TEMPO.CO, Jakarta - Presiden RI ke-6 SBY mengungkapkan rencananya untuk membangun sebuah museum di Indonesia. Ini merupakan impiannya bersama mendiang istrinya, Ani Yudhoyono ketika dirawat di rumah sakit.

SBY membagikan kabar ini melalui unggahan di akun Instagram milik Ani pada Kamis, 19 Desember 2019. Dalam unggahan tersebut, SBY menceritakan awal mula niat tersebut tercetus. Ketika SBY, Ani serta anak, menantu, dan cucunya berkunjung ke Amerika Serikat, mereka mendatangi George W. Bush Presidential Library and Museum.

"Lima tahun yang lalu, Desember 2014, kami sekeluarga mengunjungi Museum Kepresidenan George W. Bush di Dallas, Amerika Serikat. Bersama almarhumah Ani Yudhoyono dan keluarga, saya mempelajari dengan seksama contoh museum kepresidenan bertaraf internasional itu," tulis SBY.

Setelah itu, keduanya berkeinginan untuk membangun sebuah museum seperti itu di Indonesia. "Ketika dirawat di rumah sakit Singapura, Ibu Ani dan saya berdiskusi untuk membangun museum serupa di tanah air. Insya Allah, 2 tahun mendatang impian kami berdua menjadi kenyataan," tulis SBY.

Pada unggahannya SBY memperlihatkan momen ketika ia dan keluarga berada di museum tersebut. Pada foto kedua memperlihatkan Ani Yudhoyono sedang memotret salah satu sisi ruangan. SBY juga mengucapkan terima kasih kepada sahabatnya, Presiden Amerika Serikat ke-43, George W. Bush dan istri karena telah mendoakan Ani selama sakit dan ketika Ani berpulang, Bush tetap mengirimkan surat duka cita padanya.

"Sahabat saya, Presiden Bush dan Ibu Laura Bush mengirim surat khusus mendoakan untuk kesembuhan almarhumah. Dengan rasa haru, Ibu Ani dan saya sempat membalas surat mereka dengan melampirkan foto-foto kenangan kami ketika sama-sama mengemban tugas negara. Ketika mendengar istri tercinta berpulang ke rahmatullah, Bush dan Laura dengan nada yang sedih dan penuh empati mengirimkan lagi surat belasungkawanya. Indahnya persahabatan," tulis SBY.

Putra sulung SBY, Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY menuturkan di kolom komentar unggahan itu. Ia merasa tak bisa melupakan kenangan saat berkunjung ke negeri Abang Sam itu. "Betapa bahagianya Pepo dan Memo ketika itu setelah tidak lagi menjadi Presiden dan Ibu Negara, bisa berkunjung ke sejumlah museum kepresidenan di AS, tanpa beban apapun," tulisnya.

MARVELA