan Fals senang dengan rencana pemerintah akan mengizinkan penyelenggaran konser skala besar. Tapi, meski sudah diizinkan, Iwan justru takut kalau ada gelombang ketiga pandemi.

Alhamdulillah, konser diizinkan tapi ada ancaman covid gelombang ke 3,” cuitnya di akun Twitternya, Senin, 27 Sepember 2021. Iwan juga mengunggah ulang cuitannya dan menambahkan gambar lukisan abstraknya yang baru selesai. Tidak lupa ia menambahkan emotikon tertawa di cuitannya itu.

Dalam siaran persnya pemerintah melalui Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate mengatakan, pemerintah dapat mengizinkan penyelanggaraan kegiatan besar. Asalkan mengikuti pedoman yang telah ditetapkan. Langkah ini diambil sebagai upaya mempercepat pemulihan ekonomin nasional, khususnya di sektor pariwisata.

“Pemerintah kini dapat memberikan izin untuk mengadakan perhelatan dan pertemuan berskala besar yang melibatkan banyak orang, asalkan mematuhi pedoman penyelenggaran yang telah ditetapkan,” ujar Menteri Johhny seperti dilansir dari Antara, Sabtu, 25 September 2021.

Rekaman lagu Iwan Fals berjudul Tanam Siram Tanam di kampung adat Wae Rebo, NTT. Dok.Eiger

Advertising
Advertising

Cuitan Iwan ini mendapat balasan dari netizen yang juga sudah rindu menyaksikan konser. “Konser dimana Pak haji sudah RINDUku TEBAL nih,” cuit akun @tmyo*****. “Alhamdulillah. Gas panggung kita pak Haji,” cuit akun @muhli****. “Lanjut oom kan sudah berizin, ada masker dan vaksin yang siap menangkal gelombang itu,” cuit akun @Cib****.

Selama masa pandemi COVID-19, Iwan belum menggelar konser yang dapat disaksikan secara langsung oleh penggemar. Dia pun merindukan hal-hal yang kadang membuatnya kesal. "Ya tetap kangen tapi enggak se-apa ya karena ada sosial media kita bisa langsung nyapa. Tapi kalau dilihat dari video-video dan rekaman seru juga ya," kata Iwan Fals, 3 September 2020.

Saat manggung, Iwan teringat pengalaman mengesalkan bersama penonton. Salah satunya, saat penonton ikut bernyanyi bersama, terkadang suara mereka lebih kencang dari penyanyinya sendiri. Hal inilah yang membuatnya kadang merasa kesal karena tidak bisa lagi bernyanyi secara penuh.

"Saya kan pengin nyanyi juga, saya penyanyi kan pengin didengerin. Sampai ibu saya bilang, 'Le, ya enggak apa-apa kalau mereka pengin nyanyi, kamu tinggal kasih mic-nya ke mereka aja, enak kamu dibayar enggak usah nyanyi'. Saya bilang enak aja, saya kan dibayar untuk nyanyi. Ya ini bercandaan saya aja ya, tapi kekesalan itu ngangeni juga," kata Iwan Fals.

DEWI RETNO

Baca juga: Iwan Fals Main Musik Bareng Anak Muda, Diledek Guyonannya Jadul

Berita terkait

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

16 jam lalu

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

Pemerintah telah merevisi kebijakan impor menjadi Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag Nomor 8 Tahun 2024. Wamendag sebut alasannya.

Baca Selengkapnya

Doomscrolling Pertama Kali Muncul Pada Awal Pandemi Covid-19, Berdampak bagi Kesehatan Mental

23 jam lalu

Doomscrolling Pertama Kali Muncul Pada Awal Pandemi Covid-19, Berdampak bagi Kesehatan Mental

Doomscrolling mengacu pada kebiasaan terus-menerus menelusuri berita buruk atau negatif di media sosial atau internet, sering untuk waktu yang lama.

Baca Selengkapnya

Wamenkeu: Tingkat Pengangguran 2024 Turun, Lebih Rendah dari Sebelum Pandemi

4 hari lalu

Wamenkeu: Tingkat Pengangguran 2024 Turun, Lebih Rendah dari Sebelum Pandemi

Wamenkeu Suahasil Nazara mengungkapkan, tingkat pengangguran 2024 telah turun lebih rendah ke level sebelum pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

9 hari lalu

Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

Epidemiolog menilai penarikan stok vaksin AstraZeneca dari pasar global tak berpengaruh terhadap penanganan Covid-19 saat ini.

Baca Selengkapnya

Alasan Perusahaan Tutup Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta

9 hari lalu

Alasan Perusahaan Tutup Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta

Tutupnya pabrik sepatu Bata di Purwakarta untuk menjaga kelangsungan bisnis jangka panjang usai merugi selama pandemi

Baca Selengkapnya

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

13 hari lalu

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

Asosiasi Persepatuan Indonesia menanggapi tutupnya pabrik sepatu Bata. Pengetatan impor mempersulit industri memperoleh bahan baku.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca-Pandemi COVID-19

22 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca-Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Pasca-Pandemi, Gaya Belanja Offline Tetap Digemari Masyarakat

25 hari lalu

Pasca-Pandemi, Gaya Belanja Offline Tetap Digemari Masyarakat

Riset menyatakan bahwa preferensi konsumen belanja offline setelah masa pandemi mengalami kenaikan hingga lebih dari 2 kali lipat.

Baca Selengkapnya

55 Tahun Budi Arie, Dirikan Relawan Projo Lantas Jadi Menteri Jokowi

27 hari lalu

55 Tahun Budi Arie, Dirikan Relawan Projo Lantas Jadi Menteri Jokowi

Menjelang Pemilihan Presiden 2014, Budi Arie mendirikan Projo untuk mendukung Jokowi. Kini, jadi menteri Jokowi.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

30 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya