Tedhak Sinten Hanya Dihadiri Keluarga Inti, Nadiem Makarim : Jadi Lebih Intim

Reporter

Tempo.co

Editor

Mitra Tarigan

Minggu, 31 Januari 2021 13:19 WIB

Nadiem Makarim dan istri mengadakan prosesi Tedhak Sinten/Instagram

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim membagikan dua foto upacara tedhak sinten untuk anak ketiganya. Ia mengatakan tedhak siten kali ini berbeda dengan yang sebelumnya. "Tedhak Sinten kali ini sedikit berbeda karena dihadiri keluarga inti dan eyang saja, dan persiapan semua dikerjakan sendiri," katanya dalam Instagramnya pada 30 Januari 2021.

Menurutnya, prosesi tedhak sinten yang sederhana membuat upacara adat itu semakin terasa intim. "Tapi jadi lebih intim malah rasanya," katanya.

Ia pun berharap agar sang buah hati diberikan kebahagiaan dalam hidupnya. "Semoga anak kami senantiasa diberikan kekuatan dan bekal kebahagiaan di dalam hidupnya," katanya.

Terlihat Nadiem Makarim dan istrinya Franka Franklin membantu anaknya memegang tangga bambu. Pada foto kedua pun terlihat Nadiem disuapi oleh sang istri sesendok nasi kuning.

Nadiem Makarim dan istri mengadakan prosesi Tedhak Sinten/Instagram

Tedhak siten merupakan upacara adat yang digelar sebagai bentuk rasa syukur karena sang anak akan mulai belajar berjalan. Selain itu, upacara ini juga merupakan salah satu upaya memperkenalkan anak kepada alam sekitar dan juga ibu pertiwi. Ada salah satu pepatah Jawa yang berbunyi “Ibu pertiwi, bopo angkoso” (Bumi adalah ibu dan langit adalah Bapak).

Baca: Cara Nadiem Makarim Membuat Anak Merasa Dicintai

Budaya warisan leluhur masyarakat Jawa untuk bayi ini dikenal juga sebagai upacara turun tanah. Berasal dari kata ‘tedak’ yang berarti turun dan ‘siten’ berasal dari kata ‘siti’ yang berarti tanah. Upacara tedak siten ini dilakukan sebagai rangkaian acara yang bertujuan agar anak tumbuh menjadi anak yang mandiri.

Advertising
Advertising

Hitungan satu bulan dalam pasaran Jawa berjumlah 36 hari. Jadi bulan ketujuh kalender Jawa bagi kelahiran si bayi setara dengan 8 bulan kalender masehi. Bagi para leluhur, adat budaya ini dilaksanakan sebagai penghormatan kepada bumi tempat anak mulai belajar menginjakkan kakinya ke tanah. Dalam istilah Jawa disebut tedak siten.

Selain itu tedak siten juga diiringi doa-doa dari orangtua dan sesepuh sebagai pengharapan agar kelak anak sukses menjalani kehidupannya.

Para pengikuti Nadiem Makarim mengapresiasi tindakan Nadiem yang melanjutkan tradisi budaya. "Upacara turun tanah yaa keren melestarikan budaya," kata akun khanzairanisa. Akun lain pun memuji Nadiem yang lulusan Harvard, dan tetap melanjutkan budaya daerah Indonesia. "Ini merupakan tradisi jawa. Lama di Harvard tapi tetap berbudaya Indonesiam," kata akun fikrinurirawan.

Berita terkait

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

1 hari lalu

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

Anak panglima militer dan pemimpin de facto Sudan meninggal di rumah sakit setelah kecelakaan lalu lintas di Turki.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

1 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

1 hari lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

Pesan Nadiem untuk Guru Penggerak: Bawa Obor Perubahan di Setiap Daerah

1 hari lalu

Pesan Nadiem untuk Guru Penggerak: Bawa Obor Perubahan di Setiap Daerah

Mendikbud Nadiem Makarim memberikan pesan kepada Guru Penggerak. Apa katanya?

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

1 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Nadiem Makarim: Perubahan dalam Merdeka Belajar Butuh Keberanian Besar

1 hari lalu

Nadiem Makarim: Perubahan dalam Merdeka Belajar Butuh Keberanian Besar

Dalam perayaan Hardiknas 2024, Mendikbudristek Nadiem Makarim mengungkapkan transformasi dalam kebijakan Merdeka Belajar butuh risiko dan keberanian besar.

Baca Selengkapnya

Puncak Hardiknas 2024, Nadiem Singgung 5 Tahun Perjalanan Merdeka Belajar

2 hari lalu

Puncak Hardiknas 2024, Nadiem Singgung 5 Tahun Perjalanan Merdeka Belajar

Perayaan Hardiknas 2024 bertepatan dengan peringatan gerakan Merdeka Belajar dari Kemendikbudristek.

Baca Selengkapnya

Hardiknas 2024, P2G Soroti Kebijakan Pendidikan Era Nadiem Makarim

2 hari lalu

Hardiknas 2024, P2G Soroti Kebijakan Pendidikan Era Nadiem Makarim

Mulai dari evaluasi Merdeka Belajar 26 episode hingga menagih janji Prabowo-Gibran, ini desakan dari P2G dalam Hardiknas 2024.

Baca Selengkapnya

Hardiknas 2024, JPPI Beberkan 8 Tantangan Program Merdeka Belajar

2 hari lalu

Hardiknas 2024, JPPI Beberkan 8 Tantangan Program Merdeka Belajar

Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) mendorong evaluasi program Merdeka Belajar dalam peringatan Hardiknas 2024.

Baca Selengkapnya

Saran Psikolog agar Anak Berkembang di Bidang Seni

2 hari lalu

Saran Psikolog agar Anak Berkembang di Bidang Seni

Orang tua perlu memberikan kesempatan kepada anak untuk bereksplorasi di berbagai bidang, baik seni maupun bidang lain.

Baca Selengkapnya