Kumpul di Unpad, Puluhan Filolog Bedah Naskah Kuno

Reporter

Editor

Selasa, 5 Agustus 2008 10:34 WIB

TEMPO Interaktif, BANDUNG:Puluhan Filolog atau peneliti naskah kuno dari dalam dan luar negeri dalam sepekan ini mengelar pertemuan Internasional di Kampus Universitas Padjajaran Bandung. Mereka akan membedah naskah-naskah kuno di Indonesia dalam Simposium Internasional Pernaskahan Nusantara di Graha Sanusi Hardjadinata, Jalan Dipatiukur, Bandung hingga 7 Agustus mendatang.Simposium ini merupakan rangkaian acara musyawarah nasional ke-4 Masyarakat Pernaskahan Nusantara (Mannasa). Pada acara ini juga dipamerkan contoh-contoh naskah kuno dan benda-benda kuno seperti replika batu tulis yang dipinjam dari Museum Sri Baduga, proses pembuatan pemahatan aksara di tunggul kayu jati dan proses pembuatan kertas saeh yang biasa dipakai dalam penulisan naskah kunoPembukaan symposium dilakukan kemarin oleh Rektor Unpad Ganjar Kurnia. Dalam sambutannya, Ganjar mengatakan keberadaan naskah (Naskah Nusantara) kurang menyentuh masyarakat secara umum.Ganjar juga menilai selama ini setiap berbicara naskah, kelihatannya lebih banyak terkait dengan aspek-aspek kesejarahan, dan aspek-aspek kebudayaan yang lainnya. Keberadaan naskah ini bisa jadi kurang banyak menyentuh masyarakat secara umum, banyak orang yang kurang paham dengan naskah, kata Ganjar. Padahal, menurut Ganjar, banyak naskah-naskah yang terkait dengan kehidupan kita di masa kini. Di daerah Sunda saja misalnya, ada naskah tentang obat-obatan, yang menjelaskan bagaimana orang jaman dahulu mengobati penyakit dengan menggunakan obat-obatan herbal. Ada juga hal-hal yang berkaitan dengan sistem pemerintahan, sistem ketatanegaraan, dan nilai-nilai pada jaman dulu yang mungkin masih diperlukan sampai sekarang.Ganjar juga menjelaskan selama ini naskah yang banyak digarap adalah naskah-naskah kuno yang berkaitan dengan sejarah. Ini menurutnya juga penting terutama kaitannya dengan nilai. Ketika bahasa ibu mulai ditinggalkan, kelihatannya fungsi bahasa sebagai alat penyampai nilai-nilai belum juga terpenuhi oleh bahasa Indonesia,tambahnya. Karena itu, menurut Ganjar, naskah harus menjadi bahan perhatian kita bersama. Kesimpulannya adalah bagaimana kita bisa memasyarakatkan naskah terutama yang bisa menambah wawasan pengetahuan,katanya. Widiarsi Agustina /Adelheid Sidharta

Berita terkait

Anies Baswedan Siapkan Angkutan bagi Warga dalam Grebek Museum

1 Maret 2018

Anies Baswedan Siapkan Angkutan bagi Warga dalam Grebek Museum

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta agar gerakan berkunjung rutin ke museum atau yang lebih dikenal dengan sebutan Grebek Museum, digencarkan.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Siapkan Bus Gratis Ajak Warga Berwisata ke Museum

1 Maret 2018

Anies Baswedan Siapkan Bus Gratis Ajak Warga Berwisata ke Museum

Program Gerebek Museum , yang diiniasi Anies Baswedan, berupaya menyediakan bus gratis membawa penduduk dari 2700 rukun warga di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Minta 2.700 RW Kerahkan Warganya Gerebek Museum

1 Maret 2018

Anies Baswedan Minta 2.700 RW Kerahkan Warganya Gerebek Museum

Program Gerebek Museum yang digagas Anies Baswedan bakal melibatkan 2.700 RW untuk mengerahkan warganya mengunjungi 72 museum di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Museum di St Petersburg Simpan Aneka Foto dan Kerajinan Indonesia

1 Maret 2018

Museum di St Petersburg Simpan Aneka Foto dan Kerajinan Indonesia

The Kunstkamera, sebuah muesum, di St. Petersburg menyimpan sejumlah koleksi foto-foto maupun koleksi kerajinan asli sejumlah daerah Indonesia.

Baca Selengkapnya

Legiun Bungo, Museum Baru di Jambi

17 Januari 2018

Legiun Bungo, Museum Baru di Jambi

Generasi muda bisa belajar tentang sejarah dan pejuang Provinsi Jambi di museum ini.

Baca Selengkapnya

Museum Bahari Kebakaran, Penyebab Belum Diketahui

16 Januari 2018

Museum Bahari Kebakaran, Penyebab Belum Diketahui

Museum Bahari di Jalan Pasar Ikan, Jakarta Utara, dilanda kebakaran pada Selasa pagi, 16 Januari 2018.

Baca Selengkapnya

3 Museum Makanan Eropa yang Menggoda Selera

8 Januari 2018

3 Museum Makanan Eropa yang Menggoda Selera

Museum makanan di Eropa ini sangat unik dan menggoda selera.

Baca Selengkapnya

Museum Tsunami Aceh Dikunjungi Lebih 700 Ribu Wisatawan Pada 2017

4 Januari 2018

Museum Tsunami Aceh Dikunjungi Lebih 700 Ribu Wisatawan Pada 2017

Banyak wisatawan yang berkunjung ke Museum Tsunami Aceh pada Mei dan Desember 2017.

Baca Selengkapnya

Cerita Menikmati Libur Tahun Baru di Museum Bank Indonesia

2 Januari 2018

Cerita Menikmati Libur Tahun Baru di Museum Bank Indonesia

Libur merayakan tahun baru masih berlangsung, pilihan tempat liburan cukup bervariasi di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Mengenal Kehidupan Putera-Puteri Keraton di Museum Ullen Sentalu

24 Desember 2017

Mengenal Kehidupan Putera-Puteri Keraton di Museum Ullen Sentalu

Museum Ullen Sentalu memiliki beberapa ruangan yang menyimpan berbagai koleksi keluarga istana di Tanah Jawa

Baca Selengkapnya