Karya W.S. Rendra Diterjemahkan dalam Banyak Bahasa Termasuk Jepang dan India

Reporter

Tempo.co

Jumat, 6 Agustus 2021 14:14 WIB

TEMPO/ Cheppy A. Muchlis

TEMPO.CO, Jakarta - Budayawan Willibordus Surendra Broto atau W.S. Rendra lahir di Surakarta pada 7 November 1935, dan mengembuskan napas terakhirnya 6 Agustus 2009. Rendra sudah piawai menulis cerita pendek, puisi, dan drama ketika masih duduk di bangku SMP. Ia juga sudah piawai di atas panggung drama. Bukan hanya menulis, ternyata ia juga piawai di atas panggung.

Ia mementaskan beberapa dramanya. Sebagai pembaca puisi yang sangat berbakat, W.S. Rendra sangat berbakat. Rendra yang juga terkenal dengan puisi-puisinya, mulai memplubikasikannya di media-media massa pada 1952 di Majalah Siasat.

Menukil kanal badanbahasa.kemdikbud.go.id, Pada 1954 ia memperdalam pengetahuannya dalam bidang drama dan tari di Amerika. Ia mendapat beasiswa dari American Academy of Dramatical Art (AADA). Ia juga mengikuti seminar kesusastraan di Universitas Harvard atas undangan pemerintah setempat

Sepulangnya dari Amerika, Rendra juga membentuk Bengkel Teater pada 1967 di Yogyakarta dan melahirkan banyak seniman-seniman hebat di dalamnya. Bengkel Teater sempat kocar-kacir akibat tekanan politik di Indonesia, dan akhirnya ia memindahkannya di Depok, Oktober 1985.

Prof A. Teeuw, dalam bukunya Sastra Indonesia Modern II (1989), berpendapat bahwa dalam sejarah kesusastraan Indonesia modern W.S. Rendra tidak termasuk ke dalam salah satu angkatan atau kelompok seperti Angkatan 45, Angkatan 60-an, atau Angkatan 70-an.

Advertising
Advertising

Dari karyanya terlihat bahwa ia mempunyai kepribadian dan kebebasan berkarya. Karya Rendra tidak hanya terkenal di dalam negeri, tetapi juga di luar negeri. Bahkan karya si Burung Merak ini sudah diterjemahkan kedalam berbaga bahasa seperti, Bahasa Inggris, Belanda, Jerman, Jepang, dan India.

Berdasarkan ensiklopedia.kemdikbud.go.id, Umar Kayam dalam Edi Haryono (2000) mengisahkan perkenalannya pertama kali dengan Rendra ketika mementaskan drama satu babak karangan Robert Middelmans yang disadur Sitor Situmorang dengan judul "Hanya Satu Kali" dan Rendra bermain cemerlang sebagai pemeran utama drama itu.

Umar Kayam menutup kesannya tentang Rendra: Rendra tumbuh sebagai aktor dan sutradara di Yogya. Kemudian ke Yale Actor Studio, dan melakukan pengamatan-pengamatan yang intens di Broadway dan off Broadway. Waktu ia pulang dan mulai tampil dengan "Bib-Bob" yang menggemparkan itu, ternyata Rendra sudah jadi.

Adapun beberapa karya hebat Rendra yaitu, Balada Orang-Orang Tercinta (1957), 4 Kumpulan Sajak (1961), Blues untuk Bonie (1971), Sajak-Sajak Sepatu Tua (1972), Nyanyian Orang Urakan (1985), Potret Pembangunan dalam Puisi (1983), Disebabkan oleh Angin (1993), dan Orang-Orang Rangkas Bitung (1993).

Karya-karya W.S. Rendra dalam bentuk drama adalah Mastodon dan Burung Kondor, Selamatan Anak Cucu Sulaiman, Orang-Orang di Tikungan Jalan, Lingkaran Kapur Putih, Penambahan Reso, dan beberapa kali menerjamhkan karya-karya dari William Shakespeare.

GERIN RIO PRANATA

Baca: 12 Tahun Kepergian Si Burung Merak W.S. Rendra, Belajar Hidup Bukan Akting

Berita terkait

Top 3 Dunia; Gedung Putih Sebut Tel Aviv Siap-siap Serang Rafah

2 jam lalu

Top 3 Dunia; Gedung Putih Sebut Tel Aviv Siap-siap Serang Rafah

Top 3 dunia, di urutan pertama berita tentang Pemerintah Israel yang bersikukuh akan menyerang Rafah.

Baca Selengkapnya

Delegasi Indonesia Partisipasi di Festival Hakata Dontaku

13 jam lalu

Delegasi Indonesia Partisipasi di Festival Hakata Dontaku

Festival Hakata Dontaku adalah festival kesenian dan budaya terbesar di Fukuoka Jepang. Indonesia menampilkan angklung, tari Bali, dan tari Saman

Baca Selengkapnya

6 Tips Solo Traveling ke India, Keselamatan jadi Prioritas

21 jam lalu

6 Tips Solo Traveling ke India, Keselamatan jadi Prioritas

Pemberitaan tentang tingkat kriminalitas di India membuat banyak pelancong yang berpikir ulang untuk melakukan solo traveling ke sana.

Baca Selengkapnya

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

1 hari lalu

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang Heri Akhmadi meresmikan pesantren pertama Nahdlatul Ulama (NU)

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

1 hari lalu

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Fakta Bandara Internasional Kansai Jepang, Biaya Pembangunan Termahal dan Terancam Tenggelam

1 hari lalu

Fakta Bandara Internasional Kansai Jepang, Biaya Pembangunan Termahal dan Terancam Tenggelam

Mulai dari lokasi pembangunannya di pulau buatan sampai ancaman tenggelam, simak informasi menarik tentang Bandara Internasional Kansai Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Bandara di Jepang Ini Tak Pernah Kehilangan Bagasi Penumpang, Apa Rahasianya?

1 hari lalu

Bandara di Jepang Ini Tak Pernah Kehilangan Bagasi Penumpang, Apa Rahasianya?

Bandara Internasional Kansai Jepang pertama kali dibuka pada 1994, dan diperkirakan melayani 28 juta penumpang per tahun.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

1 hari lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya