Selalu Hapus Komentar Buruk, Kartika Putri Tak Mau Instagramnya Jadi Lapak Dosa

Reporter

Dewi Retno

Editor

Marvela

Jumat, 13 Agustus 2021 09:05 WIB

(Paling kanan) Kartika Putri dan suami, Habib Usman bin Yahya. Instagram.com/@kartikaputriworld

TEMPO.CO, Jakarta - Kartika Putri punya alasan sendiri kenapa dia selalu menghapus komentar buruk di akun Instagram pribadinya. Ia beralasan tidak ingin akun Instagramnya jadi lapak dosa.

“Komentar buruk dihapus di akun saya karena saya tidak mau akun saya jadi lapak dosa kalian semua, hanya itu,” tulis Kartika dalam Instagram Storynya pada Kamis, 12 Agustus 2021.

Sejak penangkapan dokter kecantikan Richard Lee pada Rabu, 11 Agustus 2021, Kartika Putri menjadi sorotan netizen. Netizen menduga penangkapan Richard Lee berkaitan dengan kasusnya. Istri dari Habib Usman bin Yahya ini melaporkan Richard Lee atas tuduhan pencemaran nama baik.

Dengan mengunggah tangkapan layar yang memperlihatkan komentar negatif dari netizen, Kartika menulis bahwa menghinanya tidak akan menyelesaikan masalah. Menurut Kartika, menghinda dirinya justru akan menimbulkan masalah baru. “Tidak dengan berkata kasar bisa menjatuhkan saya, karena saya tidak haus pujian,” tulisnya.

Menurut perempuan 30 tahun ini, dirinya hanyalah manusia biasa yang banyak kurangnya. Ia hanya ingin menggunakan media sosialnya untuk kebaikan dan kebenaran saja. “Yuk lebih baik fokus dalam kebaikkan aja biar bermanfaat daripada hal yang mudharat,” ajaknya.

Advertising
Advertising

Kartika Putri menyiapkan takjil untuk berbuka puasa. (Tangkapan layar Youtube.com/Kartika Putri Official

Kartika juga menanggapi salah satu komentar yang dituliskan di Instagramnya. Netizen mempertanyakan hijrah yang sudah dijalani oleh Kartika. “Tolong jangan bawa agama, suami, keluarga dan hijrah saya,” tulis Kartika.

Pada unggahan berikutnya, ada netizen lain yang menuduh Kartika Putri menyogok polisi. "Padahal sudah dijelaskan ditangkap karena kesalahan yang dilakukan tsk sendiri. Bela boleh tapi jangan sampe fitnah apalagi menggiring opini dan hoax suatu institusi resmi negara," tulis Kartika dengan mentag akun resmi Polda Metro Jaya dan Siber Polda Metro Jaya.

Penangkapan dokter Richard Lee diduga karena laporan Kartika Putri ke polisi. Richard Lee, YouTuber edukasi produk kecantikan pernah mereview skincare yang dipromosikan Kartika Putri. Saat itu, ia mengatakan skincare itu mengandung hydroquinone yang berbahaya bagi kulit.

Namun Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusri Yunus mengatakan penangkapan terhadap dokter kecantikan Richard Lee bukan atas laporan pencemaran baik yang dibuat oleh Kartika Putri, melainkan diduga telah melakukan ilegal akses dan menghilangkan barang bukti. Richard Lee dibebaskan dari Polda Metro Jaya pada Kamis, 12 Agustus 2021.

DEWI RETNO

Baca juga: Richard Lee Dibebaskan, Istri Ucap Terima Kasih dan Beri Pelukan Hangat

Berita terkait

Catat 5 Nomor WA Ditlantas Polda Metro Jaya yang Mengirimkan Bukti Surat Tilang

11 jam lalu

Catat 5 Nomor WA Ditlantas Polda Metro Jaya yang Mengirimkan Bukti Surat Tilang

Ditlantas Polda Metro Jaya mengirimkan bukti surat tilang ke pelanggar lalu lintas melalui lima nomor Whatsapp.

Baca Selengkapnya

IPW Minta Polisi Proses Hukum Richard Lee Atas Dugaan Rekayasa Pencurian untuk Konten Klinik

1 hari lalu

IPW Minta Polisi Proses Hukum Richard Lee Atas Dugaan Rekayasa Pencurian untuk Konten Klinik

Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso meminta Polresta Padang untuk mengusut Richard Lee yang diduga merekayasa pencurian di klinik miliknya.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

2 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

Polisi menyatakan kronologi kasus mayat dalam koper bermula ketika pelaku bertemu korban di kantor.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

2 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

Pelaku kasus mayat dalam koper gunakan uang kantornya sebesar Rp 7 juta untuk kabur.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

2 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

Polisi mengungkap motif pembunuhan kasus mayat dalam koper.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

2 hari lalu

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

Adik tersangka pembunuhan wanita di kasus mayat dalam koper itu sempat melarikan diri usai membantu kakaknya.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Peran 5 Tersangka Laboratorium Narkotika Ganja Sintetis di Sentul

2 hari lalu

Polisi Ungkap Peran 5 Tersangka Laboratorium Narkotika Ganja Sintetis di Sentul

Penangkapan lima tersangka clandestine laboratory ganja sintetis ini bermula dari laporan pengiriman bahan baku narkoba jenis pinaca dari Cina.

Baca Selengkapnya

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

3 hari lalu

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

GBH, kurir tempat produksi ganja sintetis di Sentul, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, mengaku dijanjikan oleh pengendali imbalan Rp 80-100 juta.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

3 hari lalu

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.

Baca Selengkapnya

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

3 hari lalu

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

Polisi saat ini masih mendalami keterlibatan orang-orang yang diduga membantu pelaku pembunuhan korban yang mayatnya ditemukan dalam koper.

Baca Selengkapnya