JAFF 2019 Dimulai, Saksikan 113 Film dari Sineas Se-Asia

Rabu, 20 November 2019 07:39 WIB

Kepala Dinas Kebudayaan DI Yogyakarta, Aris Eko Nugroho saat memberikan sambutan pembukaan JAFF 2019. TEMPO | Pribadi Wicaksono

TEMPO.CO, Yogyakarta - Festival film Jogja-NETPAC Asian Film Festival atau JAFF 2019 resmi dibuka di Yogyakarta pada Selasa petang, 19 November 2019. Ribuan orang berkumpul menyaksikan perhelatan pembukaan festival yang dipusatkan di Studio Empire XXI Yogyakarta itu.

Iring-iringan prajurit bregada Keraton Yogyakarta mengkirab para penyelenggara dan juri JAFF dari Hotel Horizon sampai ke area Empire XXI. Pengunjung memadati area Empire yang diiisi berbagai stan kuliner dan aksesoris sejak sore. JAFF 2019 yang berlangsung hingga 23 November ini akan menampilkan 113 karya film dan melibatkan sineas dari 23 negara peserta se-Asia.

Kepala Dinas Kebudayaan DI Yogyakarta, Aris Eko Nugroho mengatakan seni perfilman termasuk yang menjadi fokus Pemerintah Yogyakarta yang kini telah memiliki Peraturan Daerah Nomor 9 tahun 2017 tentang Pemberdayaan dan Perlindungan Industri Kreatif, Koperasi, dan Usaha Kecil. "Kegiatan JAFF sejalan dengan program pemerintah DI Yogyakarta untuk mengembangkan industri kreatif di bidang perfilman," ujar Aris.

Iring-iringan prajurit yang mengawal para juri serta penyelenggara JAFF 2019 saat pembukaan di Empire XXI Yogyakarta, Selasa 19 November 2019. TEMPO | Pribadi Wicaksono

Aris menuturkan program JAFF yang sudah bergulir ke-14 kali dan terus melibatkan berbagai pelaku industri film baik lokal, nasional juga internasional, itu bakal membantu menghadapi tantangan berat di industri tersebut. "Masalah yang dihadapi dalam pengembangan perfilman terutama berkaitan dengan regenerasi. Sampai hari ini tampaknya regenerasi menjadi bagian yang pelik walaupun sudah tumbuh banyak sekolah perfilman di Yogyakarta. Kami berharap ada solusi melalui festival seperti JAFF ini," ujar Aris.

Advertising
Advertising

Perwakilan Sekretariat Direktorat Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri RI, Johar Gultom dalam pembukaan itu mengatakan mewakili Direktur Jenderal informasi dan Diplomasi Publik Cecep Herawan, turut menyambut gembira perhelatan JAFF. "Festival JAFF ini menjadi satu medium komunikasi penting yang disampaikan para sineas dalam mendukung upaya pemahaman antar budaya di Asia," ujarnya.

Patung Gundala menyambut pengunjung saat pembukaan JAFF 2019 yang dipusatkan di Empire XXI Yogyakarta, Selasa 19 November 2019. TEMPO | Pribadi Wicaksono

Menurut dia, film lebih dari sekadar estetika yang ditampilkan dalam potongan gambar bergerak. Film juga menjadi medium yang dapat merefleksikan kembali realitas di sekeliling. "Melalui film, ada semangat persamaan dan meleburkan batas-batas kebudayaan bahkan antar suku bangsa, negara, bahasa yang berbeda. Film sebagai produk budaya juga menyimpan potensi ekonomi besar bagi setiap pelaku di dalamnya," ujarnya.

Mengutip data terahir pemerintah di sektor industri perfilman, Gultom menyebut industri perfilman Indonesia saat ini sedang meningkat pesat jika merujuk data terakhir tahun 2018 yang dirilis Badan Ekonomi Kreatif atau Bekraf. Data itu mencantumkan jumlah penonton bioskop di Indonesia melonjak 230 persen dalam 5 tahun terakhir, seiring dengan peningkatan jumlah layar lebar yang mencapai 1.800 layar dalam kurun waktu 3 tahun. Potensi pasar di dunia perfilman Indonesia sekitar Rp 4,8 triliun atau yang terbesar ke-16 di dunia.

Presiden Festival JAFF, Budi Irawanto mengatakan JAFF lahir karena kecintaan dan keterpukauan pada sinema Asia serta keyakinan bahwa kisah-kisah di kawasan ini bukan sekadar hiburan eksotis bagi penonton asing, tapi memang laik untuk dikisahkan. "Asia adalah rumah kita. Kita menginginkan sinema Asia menuturkan kisahnya lewat caranya sendiri yang memang penting dan bermakna bagi warga Asia," ujar Budi.

Presiden Festival JAFF Budi Irawanto dan Direktur Festival JAFF Ifa Isfansyah saat pembukaan JAFF 2019 di Empire XXI Yogyakarta, Selasa 19 November 2019. TEMPO | Pribadi Wicaksono

Budi menambahkan, festival film membawa misi membantu film dari negara yang kurang dikenal dan dengan anggaran terbatas menjadi terlihat dan diakui. "Festival film semestinya lebih dari sekadar pesta dan peristiwa yang serba mewah, prosesi karpet merah dan rangkaian acara yang bertabur para bintang," ujarnya. "Festival film semestinya dimaknai sebagai sebentuk peristiwa yang mendorong pemahaman lebih baik dan sikap menghargai budaya lain sebagaimana direpresentasikan oleh sinema."

Dalam pembukaan itu, penonton diajak menyaksikan pemutaran perdana film bergenre komedi gelap yang dibintangi Reza Rahadian dan disutradarai Faozan Rizal. Film itu berjudul Abracadabra.

Berita terkait

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek Gelar Syawalan, Hadirkan Budaya Yogyakarta

22 jam lalu

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek Gelar Syawalan, Hadirkan Budaya Yogyakarta

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek menggelar syawalan, hadirkan Budaya Yogyakarta antara lain sendratari dan prajurit keraton Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

TPA Piyungan Yogya Ditutup Permanen, Ini Jurus Bantul Cegah Aksi Buang Sampah Sembarangan

1 hari lalu

TPA Piyungan Yogya Ditutup Permanen, Ini Jurus Bantul Cegah Aksi Buang Sampah Sembarangan

Penutupan TPA Piyungan di Bantul ternyata membuka masalah baru, banyak warga membuang sampah sembarangan.

Baca Selengkapnya

Halal Fair Digelar Akhir Pekan Ini di Yogyakarta, Pengunjung Langsung Membeludak

2 hari lalu

Halal Fair Digelar Akhir Pekan Ini di Yogyakarta, Pengunjung Langsung Membeludak

Halal Fair 2024 menyajikan nuansa berwisata syariah bersama keluarga, digelar tiga hari di Jogja Expo Center Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta International Airport Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Ini Kata Sultan HB X

2 hari lalu

Yogyakarta International Airport Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Ini Kata Sultan HB X

Yogyakarta International Airport sebagai satu-satunya bandara internasional di wilayah ini menjadi peluang besar bagi Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Respons Sultan HB X soal Penjabat Kepala Daerah yang Ingin Maju di Pilkada 2024

2 hari lalu

Respons Sultan HB X soal Penjabat Kepala Daerah yang Ingin Maju di Pilkada 2024

Sejumlah partai telah merampungkan penjaringan kandidat untuk Pilkada 2024 di kabupaten/kota Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Baca Selengkapnya

Jogja Fashion Week 2024 Bakal Libatkan 100 Produsen Fashion dan 112 Desainer

3 hari lalu

Jogja Fashion Week 2024 Bakal Libatkan 100 Produsen Fashion dan 112 Desainer

Puncak acara Jogja Fashion Week akan diadakan di Jogja Expo Center Yogyakarta pada 22 - 25 Agustus 2024.

Baca Selengkapnya

Pilkada 2024, Golkar DIY Jaring 39 Bakal Calon Kepala Daerah

3 hari lalu

Pilkada 2024, Golkar DIY Jaring 39 Bakal Calon Kepala Daerah

Partai Golkar DIY telah merampungkan penjaringan bakal calon kepala daerah untuk Pilkada 2024 di lima kabupaten/kota

Baca Selengkapnya

Jajal Dua Jenis Paket Wisata Naik Kano Susuri Hutan Mangrove Bantul Yogyakarta

5 hari lalu

Jajal Dua Jenis Paket Wisata Naik Kano Susuri Hutan Mangrove Bantul Yogyakarta

Wisatawan diajak menjelajahi ekosistem sepanjang Sungai Winongo hingga muara Pantai Baros Samas Bantul yang kaya keanekaragaman hayati.

Baca Selengkapnya

Cari Lobster di Pantai Gunungkidul, Warga Asal Lampung Jatuh ke Jurang dan Tewas

5 hari lalu

Cari Lobster di Pantai Gunungkidul, Warga Asal Lampung Jatuh ke Jurang dan Tewas

Masyarakat dan wisatawan diimbau berhati-hati ketika beraktivitas di sekitar tebing pantai Gunungkidul yang memiliki tebing curam.

Baca Selengkapnya

Jogja Art Books Festival 2024 Dipusatkan di Kampoeng Mataraman Yogyakarta

6 hari lalu

Jogja Art Books Festival 2024 Dipusatkan di Kampoeng Mataraman Yogyakarta

JAB Fest tahun ini kami mengusung delapan program untuk mempertemukan seni dengan literasi, digelar di Kampoeng Mataraman Yogyakarta.

Baca Selengkapnya