Steven Spielberg Menyanggah Soal Krisis Hollywood
Editor
Alia fathiyah
Selasa, 6 Oktober 2015 22:00 WIB
TEMPO.CO,Hollywood—Sutradara kawakan Steven Spielberg membantah prediksinya tentang ‘Krisis Hollywood’ yang ia nyatakan bersama pencipta Star Wars, George Lucas, dua tahun lalu. "Untuk memperjelas, saya tidak pernah memprediksi krisis atau ledakan dari industri film sama sekali," kata Spielberg seperti dikutip USA Today, Senin, 5 Oktober 2015 waktu setempat.
Pada Juni 2013, pernyataan Spielberg menjadi berita utama dunia setelah menyatakan bahwa kegagalan film box-office secara radikal bisa mengubah bentuk industri film dan menaikkan harga tiket untuk film berbujet besar. Namun dalam konferensi pers film drama spionase perang dingin terbarunya, Bridge of Spies, dia mengoreksi pernyataannya itu.
"Saya hanya memperkirakan bahwa [dengan] sejumlah blockbuster dalam satu musim panas –semacam deretan film superhero– akan datang suatu masa di mana dua atau tiga atau empat dari film-film yang berderet itu tidak laku. Itu yang benar-benar saya katakan. Saya tidak mengatakan industri film itu akan berakhir karena mereka,” kata Spielberg.
"Saya juga hanya berkata bahwa genre film tertentu [superhero] tidak memiliki umur panjang di Barat, yang terlihat sejak era awal film dan mulai hilang di era 1960an. Saya juga mencoba memperjelas ada ruang untuk semua jenis film saat ini, karena tampaknya ada penonton untuk semua film ini,” dia melanjutkan.
Dia menambahkan bahwa lima tahun lalu, belum ada penonton untuk semua jenis film. “Tapi sekarang, ini film-film kecil mendapat tempat di samping film-film besar. Dan mereka bisa menemukan cukup penonton untuk mendorong distributor dan perusahaan film untuk membiayai lebih dari mereka. Dan ini hanya tidak film-film seperti Bridge of Spies, tapi itu film independen juga. "
Pada 2013, prediksi Spielberg tentang “krisis Hollywood” itu dinyatakan di pembukaan media center di University of Southern California. " Akan ada bahaya besar atau krisis besar yang menimpa Hollywood. Akan ada tiga atau empat atau bahkan mungkin setengah lusin film megabujet yang gagal dan itu akan mengubah paradigma."
Spielberg juga menyatakan hal ini dapat menyebabkan penonton diminta membayar tiket seharga $25 untuk film seperti Iron Man 3, tapi hanya $7 untuk film dia seperti Lincoln.
Faktanya, harga tiket tetap cukup stabil di AS, di sekitar $8 dan film-film box-office Amerika Utara diperkirakan memecahkan rekor dunia setelah meraih keuntungan US$1 miliar. Seperti Jurassic World yang diproduseri Spielberg, Fast & Furious 7, Minion dan Avengers: Age of Ultron.
Dalam daftar film berbujet besar tahun 2015, hanya Tomorrowland (US$ 208,6 juta) dan Jupiter Ascending (US$183,9 juta) yang gagal di pasar. Namun kegagalan ini dapat diimbangi oleh keberhasilan film-film lainnya.
ANDRA | USA TODAY | THE GUARDIAN