Naskah Kuno Gending Jawa Dibukukan  

Reporter

Senin, 31 Agustus 2015 15:26 WIB

Mulyana, Pamong Budaya Musium Sri Baduga, Bandung, Jawa Barat, melaminasi naskah kuno dengan pelapis khusus agar tidak rusak, Jumat (24/2). Sebanyak 145 naskah kuno koleksi musium dan Badan Perpustakaan & Arsip Daerah Jawa Barat dari abad 17 dan 18 dilapis ulang akibat kondisinya yang mulai lapuk. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Yogyakarta - Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta meluncurkan buku Wiled Berdangga Laras Slendro yang merupakan dokumentasi atas gending Jawa bergaya (gagrak) Ngayogyakarta. Buku ini merupakan alih aksara naskah kuno (Titilaras Andha) karya Radeng Tumenggung Kertanegara pada 1819 yang dihimpun kembali oleh Raden Tumenggung Wiraguna.

Anggota tim penerjemah, Kanjeng Raden Tumenggung Purwodiningrat, mengatakan penerbitan buku ini didasari keprihatinan kecilnya jumlah dokumentasi gending Jawa bergaya Yogyakarta. Selain itu, banyak dari gending-gending itu mulai jarang dimainkan dalam pentas karawitan. “Kebanyakan (dokumentasi) gagrak Surakarta,” katanya, Senin 31 Agustus 2015.

Gending Jawa pada dasarnya hanya satu. Karena pada masanya, Surakarta dan Yogyakarta adalah satu kerajaan. Maka gendingnya juga memiliki kesamaan. Bahkan cara memainkannya juga tak banyak berbeda. Meski demikian, ia mengatakan, gending Yogyakarta dan Surakarta tetap memiliki perbedaan. Dan buku setebal 326 ini hanya merangkum gending laras pelog bergaya Yogyakarta.

Catatan gending dalam naskah kuno, lanjut dia, tercatat dengan tulisan tangan, bernotasi andha, dan beraksara Jawa. Notasi ini berbeda dengan partitur pada musik-musik barat. Notasi andha tersusun dari atas ke bawah. Bentuknya bulat-bulat. Tim penerjemah lantas menerjemahkannya pada aksara kepatihan (aksara latin). “Proses alih aksara itu berlangsung sejak 2005,” kata Trustho, salah seorang editor buku.

Ia mengatakan semasa hidupnya, Wiroguna setidaknya mendokumentasi 550 gending Jawa gagrak Yogyakarta berlaras pelog dan slendro. Sementara laras slendro terangkum dalam buku ini, laras pelog terdokumentasikan dalam buku yang diluncurkan Dinas Kebudayaan pada 2014 lalu. Di luar kedua buku itu, masih banyak gending-gending Jawa yang belum terdokumentasikan dengan baik.

Selain itu, lanjut dia, catatan tentang gending juga belum lengkap sempurna. Alasannya, simbol notasi gending yang belum baku laiknya partitur dalam musik-musik barat. Tapi, “Penerbitan ini menjadi upaya penyelematan, dulu naskah kuno itu hanya tulisan tangan,” katanya.

Pengajar di Institut Seni Indonesia Yogyakarta Siswadi mengatakan karawitan adalah seni tradisi. Dulu, seni diajarkan dengan cara menularkannya melalui tradisi lisan. Tapi, ia melanjutkan, beruntung ada tokoh seperti Kertanegara dan Wiraguna yang tergerak untuk mendokumentasikan dalam notasi andha. “Bisa dibayangkan kalau tak ada dokumentasi mereka, mungkin buku ini juga tak ada,” katanya.

Menurut dia, sebuah dokumentasi yang baik adalah catatan yang memberikan informasi sebanyak-banyaknya. Dan musik-musik barat-lah yang memiliki kelengkapan dokumentasi notasi. “Karawitan tidak seperti itu,” katanya.

Sementara partitur dalam musik Barat dibuat untuk dimainkan, notasi gending hanya berfungsi sebagai “balungan”. Posisi itu, ketidaklengkapan catatan, kata dia, tidak serta merta menjadi kelemahan bagi gending Jawa. “Karena memang beda musik barat dan gending Jawa,” katanya.

Salah satu keunggulannya, kata dia, notasi gending Jawa memberi peluang pada perawit untuk menerjemahkannya kembali. Sehingga gending Jawa pun berkembang dengan banyak ragam. “Penabuhnya sama saja bisa berbeda musiknya, apalagi penabuhnya beda orang,” katanya.

ANANG ZAKARIA

Berita terkait

Cara Perpustakaan Pikat Pembaca Muda

1 hari lalu

Cara Perpustakaan Pikat Pembaca Muda

Sejumlah perpustakaan asing milik kedutaan besar negara sahabat di Jakarta berbenah untuk menarik lebih banyak anak muda, khususnya generasi Z.

Baca Selengkapnya

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

6 hari lalu

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

Koalisi Pegiat HAM dan Anti Korupsi melaporkan Pj Wali Kota Yogyakarta Singgih Rahardjo ke Gubernur DIY, Mendagri, KPK dan Ombudsman

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dukung Rencana Touring Kebudayaan

12 hari lalu

Bamsoet Dukung Rencana Touring Kebudayaan

Bamsoet mendukung rencana touring kebudayaan bertajuk "Borobudur to Berlin. Global Cultural Journey: Spreading Tolerance and Peace".

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

14 hari lalu

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

Para perempuan di Yogyakarta memperingati Hari Kartini dengan lomba lari dan jalan kaki, serta membuat pameran lukisan.

Baca Selengkapnya

Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

16 hari lalu

Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

Museum Sasta Hong Kong akan dibuka pada Juni

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

18 hari lalu

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

Tiga kampung wisata di Kota Yogyakarta ini paling banyak didatangi karena namanya sudah populer dan mendapat sederet penghargaan.

Baca Selengkapnya

Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

29 hari lalu

Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

Dua alat peraga baru di Taman Pintar Yogyakarta di antaranya multimedia berupa Videobooth 360 derajat dan Peraga Manual Pump.

Baca Selengkapnya

Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

33 hari lalu

Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

Dalam foto yang beredar, terdapat tambahan karcis tidak resmi untuk penitipan helm yang membuat tarif parkir di Yogyakarta membengkak.

Baca Selengkapnya

Indonesia dan Jerman Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Budaya

51 hari lalu

Indonesia dan Jerman Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Budaya

Indonesia dan Jerman menandatangani Pernyataan Kehendak Bersama untuk meningkatkan dan mempromosikan hubungan budaya kedua negara.

Baca Selengkapnya

BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

53 hari lalu

BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

Seorang wisatawan asing asal Hungaria juga dilaporkan sempat terseret ombak tinggi saat sedang melancong di Pantai Ngandong, Gunungkidul, Yogyakarta.

Baca Selengkapnya