Alasan YouTuber Ferdian Paleka Prank Transpuan: Hiburan Aja

Reporter

Marvela

Sabtu, 9 Mei 2020 02:20 WIB

Tersangka kasus candaan bantuan sosial yang berisikan sampah dan batu kepada transpuan, Ferdian Paleka dihadirkan saat gelar perkara di Polrestabes Bandung, Jumat, 8 Mei 2020. Ferdian Paleka dan kedua rekannya dijerat dengan sejumlah pasal, di antaranya Pasal 45 Ayat 3 Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) dengan ancaman hukuman penjara empat tahun atau denda Rp750 juta. ANTARA/Ahmad Fauzan

TEMPO.CO, Jakarta - YouTuber Ferdian Paleka akhirnya mengakui kesalahannya karena telah membuat prank sembako berisi sampah dan batu untuk transpuan. Ferdian yang kini sudah ditahan polisi, meminta maaf dan sangat menyesal melakukan kegiatan kurang terpuji itu.

"Minta maaf sekali sama transpuan, kepada seluruh rakyat Indonesia terutama rakyat Kota Bandung, buat transpuan yang telah saya prank dengan kasih sembako isi sampah. Saya sangat menyesal dengan perlakuan saya," kata Ferdian ketika ditemui oleh awak media di Mapolrestabes Bandung pada Jumat, 8 Mei 2020.

Ia mengungkapkan alasan melakukan hal tersebut. "Hiburan aja, gak ada maksud selain itu," kata Ferdian.

Ia pun mengakui bahwa prank yang dilakukan atas idenya dan kedua rekannya. Ferdian beralasan memiliki tujuan baik dengan melakukan aksi prank tersebut.

Ferdiansyah (tengah), pembuat video prank sampah untuk warga transpuan bersama dua orang kawannya yaitu M Aidil dan Tubagus Achyar dalam rilis kasus di Markas Kepolisian Resort Kota Besar Bandung, Jumat, 8 Mei 2020. Youtuber dengan nama akun Ferdian Paleka ini menghadapi ancaman hukuman maksimal 12 tahun dan denda maksimal Rp 12 miliar akibat video guyonan yang diunggahnya. TEMPO/Prima Mulia

"Menurut saya di bulan Ramadan ini waria tidak boleh, jadi saya ngelakuinnya kayak gitu biar gak ada waria pas bulan suci," kata Ferdian.

Ia yang mengenakan baju tahanan berwarna oranye itu juga mengatakan sudah tidak menggunakan media sosial sejak Minggu, 3 Mei 2020. Mengenai video yang beredar berupa permintaan maafnya, Ferdian mengaku itu video lama bukan bermaksud untuk memperkeruh suasana.

"Itu (video permintaan maaf) tahun kemarin, kasus sama salah satu selebgram juga. Video itu hoax semua gak ada yang benar," kata Ferdian.

Video tersebut menjadi ramai diperbincangan sampai kata kunci Tapi Boong dan Ketangkep masuk dalam 19 besar trending topic di Twitter pada Jumat dinihari, 8 Mei 2020. Dua kata itu sendiri pernah diucapkan Ferdian dalam sebuah video saat ditanya apakah menyesali perbuatannya merendahkan pekerja seksual dan transpuan yang menjadi korban.

Ferdian Paleka adalah Youtuber yang membuat konten prank berupa pemberian kardus dengan kata sembako untuk transpuan di tengah kesulitan pandemi covid-19. Alih-alih berhati mulia dengan memberikan sembako, ternyata kardus itu diisi batu bata dan sampah untuk menjadikan para transpuan itu bahan ketawaan dan direndahkan.

MARVELA

Advertising
Advertising

Berita terkait

Tiga Konten Kreator Prank yang Berakhir di Balik Jeruji Besi, Terakhir Galih Loss

12 hari lalu

Tiga Konten Kreator Prank yang Berakhir di Balik Jeruji Besi, Terakhir Galih Loss

Sebelum penangkapan kreator konten Galih Loss , ada dua Youtuber lainnya yang dicokok karena konten prank yang dibuatnya.

Baca Selengkapnya

Kreator Konten Prank Ojol Sebut Begal Tuai Hujatan, Galih Loss: Jangan Bully Orang Tua Saya

18 hari lalu

Kreator Konten Prank Ojol Sebut Begal Tuai Hujatan, Galih Loss: Jangan Bully Orang Tua Saya

Kreator konten prank yang sedang viral, Galih Loss mengulangi permintaan maafnya dan berharap netizen stop merundungnya.

Baca Selengkapnya

Cerita Lebaran Komunitas Transpuan di Yogyakarta, Kesepian Jauh dari Keluarga

23 hari lalu

Cerita Lebaran Komunitas Transpuan di Yogyakarta, Kesepian Jauh dari Keluarga

Mayoritas keluarga menganggap transpuan dan ragam identitas gender lainnya sebagai aib sehingga mereka tersingkir.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Duga BPJS Ketenagakerjaan Melanggar HAM karena Tolak Klaim Kematian Transpuan Miskin

31 hari lalu

Komnas HAM Duga BPJS Ketenagakerjaan Melanggar HAM karena Tolak Klaim Kematian Transpuan Miskin

BPJS Ketenagakerjaan diduga melanggar hak atas kesejahteraan, kesehatan, dan perlakuan diskriminatif karena menolak klaim-klaim kematian transpuan yang merupakan peserta aktif.

Baca Selengkapnya

Berbuat Asusila dengan Modus Orkes Musik Sahur Keliling, Enam Orang Ditangkap di Makassar

50 hari lalu

Berbuat Asusila dengan Modus Orkes Musik Sahur Keliling, Enam Orang Ditangkap di Makassar

Polisi menangkap enam orang anggota orkes musik kelilng usai viral video perbuatan asusila dua personelnya

Baca Selengkapnya

Penolakan Klaim BPJS Ketenagakerjaan Transpuan Dipersoalkan

50 hari lalu

Penolakan Klaim BPJS Ketenagakerjaan Transpuan Dipersoalkan

Komunitas untuk BPJS Tenaga Kerja (JKU BPJS TK) menyebut banyak klaim transpuan lansia miskin yang ditolak BPJS.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Didesak Penuhi Hak BPJS Ketenagakerjaan Transpuan

50 hari lalu

Pemerintah Didesak Penuhi Hak BPJS Ketenagakerjaan Transpuan

Komunitas untuk BPJS Tenaga Kerja meminta pemerintah untuk memenuhi hak BPJS Tenaga Kerja kelompok transpuan dan minoritas.

Baca Selengkapnya

Kepsek SMA di Jakarta Utara Pertimbangkan Larangan Siswa Bawa Ponsel ke Kelas, Ini Alasannya

3 November 2023

Kepsek SMA di Jakarta Utara Pertimbangkan Larangan Siswa Bawa Ponsel ke Kelas, Ini Alasannya

Lima siswa SMA di Cilincing Jakarta Utara sebelumnya diperiksa oleh polisi karena melakukan prank ancaman bom lewat ponsel.

Baca Selengkapnya

Kronologi Ancaman Bom di Koja Trade Mall, Polisi: Pelajar Ngeprank

3 November 2023

Kronologi Ancaman Bom di Koja Trade Mall, Polisi: Pelajar Ngeprank

Informasi bom di Koja Trade Mall disebarkan oleh pelajar SMA Negeri di Cilincing yang berniat mengeprank temannya.

Baca Selengkapnya

Anggota Parlemen Inggris Usul Bantuan Mainan Seks untuk Tentara Ukraina, Ini Alasannya

29 Agustus 2023

Anggota Parlemen Inggris Usul Bantuan Mainan Seks untuk Tentara Ukraina, Ini Alasannya

Seorang anggota parlemen Inggris, Jamie Wallis, mengusulkan agar Inggris mengirim kondom dan mainan seks lainnya kepada tentara Ukraina.

Baca Selengkapnya