Poligamis Tak Bercelana

Reporter

Editor

Rabu, 7 November 2007 14:10 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Tubuh bagian atas lelaki berkacamata dengan kumis tebal itu dibalut baju lengkap dengan jas. Tapi bagian bawahnya, pinggang hingga kaki, ia telanjang alias tidak bercelana. Tokoh itu lelaki yang melakukan poligami. Pembuatnya, Djoni Basri, 57 tahun, menyebut lelaki itu sebagai si poligamis. Poligamis Gak Perlu Celana, begitu judul patung kayu karya Djoni yang dipamerkan di Galeri Cipta II Taman Ismail Marzuki pada 2-8 November 2007.Tak cukup itu. Untuk si poligamis tersebut, Djoni masih menambahkan dengan deretan kata yang dituliskan di bawah judul patung itu: "Ketika pembenaran cukup menjadi alasan. Kabur sudah ketauladanan sejati. Hanyut oleh arus syahwati. Atas nama cinta, atau cuma suka-suka." Lelaki dari kayu tersebut adalah kesukaan pemahat lulusan Institut Seni Indonesia Yogyakarta itu. "Karya ini menjadi favorit saya," ujarnya kepada Tempo. Patung tak bercelana ini memberi kesan tersendiri akan arogansi sebuah nafsu yang dilegalkan. Sebuah paradigma lain juga disentuh Djoni. Sebanyak 12 patung sebesar orang sungguhan dijejerkan berdekatan hingga membentuk kumpulan orang mirip pejabat negara yang sedang berlakon. Para Pecundang itu sedang sibuk berdiskusi dan melobi. Patung-patung putih tersebut dibuat dari bahan Styrofoam. "Styrofoam dipilih karena cepat dan mudah dicari," ujarnya. Selain itu, patung Bayi Laron dibuat dari Styrofoam. Sebanyak 12 bayi dengan beragam pose merangkak keluar dari tutup saluran air bawah tanah, lalu berlomba menuju trotoar jalan. "Bayi laron" ini tak ubahnya seperti anak-anak jalanan. "Anak jalanan semakin banyak, 'laron' cuma akan lahirkan 'laron-laron' lainnya," dia menjelaskan. Ada banyak gagasan yang ingin disampaikan Djoni dalam karya-karya yang dipamerkan ini. Selain hal di atas, Djoni mengkritik "bahaya" televisi. Dalam karya berjudul Television to be Telepoison, ia menggambarkan seorang ibu sedang menyeret anak yang matanya tak lepas dari layar kaca di depannya. Dari layar kaca, meresap racun tak terasa. Ia juga masuk wilayah politik. Dalam patung berjudul Dua Kutup, Djoni menggambarkan dua sosok mantan presiden, yakni Soekarno dan Soeharto, yang saling membelakangi. Ia seperti ingin menegaskan ada perbedaan mendasar di antara keduanya, dua pribadi yang berseberangan. Tapi, bagi Djoni, Presiden RI sesungguhnya hanyalah Soeharto dan Soekarno. "Setelahnya, mereka hanya presiden yang selalu minta dukungan dari salah satunya," kata seniman yang aktif dalam komunitas seniman Pasar seni Jaya Ancol ini. Banyak lagi patung unik yang dipamerkan Djoni, di antaranya berjudul Aurat, patung kayu wanita berjilbab yang terjebak dalam dilema. Terkadang malu-malu, kadang juga bergaya. Ada lagi patung kayu berjudul Garuda Tua, patung Styrofoam Digigit Semut, dan lainnya. Semua merefleksikan pengamatan dan kesadaran sekaligus kegelisahan Djoni terhadap berbagai hal di sekelilingnya. AGUSLIA HIDAYAH

Berita terkait

Taman Doa Our Lady of Akita PIK 2 Resmi Dioperasikan, Jadi Destinasi Wisata Rohani

1 menit lalu

Taman Doa Our Lady of Akita PIK 2 Resmi Dioperasikan, Jadi Destinasi Wisata Rohani

Taman doa yang berlokasi di Kawasan Osaka PIK 2 yang menjadi destinasi wisata rohani ini di desain sama persis dengan gereja aslinya di Akita, Jepang.

Baca Selengkapnya

Delegasi Indonesia Partisipasi di Festival Hakata Dontaku

3 menit lalu

Delegasi Indonesia Partisipasi di Festival Hakata Dontaku

Festival Hakata Dontaku adalah festival kesenian dan budaya terbesar di Fukuoka Jepang. Indonesia menampilkan angklung, tari Bali, dan tari Saman

Baca Selengkapnya

Gagal Sumbang Poin di Final Piala Thomas 2024, Anthony Sinisuka Ginting Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

11 menit lalu

Gagal Sumbang Poin di Final Piala Thomas 2024, Anthony Sinisuka Ginting Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

Anthony Sinisuka Ginting mengungkapkan penyebab kekalahannya atas Shi Yu Qi di final Piala Thomas 2024 saat Indonesia menghadapi Cina.

Baca Selengkapnya

Pelaksanaan UTBK 2024 di Universitas Jambi Diikuti 9.412 Peserta

23 menit lalu

Pelaksanaan UTBK 2024 di Universitas Jambi Diikuti 9.412 Peserta

Universitas Jambi atau Unja menyediakan fasilitas ujian untuk UTBK sebanyak 16 laboratorium dan dilaksanakan dalam dua sesi setiap harinya.

Baca Selengkapnya

Kementerian Perhubungan Klaim Keselamatan Pelayaran Indonesia Diakui Dunia

35 menit lalu

Kementerian Perhubungan Klaim Keselamatan Pelayaran Indonesia Diakui Dunia

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengklaim bahwa keselamatan dan keamanan pelayaran kapal Indonesia telah diakui dunia internasional.

Baca Selengkapnya

KKP Apresiasi Stakeholder Pemanfaatan Ruang Laut

48 menit lalu

KKP Apresiasi Stakeholder Pemanfaatan Ruang Laut

Penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi atas kepatuhan dan peran aktif mitra Ditjen PKRL dalam penyelenggaraan KKPRL sekaligus sebagai wujud nyata dukungan terhadap keberlanjutan pemanfaatan ruang laut.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Thomas 2024: Anthony Sinisuka Ginting Dibungkam Shi Yu Qi, Indonesia Teringgal 0-1 dari Cina

49 menit lalu

Hasil Final Piala Thomas 2024: Anthony Sinisuka Ginting Dibungkam Shi Yu Qi, Indonesia Teringgal 0-1 dari Cina

Anthony Sinisuka Ginting tak mampu berbuat banyak dalam laga perdana final Piala Thomas 2024 melawan tunggal pertama Cina, Shi Yu Qi.

Baca Selengkapnya

Usai Bendesa Adat Tersangka Pemerasan, Kejati Bali Buka Peluang Koordinasi dengan Majelis Desa Adat

56 menit lalu

Usai Bendesa Adat Tersangka Pemerasan, Kejati Bali Buka Peluang Koordinasi dengan Majelis Desa Adat

Kejati Bali membuka peluang berkoordinasi dengan Majelis Desa Adat Bali usai menetapkan Bendesa Adat Berawa sebatersangka pemerasan investor.

Baca Selengkapnya

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

58 menit lalu

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

Asosiasi Persepatuan Indonesia menanggapi tutupnya pabrik sepatu Bata. Pengetatan impor mempersulit industri memperoleh bahan baku.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Asing Vietnam di Laut Natuna, Nakhoda: Ikan di RI Masih Banyak

1 jam lalu

KKP Tangkap Kapal Asing Vietnam di Laut Natuna, Nakhoda: Ikan di RI Masih Banyak

Kapal asing Vietnam ditangkap di Laut Natuna. Mengeruk ikan-ikan kecil untuk produksi saus kecap ikan.

Baca Selengkapnya