Secangkir Yogya

Reporter

Editor

Rabu, 23 Juli 2008 13:21 WIB

TEMPO Interaktif, : "Kota Yogya menyimpan harapan dan masa depan para seniman muda seperti kami. Selain menjanjikan keunikan, kota ini pun sebagai sumber inspirasi tiada batas." Kata-kata itu meluncur dari mulut Rain Rosidi, kurator pameran delapan pelukis Yogya di Galeri Soka, Kelapa Gading, Jakarta Utara, pekan lalu.Pameran bertajuk "Shifting Sign: A Cup of Jogja on Canvas" itu berlangsung pada 16-30 Juli 2008. Kedelapan pelukis muda itu adalah Aji Yudalaga, Iqrar Dinata, Wibowo Adi Utomo, Idi Pangestu, Rifqi Salta, Zulfirmansyah, Riki Antoni, dan Mulyo Gunarso.Pameran ini mengangkat perihal Kota Yogya berikut dinamika dan romantikanya. Menurut Rain, karya-karya itu merupakan antologi dan catatan pribadi tiap-tiap seniman Yogyakarta. "Setiap pribadi akan memperlihatkan keunikannya dalam memaknai Yogya," kata Rain, yang pernah kuliah di Institut Seni Indonesia (ISI), Yogyakarta. Beragam wujud dituangkan ke atas kanvas. Mereka mengambil motif desain, lanskap, obyek, dan sebagainya. "Kedekatan sesama pelukis membawa semangat yang sama, namun berbeda dalam perwujudan karyanya." ujarnya. Pada pameran ini, Rain menambahkan, mereka menangkap tanda-tanda yang telah ditelikung, dimainkan, dan dibongkar kembali dalam makna dan persepsi yang berbeda.Tengok, misalnya, karya-karya Wibowo Adi Utama. Pelukis kelahiran 5 April 1980 ini menyajikan motif tribal yang disisipkan ke dalam tubuh-tubuh manusia. Motif ini dikenal sebagai identitas masyarakat indigenous. Dalam masyarakat kontemporer, motif ini menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat perkotaan masa kini. Tanda yang sebelumnya berkaitan dengan pembedaan identitas suku tertentu direproduksi dalam bentuk lain untuk menampilkan gaya hidup baru masyarakat. Bahkan tribal hadir dalam industri produksi populer, seperti fashion dan tato, yang dianggap mewakili tanda hidup tubuh manusia post modern.Pada karyanya berjudul The Day with Red Shoes #1 dan #2, Wibowo menampilkan tanda itu pada sepatu merah perempuan. "Sepatu merah membawa makna konotatif dari berbagai tampilan citra. Karya ini mengisahkan sebuah catatan harian sensual perempuan tentang cintanya, passion, dan perselingkuhan," kata Wibowo, alumnus Fakultas Seni Rupa ISI.Sementara itu, Aji Yudalaga mengangkat karya hasil pengumpulan tanda-tanda yang berseliweran di sekitar dirinya. Karya berjudul Seonggok Keindahan itu berisi gambar seekor ikan koi Jepang warna merah, putih, dan hitam yang bagian badannya terbungkus kertas putih. "Saya hanya ingin membebaskan diri pada permainan idiom, tanda-tanda rupa atau visual yang saya temui," ucap pelukis kelahiran 20 Agustus 1980 ini.Pelukis Mulyo Gunarso menggunakan bulu sebagai tanda visual dalam lukisan berjudul Terbakar Jadi Bulu. Ia menggambarkan sebuah apel berwarna merah dan hijau yang sebagian kulitnya digambarkan berupa bulu-bulu unggas halus. "Saya hanya ingin menyajikan sisi kelembutan yang sering diidentikkan sebagai sikap asli orang Yogya." HADRIANI P

Berita terkait

Pengunjung Selalu Padat, Lukisan Mona Lisa di Museum Louvre Paris akan Dipindahkan

18 jam lalu

Pengunjung Selalu Padat, Lukisan Mona Lisa di Museum Louvre Paris akan Dipindahkan

Mona Lisa karya seni yang paling banyak dikunjungi di dunia, 10 juta orang datang ke Museum Louvre untuk melihat lukisan itu setiap tahunnya.

Baca Selengkapnya

Demonstran Pro-Palestina Rusak Lukisan Arthur Balfour, Tokoh Penyebab Bencana Palestina

57 hari lalu

Demonstran Pro-Palestina Rusak Lukisan Arthur Balfour, Tokoh Penyebab Bencana Palestina

Demonstran Aksi Palestina merusak lukisan Arthur Balfour, politikus Inggris yang pada 1917 berjanji memberikan rumah bagi Yahudi di Palestina

Baca Selengkapnya

Cerita Pameran Lukisan Barli di Bandung dan Pemalsuan Karyanya

25 Februari 2024

Cerita Pameran Lukisan Barli di Bandung dan Pemalsuan Karyanya

Menurut Rizky, pameran lukisan karya Barli juga untuk memberi kesempatan bagi orang untuk melihat karya aslinya.

Baca Selengkapnya

Ulang Tahun Perdana, Grey Art Gallery di Bandung Pajang Ratusan Karya Seni

9 Februari 2024

Ulang Tahun Perdana, Grey Art Gallery di Bandung Pajang Ratusan Karya Seni

Karya unik yang bisa dijumpai di Grey Art Gallery adalah Self Potrait by Van Gogh, 2022. Pembuatnya Abdi Setiawan, menggunakan potongan arang kayu.

Baca Selengkapnya

Ayurika Gelar Pameran Tunggal Lukisan Kaca Benggala di Bandung

14 Januari 2024

Ayurika Gelar Pameran Tunggal Lukisan Kaca Benggala di Bandung

Pada pameran tunggal kali ini, Ayurika lebih berfokus untuk menampilkan gambar wajah bercorak realis ekspresif.

Baca Selengkapnya

Akhir Pekan di Bandung, Dua Seniman Bali Gelar Pameran Tunggal

18 Desember 2023

Akhir Pekan di Bandung, Dua Seniman Bali Gelar Pameran Tunggal

Banyak seniman asal Bali menggelar pameran tunggal karya mereka di Bandung, dua di antaranya mengadakannya akhir tahun ini.

Baca Selengkapnya

Intip Hasil Lukisan di Motor Listrik Sergap 30.1 Trail E-Motocraft

27 Agustus 2023

Intip Hasil Lukisan di Motor Listrik Sergap 30.1 Trail E-Motocraft

Seorang seniman bernama Putu Bonus Sudiana mencoba tantangan baru dengan melukis di bodi motor listrik Sergap 30.1 Trail E-Motocraft.

Baca Selengkapnya

Karya-karya Fenomenal Pelukis Legendaris Djoko Pekik

14 Agustus 2023

Karya-karya Fenomenal Pelukis Legendaris Djoko Pekik

Djoko Pekik meninggal 12 Agustus 2023. Berikut beberapa karya fenomenalnya antara lain Berburu Celeng dan Sirkus Adu Badak.

Baca Selengkapnya

Pameran Lukisan Kelompok Flemish di Bandung Angkat Isu Lingkungan Bergaya Klasik

6 Agustus 2023

Pameran Lukisan Kelompok Flemish di Bandung Angkat Isu Lingkungan Bergaya Klasik

Pada pameran lukisan terbarunya kali ini, mereka melukis pemandangan alam bergaya naturalis dan realis seperti lanskap, sungai, dan hutan.

Baca Selengkapnya

Kelompok AbstraX dari ITB Pamerkan Lukisan Realis Hingga Abstrak di Galeri Lawangwangi

6 Agustus 2023

Kelompok AbstraX dari ITB Pamerkan Lukisan Realis Hingga Abstrak di Galeri Lawangwangi

Keragaman itu menunjukkan independensi masing-masing anggota kelompok AbstraX dalam percariannya tentang makna dan arti penting lukisan.

Baca Selengkapnya