Joe Biden Menang, Michelle Obama : Saya Yakin Pulihkan Martabat Gedung Putih

Reporter

Marvela

Editor

Mitra Tarigan

Minggu, 8 November 2020 11:16 WIB

Mantan First Lady Amerika Serikat (AS) Michelle Obama saat menghadiri Grammy Awards ke-61 di Los Angeles, California, AS, 10 Februari 2019. Istri Presiden AS ke-44 Barack Obama itu, tampil mengejutkan para pemirsa ajang musik paling bergengsi tersebut. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Michelle Obama meluapkan kebahagiaannya setelah mengetahui Joe Biden menang. Joe Biden yang berasal dari Partai Demokrat Amerika Serikat menang dengan total 273 suara elektoral dan akan menjadi Presiden Amerika Serikat ke-46. Michelle Obama yakin Joe Biden yang merupakan pasangan Barrack Obama saat memimpin AS sejak 2009-2017, bisa memulihkan kondisi Amerika saat ini.

"Saya sangat senang bahwa teman saya Joe Biden dan Wakil Presiden wanita kulit hitam dan India-Amerika pertama kami, Kamala Harris, akan memulihkan martabat, kompetensi, dan hati saya di Gedung Putih. Negara kita sangat membutuhkannya," tulis Michelle di Instagramnya pada Minggu, 8 November 2020.

Perolehan suara Joe Biden berhasil memecahkan rekor Barack Obama pada Pemilu AS 2008 lalu dengan lebih dari 70 juta suara. Michelle berterima kasih kepada para pendukung Partai Demokrat yang telah berjuang dan menggunakan hak suaranya untuk memilih Joe Biden sebagai Presiden AS berikutnya.

Joe Biden dan wakilnya, Kamala Harris beserta pasangan masing-masing, saat selebrasi kemenangan pada Pemilu 2020 di hadapan para pendukungnya, di Wilmington, Delaware, AS, 7 November 2020.

"Terima kasih kepada Anda semua yang telah mencurahkan setiap harapan dan tekad Anda ke dalam demokrasi ini selama empat tahun terakhir ini, mendaftarkan pemilih, membawa mereka ke tempat pemungutan suara, terus memberi tahu orang-orang. Lebih banyak suara diberikan dalam pemilihan ini daripada sebelumnya. Itu karena kalian," tulisnya.

Dibalik itu semua, Michelle mengingatkan bahwa kemenangan Joe Biden ini bukanlah akhir, tapi sebuah permulaan. Menurutnya dengan menggunakan hak suara tidak serta-merta langsung mengubah segalanya secara langsung. "Ingatlah bahwa puluhan juta orang memilih status quo, meskipun itu berarti mendukung kebohongan, kebencian, kekacauan, dan perpecahan. Kami memiliki banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk menjangkau orang-orang ini di tahun-tahun mendatang dan terhubung dengan mereka tentang apa yang mempersatukan kami," tulisnya.

Advertising
Advertising

Baginya untuk meraih sesuatu butuh perjuangan yang tidak mudah. "Kami sekarang melihat kenyataan bahwa kami tidak dapat meremehkan bahkan bagian terkecil dari demokrasi kami. Setiap suara harus dihitung dan setiap orang dari kita harus memilih. Dan sebagai negara, kita harus membuatnya lebih mudah, bukan lebih sulit untuk memberikan suara," tulisnya.

Michelle menyatakan akan memberikan suara dalam jumlah yang lebih besar dalam pemilihan Senat mendatang di Georgia dan setiap pemilihan negara bagian yang akan datang. "Kami harus berjanji satu sama lain bahwa fokus kami di pemilu ini bukanlah anomali, melainkan aturannya. Begitulah cara kami tidak hanya merasa seperti ini sekarang, tetapi di bulan-bulan dan tahun-tahun mendatang. Itu satu-satunya cara kita membangun bangsa yang layak bagi anak-anak kita," tulisnya.

MARVELA

Berita terkait

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

16 jam lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

2 hari lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

Biden Telepon Netanyahu Lagi Soal Rencana Serangan ke Rafah, Ini Katanya

6 hari lalu

Biden Telepon Netanyahu Lagi Soal Rencana Serangan ke Rafah, Ini Katanya

Gedung Putih mengatakan Biden menegaskan kembali "posisinya yang jelas" ketika Israel berencana menyerang Kota Rafah, wilayah paling selatan di Gaza

Baca Selengkapnya

Joe Biden Klaim Pamannya Dimakan Kanibal di Papua Nugini, Begini Kata PM Marape

13 hari lalu

Joe Biden Klaim Pamannya Dimakan Kanibal di Papua Nugini, Begini Kata PM Marape

Perdana Menteri Papua Nugini James Marape mengatakan negaranya tidak pantas dicap kanibal setelah Presiden AS Joe Biden bercerita tentang pamannya yang tewas di sana pada Mei 1944.

Baca Selengkapnya

Temu Biden dan Delegasi AS, Irak Mengaku Khawatir Terseret Perang di Timur Tengah

19 hari lalu

Temu Biden dan Delegasi AS, Irak Mengaku Khawatir Terseret Perang di Timur Tengah

Perdana Menteri Irak Mohammed Shia al-Sudani memimpin delegasi untuk bertemu Presiden AS Joe Biden dan pejabat lainnya di tengah ketegangan antara Iran dan Israel.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Ancam Iran: Jangan Gunakan Serangan Konsulat untuk Serang Israel

22 hari lalu

Gedung Putih Ancam Iran: Jangan Gunakan Serangan Konsulat untuk Serang Israel

Gedung Putih memperingatkan Iran untuk tidak menggunakan serangan Israel ke konsulat Iran di Suriah sebagai pembenaran ntuk eskalasi regional

Baca Selengkapnya

AS Dilaporkan Setujui Penjualan Ribuan Bom ke Israel ketika Tujuh Relawan WCK Tewas

30 hari lalu

AS Dilaporkan Setujui Penjualan Ribuan Bom ke Israel ketika Tujuh Relawan WCK Tewas

Gedung Putih menyetujui penjualan senjata baru ke Israel ketika pada hari yang sama sekutu dekat AS itu membunuh tujuh relawan WCK di Gaza

Baca Selengkapnya

Ketika Gedung Putih Ditanyai soal Pelanggaran Hukum Israel, Ini Jawabannya

31 hari lalu

Ketika Gedung Putih Ditanyai soal Pelanggaran Hukum Israel, Ini Jawabannya

Penasihat Komunikasi Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby menyangkal bukti kejahatan Israel dan pelanggaran Hukum Humaniter Internasional.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Tokoh Muslim AS Boikot Buka Puasa Gedung Putih

31 hari lalu

Top 3 Dunia: Tokoh Muslim AS Boikot Buka Puasa Gedung Putih

Berita Top 3 Dunia pada Rabu 3 April 2024 diawali oleh sejumlah tokoh Muslim Amerika Serikat menolak datang ke acara jamuan buka puasa di Gedung Putih

Baca Selengkapnya

Tokoh Muslim AS Boikot Acara Buka Puasa di Gedung Putih

32 hari lalu

Tokoh Muslim AS Boikot Acara Buka Puasa di Gedung Putih

Gedung Putih menggelar acara buka puasa dengan Muslim Amerika Serikat kemarin. Sejumlah undangan menolak datang.

Baca Selengkapnya