14 Tahun Ki Manteb Soedharsono Menanti Hari Wayang Dikukuhkan

Rabu, 18 Juli 2018 21:02 WIB

Ki Manteb Soedharsono duduk bersila di pendopo Sanggar Bima, padepokan sekaligus kediamannya di Desa Doplang, Kecamatan Karangpandan, Kabupaten Karanganyar. TEMPO/DINDA LEO LISTY

TEMPO.CO, Karanganyar - Menyandang banyak gelar dan kehormatan dari luar negeri tidak lantas membuat Ki Manteb Soedharsono tinggi hati. Justru sebaliknya, dalang kondang yang tak lama lagi genap berumur 70 tahun itu sering gelisah tiap memikirkan nasib wayang yang dipuja dunia tapi seperti anak tiri di negeri sendiri.

Baca: Nights of Ideas IFI Dibuka dengan Pertunjukan Wayang

Dalam sesi wawancara khusus dengan Tempo di Sanggar Bima, padepokan sekaligus kediamannya di Desa Doplang, Kecamatan Karangpandan, Kabupaten Karanganyar, pada Rabu, 18 Juli 2018, Ki Manteb mengenang pengalamannya saat menerima penghargaan UNESCO Award di markas besar Lembaga Pendidikan dan Kebudayaan PBB tersebut di Paris, Prancis, pada 21 April 2004.

Penghargaan dari UNESCO tersebut menyatakan wayang sebagai warisan mahakarya dunia yang tak ternilai dalam seni bertutur (Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity). “Penghargaan itu saya bawa pulang, saya serahkan ke Sekretariat Negara, dan saya minta agar diumumkan kepada masyarakat bahwa wayang sudah dapat pengakuan dunia,” kata dalang kelahiran Kabupaten Sukoharjo pada 31 Agustus 1948 itu.

Namun jauh panggang dari api. Prestasi wayang yang mengharumkan nama Indonesia itu hanya menjadi berita di media massa yang segera tergantikan berita dari peristiwa lain sehari-hari. “Saya berharap 7 November (sesuai dengan tanggal penetapan wayang sebagai warisan dunia oleh UNESCO pada 7 November 2003) dijadikan hari wayang,” ujar dalang yang kondang dengan teknik sabetan khas itu.

Advertising
Advertising

Tak terasa penantian panjang Ki Manteb, sejak menerima penghargaan dari UNESCO, sudah berlangsung selama hampir 14 tahun. “Saya sampai bertanya gek wayang ki salahe opo (wayang itu salahnya apa)? Hari Batik, Hari Santri, bahkan Hari AIDS saja ada, tapi kenapa hari Wayang sampai sekarang enggak ada. Kenapa? Saya tidak tahu,” ucap dalang yang juga sibuk mengajar di Program Studi Seni Pedalangan Institut Seni Indonesia Surakarta itu.

Ki Manteb mengatakan pemerintah adalah pihak terdepan yang bertanggung jawab pada lestari atau punahnya suatu warisan budaya bangsa. Tanpa dukungan dari pemerintah, seniman dan masyarakat hanya akan berjalan di tempat. “Sudahkah pemerintah memperhatikan kesenian dan budaya? Apakah semua itu hanya diserahkan ke Kementerian Pendidikan?” tuturnya dengan nada meninggi.

Kurangnya perhatian dari pemerintah terhadap warisan budaya sendiri itulah yang menjadi alasan Ki Manteb kini selalu menolak saat sejumlah negara hendak memberikan penghargaan atas keahliannya mendalang dan jasanya dalam melestarikan wayang. “Dari Jepang, Amerika, Jerman, mau beri saya gelar doktor honoris causa. Saya enggak mau. Saya bilang begini, negara sendiri saja belum mengakui saya, kenapa saya menerima dari negara lain? Saya mawas diri, belum pantas. Pantasnya dapat (penghargaan) dari negara saya dulu, baru dari Jepang dan lain-lain saya terima,” kata Ki Manteb, yang telah meluluskan banyak dalang kondang, dua di antaranya almarhum Ki Slamet Gundono dan Ki Enthus Susmono.

DINDA LEO LISTY

Berita terkait

Wayang Natal Motif Betawi-Dayak Jadi Ikon di Gereja Katedral

24 Desember 2023

Wayang Natal Motif Betawi-Dayak Jadi Ikon di Gereja Katedral

Gereja Katedral Jakarta memamerkan Wayang Natal Nusantara dengan motif Betawi dan Batak yang dipajang di Plaza Maria

Baca Selengkapnya

Guru Besar UNS Soroti Konflik Palestina Israel Lewat Pementasan Wayang

30 November 2023

Guru Besar UNS Soroti Konflik Palestina Israel Lewat Pementasan Wayang

Gubes UNS Agus Purwantoro, menyoroti konflik yang terjadi di Palestina melalui pementasan Wayang Godhong.

Baca Selengkapnya

Asal-usul Hari Wayang Nasional Diperingati setiap 7 November

7 November 2023

Asal-usul Hari Wayang Nasional Diperingati setiap 7 November

Hari Wayang Nasional diperingati setiap tahun pada 7 November

Baca Selengkapnya

Libur Akhir Pekan di Yogyakarta, Ada Jazz Rasa Wayang Orang di Konser More Than Jazz Art

25 Oktober 2023

Libur Akhir Pekan di Yogyakarta, Ada Jazz Rasa Wayang Orang di Konser More Than Jazz Art

Ada kolaborasi antara musik jazz dan seni peran wayang orang yang bakal digelar dalam perhelatan konser More Than Jazz Art Yogyakarta akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya

Atlet Disabilitas Indonesia Bawa Wayang di Asian Para Games untuk Tuan Rumah

23 Oktober 2023

Atlet Disabilitas Indonesia Bawa Wayang di Asian Para Games untuk Tuan Rumah

Kontingen Indonesia di Asian Para Games 2023 menyerahkan cendera mata wayang karakter Bima untuk tuan rumah China.

Baca Selengkapnya

Wayang Jogja Night Carnival Akhir Pekan Ini Diserbu Wisatawan, 8.000 Tiket Tribun Habis Terjual

4 Oktober 2023

Wayang Jogja Night Carnival Akhir Pekan Ini Diserbu Wisatawan, 8.000 Tiket Tribun Habis Terjual

Wayang Jogja Night Carnival yang dipusatkan di kawasan Tugu Yogyakarta ini tak berbayar jika pengunjung bersedia menontonnya dari pinggir jalan

Baca Selengkapnya

HUT Kota Yogyakarta 2023, Wayang Jogja Night Carnival Angkat Kisah Pandawa Mahabisekha

27 September 2023

HUT Kota Yogyakarta 2023, Wayang Jogja Night Carnival Angkat Kisah Pandawa Mahabisekha

Tema Pandawa Mahabisekha dalam HUT Kota Yogyakarta mengambil filosofi cerita carangan Mahabarata yang diciptakan Sri Sultan Hamengku Buwono X.

Baca Selengkapnya

Mengenal Tokoh Wayang Yudhistira yang Disebut Hasto PDIP Mirip Jokowi

16 Agustus 2023

Mengenal Tokoh Wayang Yudhistira yang Disebut Hasto PDIP Mirip Jokowi

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto meyakini Presiden Jokowi merupakan sosok yang memahami falsafah bangsa, seperti tokoh wayang Yudhistira.

Baca Selengkapnya

HNW Apresiasi Pertunjukan Wayang Kulit Menjaga Budaya

17 Juli 2023

HNW Apresiasi Pertunjukan Wayang Kulit Menjaga Budaya

HNW mengapresiasi KWN dan Persatuan Pedalangan Indonesia yang terus bersemangat melestarikan wayang.

Baca Selengkapnya

Diperankan 118 Pelajar Indonesia, Pelestarian Wayang Terbanyak dari BCA Raih Rekor MURI

8 Maret 2023

Diperankan 118 Pelajar Indonesia, Pelestarian Wayang Terbanyak dari BCA Raih Rekor MURI

Melibatkan ratusan pelajar Indonesia, BCA memecahkan rekor MURI sebagai Perusahaan dengan Kegiatan Pelestaian Wayang Terbanyak.

Baca Selengkapnya