Mengenal Sosok Taissa Farmiga Pemeran Utama di Film The Nun
Reporter
Tabloid Bintang
Editor
Aisha Shaidra
Sabtu, 8 September 2018 06:58 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Taissa Farmiga, tokoh utama di film The Nun mencuri perhatian banyak orang. Banyak yang menanyakan apakah Taissa Farmiga adalah benar-benar seorang biarawati di kehidupan nyata?
Baca: The Nun, Valak, dan Kronologi Cerita dalam Semesta The Conjuring
Ternyata menurut Taissa Farmiga, pertanyaan di atas adalah yang paling sering diajukan padanya. Tak heran, karena menurutnya, di film itu ada beberapa biarawati sungguhan.
Namun mengetahui banyak orang menanyakan identitas aslinya, bisa disebut Taissa Farmiga sukses memerankan tokoh seorang biarawati. Padahal di awal kariernya, Taissa Farmiga tak berminat sama sekali menjadi seorang bintang.
Taissa Farmiga menjadi bintang karena sang kakak, Vera Farmiga yang menyarankannya. Namun kini, Taissa Farmiga berhasil membuktikan bahwa dirinya memang berbakat dalam berakting.
Namun apa saja fakta tentang Taissa Farmiga yang perlu diketahui berkaitan dengan film The Nun? Berikut 5 Faktanya:
1. Berhasil menjadi pemeran utama di film horor, namun aslinya aktris 24 tahun itu tidak menyukai film horor. "Saya tidak suka menonton film horor, saya terlalu sensitif," ujarnya, seperti dikutip dari bostonherald.com, Rabu, 5 September 2018.
2. Sementara tak menyukai film horor, faktanya, Taissa Farmiga memulai debut serial TV-nya lewat American Horror Story: Murder House yang tayang pada 2011 lalu.
3. Karena tak menyukai film horor, untuk menampilkan akting terbaik di The Nun, Taissa Farmiga pun akhirnya mencoba fokus mendalami perannya sebagai seorang biarawati, bukan dari sisi horornya.
4. Salah satu referensinya adalah film The Nun's Story, sebuah film yang mengisahkan kehidupan biarawati yang tayang pada 1959 lalu, dibintangi aktris Audrey Hepburn.
5. Berusaha tampil maksimal, Taissa Farmiga berusaha menyontoh gerak-gerik seorang biarawati di film The Nun's Story. Dia butuh satu setengah jam untuk melewati 45 menit pertama film tersebut karena sibuk mencatat hal penting terkait gaya dan bahasa tubuh seorang biarawati.
