Sastra Perang Bagian dari Sejarah

Reporter

Editor

Jumat, 7 Desember 2007 17:23 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Sejarawan Asvi Marwan Adam mengatakan karya-karya sastra yang mengangkat latar perang dapat digolongkan menjadi bagian dari sejarah. Menurut Asvi, terdapat kesamaan unsur-unsur sejarah dengan karya sastra. Asvi menolak anggapan ahli sejarah Kuntowidjojo bahwa sejarah berbeda dengan karya sastra. Dimana menurut Kuntowidjojo sejarah berbeda dalam hal cara kerja, kebenaran, hasil keseluruhan, dan kesimpulannya. "Pembedaan oleh Kuntowidjodo itu masih bisa diperdebatkan," ujarnya dalam diskusi Sastra dan Perang di Bentara Budaya Jakarta, Rabu (5/12) lalu. Menurut Asvi, sama seperti sastra, sejarah juga membutuhkan imajinasi. Kebenaran dalam sejarah merupakan sesuatu yang bersifat relatif. "Dan sejarah dapat juga memunculkan pertanyaan yang tidak harus berupa jawaban," ujar peneliti LIPI ini. Dengan pendekatan dekonstruktif yang dilakukan oleh kelompok post modernis, sastra menjadi semakin dekat dengan sejarah. "Sejarah seperti halnya sastra disampaikan oleh sejarahwan melalui narasi dan membutuhkan plot," ujar Asvi. "Kalau dikatakan soal keakuratan, sejarah juga bisa tidak akurat." Beberapa karya sastra perang yang dibuat orang Indonesia dipuji Asvi karena mampu membuka wacana baru dalam sejarah dan menawarkan sisi lain dari sebuah perang atau konflik. Antara lain Maut dan Cinta (karya Mochtar Lubis), Tuyet (Bur Rusanto), Perang dan Kembang (Asahan Alham Aidit), Gajahmada (Langit Kresna Hariadi), Novel Pangeran Diponegoro (Remy Silado), dan September (Noorca Massardi). Sastrawan Arswendo Atmowiloto sependapat dengan Asvi dalam menggolongkan karya sastra sebagai sejarah. "Karya sastra adalah karya sejarah yang jujur," ujarnya. Sebab, tambah Arswendo, dalam proses pembuatannya karya sastra tidak ditujukan menjadi karya sejarah. "Namun ia bisa didekati sebagai karya sejarah." Arsweno mengakui, minat menulis sastra perang atau sejarah akhir-akhir ini menurun. "Karena kofliknya tidak menggugah menjadi suatu tren," ujarnya. Selain itu, pengarang-pengarang muda saat ini sudah tidak memiliki pengalaman tentang perang sehingga imajinasi untuk membuat kisah perang tidak ada. Budayawan Daoed Joesoef mengatakan selalu ada sisi yang menarik untuk diangkat menjadi karya sastra dari peristiwa perang. "Pasti ada sisi humanis dari kekejaman perang. Dan itu hal yang menarik untuk ditulis," ujarnya. TITO SIANIAPAR

Berita terkait

Israel Gerebek Kantor Al Jazeera di Yerusalem Usai Pemberedelan

51 detik lalu

Israel Gerebek Kantor Al Jazeera di Yerusalem Usai Pemberedelan

Israel menggerebek kamar hotel di Yerusalem yang dijadikan kantor oleh media Al Jazeera, setelah menutup operasi lokal stasiun televisi tersebut.

Baca Selengkapnya

Nama Sri Mulyani Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur Jakarta dari PDIP

2 menit lalu

Nama Sri Mulyani Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur Jakarta dari PDIP

Gilbert Simanjuntak, mengatakan nama Sri Mulyani masuk bursa bacagub bersama Menteri Sosial Tri Rismaharini, dan mantan Panglima TNI Andika Perkasa.

Baca Selengkapnya

Pernah Bebas di Kasus Suap, Hakim Agung Gazalba Saleh Jalani Sidang Perdana Kasus Gratifikasi dan TPPU

2 menit lalu

Pernah Bebas di Kasus Suap, Hakim Agung Gazalba Saleh Jalani Sidang Perdana Kasus Gratifikasi dan TPPU

MA memvonis bebas hakim agung Gazalba Saleh di kasus suap. Kini ia menjalani sidang perdana di kasus gratifikasi dan pencucian uang.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

3 menit lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia U-23 Tiba di Paris untuk Laga Playoff Olimpiade Paris 2024 Lawan Guinea

4 menit lalu

Timnas Indonesia U-23 Tiba di Paris untuk Laga Playoff Olimpiade Paris 2024 Lawan Guinea

Timnas Indonesia U-23 telah tiba di ibu kota Prancis, Paris, untuk memainkan pertandingan playoff melawan Guinea.

Baca Selengkapnya

Tangga Bersejarah dari Perang Dunia II di Hawaii Dibongkar, Banyak Wisatawan Abaikan Peringatan

7 menit lalu

Tangga Bersejarah dari Perang Dunia II di Hawaii Dibongkar, Banyak Wisatawan Abaikan Peringatan

Haiku Stairs di Hawaii ditutup untuk umum sejak 1987 karena dianggap berbahaya. Namun, banyak wisatawan tetap menaikinya dan mengabaikan peringatan.

Baca Selengkapnya

Kaya Aktivitas Perikanan dan Tambang, Teluk Kendari Mendangkal dengan Cepat

7 menit lalu

Kaya Aktivitas Perikanan dan Tambang, Teluk Kendari Mendangkal dengan Cepat

Teluk Kendari di kota Kendari mengalami pendangkalan yang dramatis selama sekitar 20 tahun terakhir. Ini kajian sedimentasi di perairan itu oleh BRIN.

Baca Selengkapnya

Harga Tiket Pemandian Air Panas Gunung Pancar 2024 dan Jam Bukanya

10 menit lalu

Harga Tiket Pemandian Air Panas Gunung Pancar 2024 dan Jam Bukanya

Berlibur ke pemandian air panas Gunung Pancar bersama keluarga bisa menjadi opsi yang menarik. Ini harga tiket dan jam bukanya.

Baca Selengkapnya

PLN Bantu Nelayan Bangka Belitung Pangkas Biaya Operasional Lewat Electrifying Marine

12 menit lalu

PLN Bantu Nelayan Bangka Belitung Pangkas Biaya Operasional Lewat Electrifying Marine

PT PLN (Persero) menyalurkan bantuan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) lewat program Electrifiying Marine kepada nelayan di Desa Suak Gual.

Baca Selengkapnya

Penyebab dan Gejala Penyakit Hemofilia yang Perlu Diketahui

16 menit lalu

Penyebab dan Gejala Penyakit Hemofilia yang Perlu Diketahui

Hemofilia merupakan penyakit kelaianan pada fungsi pembekuan darah. Sebagian besar penyebabnya terjadi karena keturunan.

Baca Selengkapnya