Warna Amarah Alam

Reporter

Editor

Senin, 24 Maret 2008 14:54 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Hutan terbakar. Warna merah dan kuning menyala hebat di tengah rimbunan dedaunan yang hijau. Sajian warna merah dengan semua turunannya menjadi yang utama. Sementara itu, gambaran kehijauan hutan dihiasi dengan titik-titik yang timbul dan membentuk juntaian daun.Susilowati Natakoesoemah memberi judul lukisan berukuran 1 x 1 meter itu Forest. Lukisan tersebut kini dipamerkan bersama 53 lukisan lain karyanya di lobi Hotel Four Seasons hingga 22 April mendatang dalam tajuk "Nature on Color".Pembukaan pameran ditandai dengan kolaborasi tiga seniman pada 14 Maret lalu. Penyair W.S. Rendra membacakan puisi diiringi petikan gitar Jubing Kristianto dan Susi melukis. Pertunjukan itu diberi judul Collabbborathree. "Penampilan mereka bertiga keren banget," ujar salah seorang pengunjung, Devi Eriana Safira, dalam blog pribadinya.Bagi Susi, nama panggilan Susilowati, menggambar alam adalah bagian dari hobinya berkunjung dan bertamasya ke alam. Warna merah yang selalu dituangkannya dalam lukisan menunjukkan amarah yang meluap akibat kerusakan alam yang disebabkan oleh tingkah laku manusia. "Alam sekarang tidak enak dilihat karena kerusakannya," kata Susi.Melalui pamerannya kali ini, Susi mengajak penikmat karyanya untuk lebih memperhatikan dan merawat alam. "Kalau kita menjaga alam, kita masih bisa melihat keindahan seperti itu," ujar perempuan kelahiran 31 Oktober 1960 ini.Lihatlah bagaimana Susi menggambarkan kemarahan dan kegelisahannya akan kondisi alam melalui lukisannya berjudul Crying Sun berukuran 2 x 1,5 meter. Lukisan yang paling besar itu menandakan bahwa matahari sekalipun menangis atas ulah manusia yang tak lagi menghargai alam. "Saya agak marah dengan kondisi alam sekarang. Efek global warming semakin hebat," ujar ibu dua anak ini.Sesuai dengan tema, yakni warna alam, Susi memberi penekanan yang utama pada warna-warna yang ditorehkannya. Sebagian besar lukisannya berisi warna cerah menyala, seperti merah, kuning, dan jingga. Lihat, misalnya, pada lukisan Crying Sun itu. Bagian luar lukisan diberi warna gelap yang semakin terang ke pusat matahari. Tetesan warna putih dari pusat lingkaran menunjukkan sang surya yang menangis.Susi juga menampilkan keunikan dengan menorehkan guratan timbul pada setiap lukisannya. Coba tengok lukisan Harmony III, yang menggambarkan dua sosok manusia dengan warna domain hijau. Pada bagian garis tubuh sosok itu tergores warna merah setebal 3 milimeter sebagai penegasan.Guratan-guratan timbul itu dibuat dari pasta. Untuk titik-titik pada Forest, ia menaburkan pasir. Menurut Susi, guratan timbul itu dibuat tanpa sengaja. "Saya pengen yang ada tekstur sebagai aksesori," ujar mantan wanita karier yang memutuskan pensiun dini dari dunia perbankan ini.Belakangan guratan timbul itu menjadi semacam penekanan terhadap apa yang dilukisnya, seperti garis tubuh pada lukisan Harmony III.TITO SIANIPAR

Berita terkait

Pengunjung Selalu Padat, Lukisan Mona Lisa di Museum Louvre Paris akan Dipindahkan

2 jam lalu

Pengunjung Selalu Padat, Lukisan Mona Lisa di Museum Louvre Paris akan Dipindahkan

Mona Lisa karya seni yang paling banyak dikunjungi di dunia, 10 juta orang datang ke Museum Louvre untuk melihat lukisan itu setiap tahunnya.

Baca Selengkapnya

Demonstran Pro-Palestina Rusak Lukisan Arthur Balfour, Tokoh Penyebab Bencana Palestina

56 hari lalu

Demonstran Pro-Palestina Rusak Lukisan Arthur Balfour, Tokoh Penyebab Bencana Palestina

Demonstran Aksi Palestina merusak lukisan Arthur Balfour, politikus Inggris yang pada 1917 berjanji memberikan rumah bagi Yahudi di Palestina

Baca Selengkapnya

Cerita Pameran Lukisan Barli di Bandung dan Pemalsuan Karyanya

25 Februari 2024

Cerita Pameran Lukisan Barli di Bandung dan Pemalsuan Karyanya

Menurut Rizky, pameran lukisan karya Barli juga untuk memberi kesempatan bagi orang untuk melihat karya aslinya.

Baca Selengkapnya

Ulang Tahun Perdana, Grey Art Gallery di Bandung Pajang Ratusan Karya Seni

9 Februari 2024

Ulang Tahun Perdana, Grey Art Gallery di Bandung Pajang Ratusan Karya Seni

Karya unik yang bisa dijumpai di Grey Art Gallery adalah Self Potrait by Van Gogh, 2022. Pembuatnya Abdi Setiawan, menggunakan potongan arang kayu.

Baca Selengkapnya

Ayurika Gelar Pameran Tunggal Lukisan Kaca Benggala di Bandung

14 Januari 2024

Ayurika Gelar Pameran Tunggal Lukisan Kaca Benggala di Bandung

Pada pameran tunggal kali ini, Ayurika lebih berfokus untuk menampilkan gambar wajah bercorak realis ekspresif.

Baca Selengkapnya

Akhir Pekan di Bandung, Dua Seniman Bali Gelar Pameran Tunggal

18 Desember 2023

Akhir Pekan di Bandung, Dua Seniman Bali Gelar Pameran Tunggal

Banyak seniman asal Bali menggelar pameran tunggal karya mereka di Bandung, dua di antaranya mengadakannya akhir tahun ini.

Baca Selengkapnya

Intip Hasil Lukisan di Motor Listrik Sergap 30.1 Trail E-Motocraft

27 Agustus 2023

Intip Hasil Lukisan di Motor Listrik Sergap 30.1 Trail E-Motocraft

Seorang seniman bernama Putu Bonus Sudiana mencoba tantangan baru dengan melukis di bodi motor listrik Sergap 30.1 Trail E-Motocraft.

Baca Selengkapnya

Karya-karya Fenomenal Pelukis Legendaris Djoko Pekik

14 Agustus 2023

Karya-karya Fenomenal Pelukis Legendaris Djoko Pekik

Djoko Pekik meninggal 12 Agustus 2023. Berikut beberapa karya fenomenalnya antara lain Berburu Celeng dan Sirkus Adu Badak.

Baca Selengkapnya

Pameran Lukisan Kelompok Flemish di Bandung Angkat Isu Lingkungan Bergaya Klasik

6 Agustus 2023

Pameran Lukisan Kelompok Flemish di Bandung Angkat Isu Lingkungan Bergaya Klasik

Pada pameran lukisan terbarunya kali ini, mereka melukis pemandangan alam bergaya naturalis dan realis seperti lanskap, sungai, dan hutan.

Baca Selengkapnya

Kelompok AbstraX dari ITB Pamerkan Lukisan Realis Hingga Abstrak di Galeri Lawangwangi

6 Agustus 2023

Kelompok AbstraX dari ITB Pamerkan Lukisan Realis Hingga Abstrak di Galeri Lawangwangi

Keragaman itu menunjukkan independensi masing-masing anggota kelompok AbstraX dalam percariannya tentang makna dan arti penting lukisan.

Baca Selengkapnya