TEMPO.CO, Jakarta -Penyanyi dangdut Rhoma Irama memberikan klarifikasi soal penampilannya pada acara khitanan di Desa Cibunian, Pamijahan, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Minggu, 28 Juni 2020. Pria yang dijuluki Raja Dangdut itu dianggap melakukan pelanggaran karena Kabupaten Bogor masih dalam masa PSBB Proporsional hingga 2 Juli 2020

Rhoma mengungkapkan bahwa dirinya datang hanya sebatas tamu undangan. Namun tiba-tiba dia diminta oleh penyelenggara acara khitanan untuk tampil bernyanyi beberapa lagu. "Saya pun kondangan jadi sampai di sana saya lihat orang banyak dan beberapa artis ibu kota tampil, ada musiknya. Nah setelah itu didaulat dari tuan rumah dan masyarakat untuk tampil. Istilahnya menyumbangkan lagu atau tausiyah," kata Rhoma Irama saat dikonfirmasi awak media, Senin, 29 Juni 2020.

Rhoma Irama mengaku hanya bernyanyi tiga lagu dan tanpa didampingi oleh band Soneta yang memang telah membatalkan diri untuk tampil pada acara khitanan tersebut. "Tuan rumah minta, kan khitanan tuh, berikan tausyiah. Maka saya sampaikan tausiyah singkat. Setelah itu semua itu minta nyanyi ‘nyanyi nyanyi’. Saya pun nyanyi itu aja sih," katanya.Musisi dangdut Rhoma Irama bersama Soneta beraksi saat tampil pada hari kedua Synchronize Fest 2018 di Gambir Expo, Kemayoran, Jakarta, Sabtu, 6 Oktober 2018. ANTARA

Tak hanya itu, Rhoma Irama mengatakan kondisi saat ia bernyanyi cukup kondusif, bahkan para tamu undangan juga tetap memperhatikan protokol kesehatan. "Dan saya selama di sana di dampingi oleh aparat, selama di lokasi di dampingi aparat maupun di ruang tunggu, ruang tamu sampe dikawal pentas," tutur Rhoma Irama.

Baca: Tiru Film Rhoma Irama, Inul Daratista: Semoga Terhibur Bang Haji

Sebelumnya, Rhoma Irama dan Soneta dijadwalkan tampil menghibur masyarakat di Kabupaten Bogor. Namun rencana konser itu tidak mendapatkan izin karena dikhawatirkan penyebaran virus corona. Akhirnya sang raja dangdut pun membatalkan penampilannya tersebut.