Lewat Lukisan, Seniman Kritik Maraknya Hotel di Yogyakarta  

Reporter

Senin, 24 Agustus 2015 18:51 WIB

Warga melintasi papan yang ditempeli poster bertuliskan "Jogja Tidak Dijual" di Yogyakarta (17/10/). Seniman setempat memprotes kebijakan walikota Haryadi Suyuti yang dinilai mengkomersialisasikan ruang publik. TEMPO/Suryo Wibowo.

TEMPO.CO, Yogyakarta - Banyaknya hotel yang berdiri di Yogyakarta membuat pelukis Lelyana Kurniawati risih. Ia menggoreskan cat akrilik membentuk sebuah karya yang paradoks. Pepohonan berdaun rimbun berteman gedung-gedung tinggi penuh kerlap kerlip lampu. Figur perempuan berambut panjang, berbaju merah digambarkan berdiri di sana. Ia murung.

Lukisan berjudul Escape itu adalah satu di antara tiga karya Lelyana yang dipajang dalam pameran seni bertajuk "Women Lead Art Exhibition by Female Artist" di Dusun Village Inn, Yogyakarta, 22 Agustus-22 September 2015. Selain Lelyana, ada 10 seniman perempuan yang memamerkan karyanya. Dari 11 seniman itu, Irina Spakova asal Latvia memamerkan lukisannya. Pameran ini memberikan ruang bagi perempuan pelukis untuk tampil di publik.

Lelyana memamerkan tiga lukisan yang semuanya bertema alam. Lukisan berjudul Escape berukuran 150 x 150 sentimeter itu adalah gambaran keresahannya terhadap eksploitasi manusia terhadap alam. Ia banyak menyaksikan pohon-pohon di ruang publik yang banyak ditebang untuk mendirikan bangunan, hotel, dan kegiatan industri. Di Yogyakarta, misalnya, hotel semakin memadati sudut-sudut kota. “Karya itu kritik terhadap manusia yang eksploitatif terhadap alam,” kata dia saat pembukaan pameran, Sabtu malam, 22 Agustus 2015.

Karya Lelyana lainnya berjudul Harvest memotret perempuan yang menikmati buah hasil panen yang melimpah. Perempuan bertopi lebar itu duduk di atas gunungan beraneka macam buah dan sayur. Ada jeruk, semangka, melon, anggur, dan bawang pre. Lukisan berbahan akrilik di atas kanvas ini menggambarkan kecintaan Lelyana terhadap tanaman. Ia suka berkebun dan menanam sayur organik di rumahnya.

Lelyana pernah memamerkan karya instalasi di Museum Szcezcin, Polandia, pada 2014 bersama sejumlah seniman. Ia berpameran tunggal di Museum dan Tanah Liat Yogyakarta tahun 2014.

Tema alam juga dilukis oleh seniman Veronica Deni Ambarwati. Ia menggunakan ampas kopi, biji kopi, dan kunyit sebagai bahan lukisannya. Warna kopi dan rempah-rempah menghias lukisannya yang bermotif batik. Dia juga menggunakan obyek tumbuhan dan binatang. Ada matahari, capung, dan kupu-kupu.

Karya berjudul Woman and Sun Flower, misalnya, melukiskan seorang perempuan yang menggenggam bunga matahari indah. Bunga matahari mekar itu menutupi sebagian wajah perempuan berambut kepang itu. Biji-biji bunga matahari dibuat dari biji-biji kopi khas Lampung. “Bunga matahari menyimbolkan ketegaran,” kata alumnus Jurusan Sastra Inggris Universitas Sanata Dharma Yogyakarta ini.

Pameran yang diproduseri oleh Iris Gallery itu dibuka dengan penampilan tari Roro Mendut oleh koreografer Dwi Windarti. Ada juga pertunjukan kolosal Keluarga Pencak Silat Nusantara Muntilan, yang kebanyakan perempuan. Produser film Nia Dinata dan Kartika Affandi, puteri perupa maestro Affandi, datang dalam acara itu. Nia Dinata mengapresiasi pameran bertema perempuan itu. Dia mengajak perempuan untuk terus berkarya dan percaya diri. “Perempuan harus terus berjuang di dunia yang patriaki ini,” kata Nia.

SHINTA MAHARANI

Berita terkait

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

6 hari lalu

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

Koalisi Pegiat HAM dan Anti Korupsi melaporkan Pj Wali Kota Yogyakarta Singgih Rahardjo ke Gubernur DIY, Mendagri, KPK dan Ombudsman

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

13 hari lalu

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

Para perempuan di Yogyakarta memperingati Hari Kartini dengan lomba lari dan jalan kaki, serta membuat pameran lukisan.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

17 hari lalu

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

Tiga kampung wisata di Kota Yogyakarta ini paling banyak didatangi karena namanya sudah populer dan mendapat sederet penghargaan.

Baca Selengkapnya

Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

28 hari lalu

Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

Dua alat peraga baru di Taman Pintar Yogyakarta di antaranya multimedia berupa Videobooth 360 derajat dan Peraga Manual Pump.

Baca Selengkapnya

Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

32 hari lalu

Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

Dalam foto yang beredar, terdapat tambahan karcis tidak resmi untuk penitipan helm yang membuat tarif parkir di Yogyakarta membengkak.

Baca Selengkapnya

Mengenal Voice Against Reason, Pameran Seni Rupa Kontemporer dari 24 Perupa

42 hari lalu

Mengenal Voice Against Reason, Pameran Seni Rupa Kontemporer dari 24 Perupa

Pameran seni rupa ini diikuti perupa dari Australia, Bangladesh, India, Jepang, Singapura, Taiwan, Thailand, Vietnam, dan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Grey Art Gallery Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Islami Karya 75 Seniman

49 hari lalu

Grey Art Gallery Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Islami Karya 75 Seniman

Pameran seni rupa Islami ini menampilkan 85 karya 75 seniman yang membawa kesadaran bagaimana memaknai nilai-nilai Islam.

Baca Selengkapnya

BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

52 hari lalu

BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

Seorang wisatawan asing asal Hungaria juga dilaporkan sempat terseret ombak tinggi saat sedang melancong di Pantai Ngandong, Gunungkidul, Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

58 hari lalu

Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

Penutupan TPA Piyungan diharapkan bakal menjadi tonggak perubahan dalam pengelolaan sampah di Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

6 Maret 2024

Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

Yogyakarta memiliki unsur 5K yaitu Kota, Korporasi, Komunitas, Kampung dan Kampus, yang jadi modal mewujudkan Yogyakarta sebagai Kota Kreatif.

Baca Selengkapnya