Beda Pendapat Soal Covid-19, Anji Bawa Artis Berpengikut 19 Juta

Reporter

Tempo.co

Minggu, 26 Juli 2020 19:33 WIB

Penyanyi Anji. (Instagram - @duniamanji)

TEMPO.CO, Jakarta - Musisi Anji lagi-lagi membuat pernyataan kontroversial. Untuk menyatakan pandangannya mengenai Covid-19 yang berbeda dengan kebanyakan orang lain, ia membawa artis lain yang tidak ia sebut namanya dengan menyebut berpengikut belasan juta orang.

"Seorang artis dengan lebih dari 19M follower mengatakan ini pada saya. Ada beberapa banyak lainnya juga. Orang tidak bersuara, karena takut/malas diserang oleh arus besar yang berbeda pendapat. Seberapapun menyebalkannya, orang-orang harus berani menerima perbedaan pendapat. Karena terkadang, diam bukan jawaban," tulisnya di akun Instagramnya, Ahad, 26 Juli 2020.

Suami Wina Natalia ini mengunggah pendapat orang-orang yang mendukungnya. "Setiap kali ada opini yang terasa asing (tidak mengikuti pendapat umum) tentang Covid, sealu saja ada yang marah dan merasa tersakiti," tulis salah satu pendapat netizen yang difoto tangkap layar oleh Anji tanpa nama itu.

Sebelumnya, Anji menyoal mengenai foto jenazah Corona yang diambil oleh Joshua Irwandi, fotografer dari National Geographic. Ia menyamakan pekerjaan pewarta foto dengan buzzer. Pendapat ini menyulut kekesalan Pewarta Foto Indonesia. Anji akhirnya mengakui bersalah dan sudah meminta maaf.

Tapi rupanya, Anji masih ngotot mengatakan, setiap orang harus memiliki pendapat yang berbeda agar bisa memibuat gerakan perubahan seperti Bono. Seakan tak puas, ia menyatakan bahwa Covid-19 itu tidak membahayakan.

Advertising
Advertising

Untuk meyakinkan pendapatnya, Anji menautkan link di Youtube tentang obrolan berjudul Penjelasan Direktur Rumah Sakit tentang Virus Berbahaya dan Tidak???. "Musisi tidak kompeten, harusnya tidak bicara soal Covid-19. Silakan ditonton, yang bicara adalah seorang dokter dan Direktur RSUD yang menangani penyakit ini selama berbulan-bulan," cuitnya di akun Twitternya, Ahad, 26 Juli 2020.

Dokter dan direktur rumah sakit itu adalah Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kota Mataram, Lalu Herman Mahaputra, yang sempat menyatakan virus corona tidak berbahaya. Tapi Anji tidak menyertakan berita selanjutnya bahwa Herman sudah meminta maaf atas pernyataannya itu.

Karena itu, alih-alih mendapatkan sokongan atas pernyataannya, Anji kembali menjadi bulan-bulanan. "Mas Anji, itu video vulan Juni, di mana jumlah korban juga belum sebanyak sekarang, dan lagian orangnya juga udah minta maaf. Sudahlah mas, yang ngomongin ginian biar yang memang punya kapasitas aja," balas @ikramarki. "Astaghfirullah manusia ini bertingkah sok iye lagi. Mas Anji, mending bahas lagu apa yang cocok buat dinyanyiin Kekeyi lagi aja daripada sok ngide ikut bahas Covid," cuit @jalanndekat.

Bahkan, musisi dan penulis, Fiersa Besari ikut mengomentari Anji. "Berpendapat itu hak. Tapi, patut diingat apa yang bagimu sekadar opini, bagi orang lain adalah pengalaman traumatis. Apa yang bagimu sekadar angka, bagi orang lain adalah kerabat dan keluarga yang takkan kembali.Mungkin bisa sedikit berempat jika tidak mungkin satu visi," cuit Fiersa, di akun Twitternya.

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

19 jam lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

2 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

2 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

3 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

3 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

3 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

9 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

9 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

10 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

14 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya