Kesan Pemeran Sukarno, Soeharto dan DN Aidit di Film Pengkhianatan G30S/PKI

Reporter

Tempo.co

Senin, 27 September 2021 16:21 WIB

Sejumlah warga menonton film penumpasan pengkhianatan G30S/PKI di markas Kodim 1304 Gorontalo, Gorontalo (20/9). Pemutaran film itu bertujuan untuk memberikan informasi dan pembelajaran kepada masyarakat agar mengenal sejarah bangsa. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Jakarta - Memasuki pengujung September, masyarakat selalu diingatkan dengan tragedi Gerakan 30 September atau G30S. Kejadian yang membekas itu dibuat dalam bentuk film pada 1984

Pada masa pemerintahan Orde Baru yang dipimpin Presiden Soeharto, pemutaran film Pengkhianatan G30S/PKI selalu ditayangkan di Televisi Republik Indonesia atau TVRI. Bahkan sejak pertama kali dirilis 1984, film ini saat itu wajib ditonton oleh seluruh lapisan masyarakat.

Film Pengkhianatan G30S/PKI ini digarap sutradara Arifin C Noer. Film ini diproduksi oleh Produksi Film Nasional (PFN) dan dipimpin oleh Brigadir Jenderal Gufron Dwipayana, yang memiliki kedekatan langsung dengan Presiden Soeharto. Film ini diperankan oleh beberapa aktor hingga sastrawan seperti Umar Kayam hingga Amoroso Katamsi.

Umar Kayam.
Pria kelahiran Ngawi, 30 April 1932 ini mendapatkan peran sebagai Presiden Sukarno. Ia terpilih setelah proses seleksi gagal menemukan Soekarno di antara sekian banyak orang. Ketika didatangi sutradara Arifin C. Noer, Kayam tak bisa mengelak.

Umar yang juga menjadi dosen Sosiolog di Universitas Gadjah Mada (UGM) ini mengaku tidak sempat mempelajari karakteristik Bung Karno. Hal ini dikarenakan ia tidak pernah melihat film dokumenter Sukarno dan tidak pernah membaca tulisannya. Dari para pelayan di Istana Bogor, Kayam meriset sosok Bung Karno. Cara Bung Karno berjalan dan berbicara.

Advertising
Advertising

Amoroso Katamsi.
Pria kelahiran Jakarta, 21 oktober 1940 ini mendapatkan jatah untuk memerankan Mayor Jenderal Soharto. Untuk memerankan Soeharto, Amoroso mempelajari tulisan maupun mengamatinya. Ia bangga bisa memerankan tokoh sentral di film ini. Namun, ia mengalami kesulitan. “Gejolak emosional Pak Harto hampir-hampir tidak tampak,” ujar Amoroso dalam artikel Pengkhianatan Bersejarah dan Berdarah di Majalah Tempo edisi 7 April 1984.

Amoroso juga terganggu dengan pergumulan pertanyaan-pertanyaan di dirinya sendiri. "Apakah permainan saya sudah tepat?" Toh, pada akhirnya, Amoroso yang terimpit ragu dapat juga berkata, "Ketika berhadapan dengan kamera, saya merasa sebagai Pak Harto, bukan imitasi Pak Harto," ujarnya.

Syu’bah Asa bin Sanusi.
Sosok DN Aidit yang kerap merokok dan tampak selalu terlihat tegang ini diperankan wartawan Tempo, Syu’bah Asa. Untuk memerankan Aidit, Syu’bah mengobrol semalam suntuk dengan seseorang yang dirahasiakan identitasnya. Ia asyik menggali dan meniru kelakuan sang Ketua PKI semalaman. Kendati demikian, Syu’bah merasa aktingnya sebagai DN Aidit kurang meyakinkan.

Wawan Wanisar.
Film Pengkhianatan G30S/PKI merupakan debut awal Wawan Wanisar menjadi seorang aktor. Ketika itu ia memerankan seorang ajudan A.H Nasution, Pierre Tandean. Ia memerankan tokoh tersebut karena memiliki perawakan dan paras yang mirip dengan Pierre Tandean. Sebelumnya untuk peran Pierre Tandean pernah dicoba oleh Rano Karno. Namun, ia tidak terpilih lantaran memiliki tahi lalat di wajahnya.

GERIN RIO PRANATA

Baca: Film Pengkhianatan G30S/PKI Adu Akting Amoroso Katamsi, Umar Kayam, Syu'bah Asa

Berita terkait

Mengenang Umar Kayam, Sastrawan dan Akademisi yang Lebih Dikenal sebagai Bintang Film

4 hari lalu

Mengenang Umar Kayam, Sastrawan dan Akademisi yang Lebih Dikenal sebagai Bintang Film

Mengenang Umar Kayam, pemeran Sukarno dalam film Pengkhianatan G30S/PKI. Kakek Nino RAN ini seorang sastrawan dan Guru Besar Fakultas Sastra UGM.

Baca Selengkapnya

Asal Usul 29 April Ditetapkan sebagai Hari Posyandu Nasional

6 hari lalu

Asal Usul 29 April Ditetapkan sebagai Hari Posyandu Nasional

Presiden Soeharto menetapkan 29 April 1985 sebagai Hari Posyandu Nasional.

Baca Selengkapnya

Sejarah Hari Ini, Kilas Balik Kematian Ibu Tien Soeharto 28 Tahun Lalu

7 hari lalu

Sejarah Hari Ini, Kilas Balik Kematian Ibu Tien Soeharto 28 Tahun Lalu

Walaupun telah meninggal, mendiang Ibu Tien Soeharto tetap dikenang dalam perjalanan sejarah bangsa.

Baca Selengkapnya

54 Tahun Prananda Prabowo, Profil Putra Megawati dan Perannya di PDIP

10 hari lalu

54 Tahun Prananda Prabowo, Profil Putra Megawati dan Perannya di PDIP

Prananda Prabowo putra Megawati Soekarnoputri, organisatoris PDIP yang pernah dipuji Jokowi, genap berusia 54 tahun pada 23 April 2024.

Baca Selengkapnya

Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

10 hari lalu

Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

Di Indonesia sumpah jabatan presiden pertama kali dilaksanakan pada tahun 1949. Yogyakarta dipilih karena Jakarta tidak aman.

Baca Selengkapnya

Wacana Sawah Padi Cina 1 Juta Hektare di Kalimantan, Guru Besar IPB: Tidak Masuk Akal

12 hari lalu

Wacana Sawah Padi Cina 1 Juta Hektare di Kalimantan, Guru Besar IPB: Tidak Masuk Akal

Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) mengkritik wacana penggunaan lahan 1 juta hektare di Kalimantan untuk adaptasi sawah padi dari Cina.

Baca Selengkapnya

Lokasi Patung Kuda Arjuna Wijaya Jakarta Kerap Jadi Pusat Unjuk Rasa, Begini Sejarah Pendiriannya

14 hari lalu

Lokasi Patung Kuda Arjuna Wijaya Jakarta Kerap Jadi Pusat Unjuk Rasa, Begini Sejarah Pendiriannya

Patung Kuda Arjuna Wijaya di Jalan Medan Merdeka Jakarta kerap jadi sentral unjuk rasa. Terakhir demo pendukung 01 dan 02 terhadap sengketa pilpres.

Baca Selengkapnya

49 Tahun TMII Gagasan Tien Soeharto, Pembangunannya Tuai Pro-kontra

15 hari lalu

49 Tahun TMII Gagasan Tien Soeharto, Pembangunannya Tuai Pro-kontra

Tie Soeharto menggagas dibangunnya TMII sebagai proyek mercusuar pemerintahan Soeharto. Proses pembangunannya menuai pro dan kontra.

Baca Selengkapnya

Berawal Ide Tien Soeharto, Begini Sejarah Taman Mini Indonesia Indah atau TMII di Usia 49 Tahun

15 hari lalu

Berawal Ide Tien Soeharto, Begini Sejarah Taman Mini Indonesia Indah atau TMII di Usia 49 Tahun

Taman Mini Indonesia Indah (TMII) dibangun pada 1972 dan diresmikan pada 20 April 1975, berawal dari ide Tien Soeharto.

Baca Selengkapnya

Ramai Open House Jokowi di Istana Negara, Ini Sejarah Open House di Kalangan Pejabat Negara

25 hari lalu

Ramai Open House Jokowi di Istana Negara, Ini Sejarah Open House di Kalangan Pejabat Negara

Tradisi open house di kalangan pejabat Indonesia makin menguat sejak Orde Baru era kepemimpinan Soeharto.

Baca Selengkapnya