Marjinal saat pentas di Gimme Shelter Bali mengumpulkan donasi untuk korban gempa di Palu-Donggala, Sulawesi Tengah, Rabu, 10 Oktober 2018. (TEMPO/BRAM SETIAWAN)
TEMPO.CO, Kuta Utara - Grup musik punk Marjinal pentas di Bali mengumpulkan donasi untuk korban gempa bumi di Palu-Donggala, Sulawesi Tengah.
"Peristiwa ini (gempa) kita bersama belajar sebuah kepedulian makna kebersamaan. Peluk saudara kita di Palu," kata vokalis gitaris Marjinal Mike di Gimme Shelter Bali, Rabu, 10 Oktober 2018.
Menurut dia, gotong-royong merupakan semangat untuk mewujudkan perjuangan tentang kemanusiaan. Mike menuturkan peran masyarakat dalam solidaritas merupakan kekuatan. "Perjuangan harapan besar sebagai tugas dan peran kita di dunia ini," ujarnya.
Mike menyadari bahwa Indonesia adalah sebuah negeri cincin api yang kerap terjadi bencana. "Artinya memang sejarah sudah mengajari kita, bahwa bencana-bencana selalu hadir," katanya.Mike musikus punk Marjinal seusai jumpa media tentang acara The People's Summit on Alternative Development di Denpasar, Sabtu, 6 Oktober 2018. (TEMPO/BRAM SETIAWAN)
Maka, tutur dia, selain kewaspadaan dalam bentuk sistem infrastruktur juga rasa kebersamaan masyarakat perlu terus ditumbuhkan. "Tanamkan gotong-royong warisan leluhur. Semangat kawan-kawan membantu mengambil tanggung jawab sebagai kemanusiaan," tuturnya.
Adapun grup musik yang pentas dalam aksi solidaritas untuk korban gempa bumi Palu - Donggala, selain Marjinal, ada juga Devildice, The Dissland, dan Jangar.
