Riri Riza: Indonesia Ladang Subur untuk Produksi Road Movie

Reporter

Tempo.co

Jumat, 23 November 2018 21:35 WIB

Diskusi Film bertema Mengemas Travel dalam Film menghadirkan sutradara Riri Riza serta programer film Lisabona Rahman di Ruang & Tempo, Gedung Tempo, Jakarta, Jumat, 24 November 2018. Tempo/Tulus Wijanarko

TEMPO.CO, Jakarta - Sutrada film Riri Riza berpendapat bahwa Indonesia adalah ladang yang sangat subur untuk pembuatan film bergenre perjalanan atau road movie. Alasannya, negeri ini memiliki kekayaan budaya dan lanskap alam yang menarik.

Sutradara Kulari Ke Pantai (2018) ini mencontohkan jika seseorang mengadakan perjalanan di Pulau Jawa ia akan menemui keragaman bahasa dalam rentang waktu yang dekat. “Dalam satu jam perjalanan saja kita akan menemukan cara berbicara yang berbeda-beda di setiap tempat,” kata dia di Jakarta, Jumat, 23/11.

Riri Riza menyatakan hal itu dalam Diskusi Film bertema Mengemas Travel Dalam Film yang digelar terkait Festival Film Tempo. Diskusi digelar di Ruang & Tempo, Gedung Tempo, kawasan Palmerah. Selain Riri, turut berbicara juga Lisabona Rahman, seorang programer film.

Dengan kelimpahan yang dimiliki Indonesia itu, Riri melihat ganre road movie ini tak begitu banyak dibuat di sini. “Sayang pembuat film kita tak banyak yang suka perjalanan,” kata dia.

Menurut Riri dalam road movie tersedia hampir semua kualitas yang bagus dalam (unsur) sinema. Misalnya, tersedia strategi bercerita yang unik dibanding film drama, misalnya.

Advertising
Advertising

Riri Riza selama dikenal cukup banyak membuat film-film perjalanan, mulai dari Petualangan Sherina (2000), 3 Hari untuk Selamanya (2007), Atambua 39 Derajad Celsius (2012), hingga Kulari Ke Pantai (2018)

Adapun menurut Lisabona Rahman di luar negeri road movie paling banyak diproduksi di benua Amerika (Utara dan Selatan). “Produksi di benua Eropa tak sebanyak Amerika,” kata dia. Hal ini disebabkan, antara lain, kawasan Amerika ini memiliki keragaman budaya, lanskap alam, dan kondisi sosial berbeda-beda.

Genre road movie, kata Lisabona, berawal dari sebuah film dokumenter yang diproduksi pada 1927. Lalu setelah perang dunia kedua, film-film fiksi perjalanan juga berbicara tentang kepahitan perang dan sebagainya.

Dalam perkembangan selanjutnya, film perjalanan menjadi reflektif karena tidak sekedar menunjukan perpindahan fisik karakter, tapi juga transformasi mental dan psikologis. Lisabona menunjuk film berjudul Journey to Italy (1953) (dibintangi Ingrid Bergman dan Roberto Rossellini) sebagai salah satu tonggak jenis ini.

Berita terkait

Pemeran Film The Idea of You

1 hari lalu

Pemeran Film The Idea of You

Film The Idea of You tayang di Prime Video pada 2 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Vina: Sebelum 7 Hari, Sinopsis dan Para Pemerannya

2 hari lalu

Vina: Sebelum 7 Hari, Sinopsis dan Para Pemerannya

Film horor Vina: Sebelum 7 Hari disutradarai oleh Anggy Umbara akan rilis pada 8 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Tujuan Hanung Bramantyo Potong Adegan dan Ganti Judul Film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa

4 hari lalu

Tujuan Hanung Bramantyo Potong Adegan dan Ganti Judul Film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa

Sutradara Hanung Bramantyo menyebut film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa awalnya hadir delam dua versi, 21+ dan 17+.

Baca Selengkapnya

Glenn Fredly The Movie: Momentum Setelah Opname hingga Pengisi Vokal dalam Film

9 hari lalu

Glenn Fredly The Movie: Momentum Setelah Opname hingga Pengisi Vokal dalam Film

Film drama biopik Glenn Fredly The Movie mulai tayang di seluruh bioskop Indonesia pada Kamis, 25 April 2024

Baca Selengkapnya

Sinopsis The Fall Guy yang Dibintangi Ryan Gosling

10 hari lalu

Sinopsis The Fall Guy yang Dibintangi Ryan Gosling

The Fall Guy film aksi stuntman produksi Universal Pictures yang tayang di bioskop Indonesia, pada Rabu, 24 April 2024

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dukung FKPPI Produksi Film Anak Kolong

11 hari lalu

Bamsoet Dukung FKPPI Produksi Film Anak Kolong

Bambang Soesatyo mengungkapkan, keluarga besar FKPPI akan segera memproduksi atau syuting film "Anak Kolong".

Baca Selengkapnya

Peluncuran Ulang Film The Beatles 'Let it Be' Didahului Perilisan Buku 'All You Need Is Love'

17 hari lalu

Peluncuran Ulang Film The Beatles 'Let it Be' Didahului Perilisan Buku 'All You Need Is Love'

Buku tentang The Beatles diluncurkan menjelang rilis ulang film Let It Be

Baca Selengkapnya

Next Stop Paris, Film Romantis Hasil Kecanggihan AI

18 hari lalu

Next Stop Paris, Film Romantis Hasil Kecanggihan AI

Produsen TV asal Cina, TCL, mengembangkan film romantis berbasis AI generatif.

Baca Selengkapnya

7 Rekomendasi Film Fantasi yang Terinspirasi dari Cerita Legenda dan Dongeng

19 hari lalu

7 Rekomendasi Film Fantasi yang Terinspirasi dari Cerita Legenda dan Dongeng

Film fantasi yang terinspirasi dari cerita legenda dan dongeng, ada The Green Knight.

Baca Selengkapnya

8 Film Terbaik Sepanjang Masa Berdasarkan Rating IMDb

22 hari lalu

8 Film Terbaik Sepanjang Masa Berdasarkan Rating IMDb

Untuk menemani liburan Idul Fitri, Anda bisa menonton deretan film terbaik sepanjang masa berdasarkan rating IMDb berikut ini.

Baca Selengkapnya