Jokowi Beri Penghargaan Untuk Putu Wijaya di Kongres Kebudayaan

Reporter

Tempo.co

Editor

Aisha Shaidra

Selasa, 11 Desember 2018 07:32 WIB

Presiden Joko Widodo atau Jokowi bersama dengan Putu Wijaya dalam acara Kongres Kebudayaan Indonesia 2018 di Jakarta. instagram/@jokowi

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo memberikan penghargaan kepada sastrawan Putu Wijaya dalam gelaran Kongres Kebudayaan Indonesia (KKI) 2018 berakhir pada Ahad, 9 Desember 2018. Presiden Jokowi menilai selama ini Putu Wijaya telah mendedikasikan hidupnya untuk kesusastraan dan kebudayaan dalam rentang waktu yang panjang.

Terdata sejak remaja hingga kini Putu Wijaya begitu aktif menghadirkan banyak karya di antaranya puluhan novel dan naskah drama, ribuan esai, dan karya lainnya."Saya merasa terhormat dapat menyerahkan Penghargaan Kebudayaan kepada Putu Wijaya yang datang dengan duduk di kursi roda," tulis Jokowi di akun Instagramnya, Senin 10 Desember 2018.

Jokowi mengucapkan terima kasih kepada para tokoh yang telah berkarya dan mendedikasikan hidupnya untuk menjaga agar kebudayaan Indonesia tetap mengakar kuat dan sekaligus tumbuh subur di Indonesia.

Selain Putu Wijaya, Jokowi juga memberikan penghargaan kepada tiga tokoh budaya lain yakni Ismojono dan Hubertus Sadirin yang merupakan anggota tim pemugaran Candi Borobudur pada tahun 1973-1983, dan sastrawan D. Zawawi Imron, penyair, pendakwah yang terus menyiarkan kebajikan sastra dan religi ke seluruh Indonesia. “Kongres Kebudayaan Indonesia ini telah benar-benar menjadi ajang kreatifitas tentang bagaimana Indonesia ke depan,” ujar Zawawi Imron saat tampil berbicara mewakili para seniman dan budayawan pada sesi penutupan, berdasarkan keterangan media yang diterima Tempo.

Advertising
Advertising

Baca: Festival Monolog Bali 100 Putu Wijaya Singgah di Denpasar

Pada momen yang sama, Presiden Jokowi menyampaikan bahwa bangsa Indonesia memiliki kekhasan sendiri dibanding bangsa-bangsa lain yang berakar kepada budaya. Menurutnya, mengakar kepada budaya Indonesia adalah keharusan, sekaligus tumbuh subur menghadapi kebudayaan lain di dunia.

Saat ini, dengan padat dan kompleksnya lalu lintas dan interaksi budaya di era perkembangan alat transportasi dan teknologi informasi, menimbulkan tingginya potensi gesekan. Di sisi lain Jokowi menilai secara bersamaan ada peluang untuk melebarkan toleransi semakin terbuka.

Berita terkait

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

8 jam lalu

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meminta petani manfaatkan alokasi pupuk subsidi.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

12 jam lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

15 jam lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

18 jam lalu

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff Olimpiade Paris 2024 pada Kamis, 9 Mei mendatang.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

1 hari lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

1 hari lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

1 hari lalu

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,

Baca Selengkapnya

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

1 hari lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

1 hari lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

1 hari lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya