Siti Fadilah Supari Blak-blakan Soal Covid-19, Bill Gates, CEPI

Reporter

Marvela

Editor

Rini Kustiani

Kamis, 21 Mei 2020 20:42 WIB

Mantan Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari saat diwawancara Deddy Corbuzier. Foto: Youtube Deddy Corbuzier

TEMPO.CO, Jakarta - Deddy Corbuzier mewawancarai mantan Meteri Kesehatan Siti Fadilah Supari yang sedang dirawat di rumah sakit. Sebelum menjalani perawatan, Siti Fadilah Supari berada di Rumah Tahanan Wanita dan Anak Pondok Bambu, Jakarta Timur.

Pada 2017, Majelis hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi menyatakan Siti Fadilah Supari terbukti menyalahgunakan wewenang dalam pengadaan alat kesehatan pada tahun 2005 yang mengakibatkan negara merugi Rp 6 miliar. Hakim memvonisnya dengan hukuman empat tahun penjara dan wajib membayar denda Rp 200 juta, subsider dua bulan kurungan. Kini masa penahanannya tinggal empat bulan.

Dalam perbincangan dengan Deddy Corbuzier, Siti Fadilah Supari menceritakan berbagai hal tentang pengetahuannya seputar isu kesehatan, termasuk wabah. Saat menjabat Menteri Kesehatan periode 2004-2009, Siti Fadilah Supari membatalkan penetapan pandemi flu burung oleh Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO.

Saat itu, menurut Siti Fadilah Supari, WHO menyatakan flu burung adalah pandemi karena menular dari manusia ke manusia. Siti Fadilah Supari menolak klaim WHO tersebut dan membuktikan kalau flu burung tidak menular antar-manusia. "Saya menyetop flu burung tidak pakai vaksin, tapi pakai politik," kata Siti Fadilah Supari dalam wawancara yang tayang di kanal YouTube Deddy Corbuzier pada Kamis, 21 Mei 2020.

Terkait pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini, Siti Fadilah Supari meyakini Indonesia mampu mandiri, membuat vaksin sendiri, dan membuat alat rappid test, dan alat swab sendiri. Deddy Corbuzier kemudian bertanya, jika saat ini Siti Fadilah Supari menjadi Menteri Kesehatan, apakah ia yakin Indonesia mampu mengatasi pandemi ini. "Mampulah (membuat vaksin sendiri), (Lembaga) Eijkman bisa, (Universitas Airlangga) Surabaya juga bisa, PPBT Yogyakarta mungkin juga bisa. Tapi sekarang fokusnya di Eijkman. Saya yakin mereka bisa," kata Siti Fadilah Supari.

Advertising
Advertising

Wawancara Deddy Corbuzier dengan mantan Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari. Foto: Youtube Deddy Corbuzier

Dari hasil pengamatannya selama ini, menurut Siti, virus corona bisa saja merupakan hasil dari beberapa pihak yang sengaja menciptakannya untuk mendapatkan keuntungan dari penjualan vaksin. "Mungkin saja (virus corona dibuat oleh sekelompok tertentu), mungkin Cina itu korban, Amerika juga korban. Itu perkiraan saya. Belum tentu benar belum tentu salah."

Siti Fadilah Supari kemudian mengaitkan hal itu pada lembaga Coalition for Epidemic Preparedness Innovations atau CEPI milik Bill Gates. "Jadi hampir semua lembaga yang akan membuat vaksin itu, semua didukung oleh beliau (Bill Gates). Enggak ada yang tidak di seluruh dunia ini," kata Siti Fadilah.

Walau dia tidak secara langsung menuduh bahwa pendiri Microsoft itu yang menciptakan virus corona, Siti Fadilah Supara menganggap masyarakat bisa menilai sendiri kemungkinan tersebut. "Saya tidak mencurigai, tapi orang bisa berpikir sendiri. Ngapain kalau semua orang Anda dukung, itu mesti maksudnya supaya menuruti dia atau setidaknya menghormati yang mendukung," kata Siti Fadilan Supari.

Jikalau benar vaksin yang diciptakan untuk melawan Covid-19 itu pada akhirnya menjadi produk bisnis, maka sangat mungkin di masa mendatang akan terjadi wabah lagi. "Kalau ada komersialisasi vaksin, vaksin diperjualbelikan, artinya virus diperjualbelikan, maka pasti si industrialis vaksin ini akan menyusun kekuatan baru untuk mengadakan pandemi berikutnya, karena panen, nanti dia bikin pandemi terus," kata Siti Fadilah Supari.

Sebab itu, Siti Fadilah Supari mendukung penuh agar Indonesia mampu menciptakan sendiri vaksin Covid-19 dan menangani pandemi ini secara mandiri.

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

14 jam lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp 35 Triliun di Malaysia, Berikut Sejarah Raksasa Teknologi AS Itu

22 jam lalu

Microsoft Investasi Rp 35 Triliun di Malaysia, Berikut Sejarah Raksasa Teknologi AS Itu

Microsoft investasi Rp 35 triliun di Malaysia, begini sejarah raksasa teknologi AS Itu.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

2 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

2 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

2 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

3 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

3 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

8 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

9 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

10 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya