Seniman Jakarta Ramai-ramai Melawan Korupsi Hari Ini di TIM
Editor
Dian Yuliastuti
Kamis, 5 Maret 2015 16:15 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Para seniman di Jakarta gerah dengan korupsi dan pemberangusan lembaga antirasuah. Mereka merasa sudah saatnya turun gunung untuk menyuarakan pendapat melawan korupsi melalui karya mereka.
Karya-karya mereka dipajang dan akan dipertontonkan untuk masyarakat umum di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, mulai siang sampai malam ini, Kamis, 5 Februari 2015.
“Karena kondisinya sudah gawat, kami harus berbuat sesuatu untuk membuat perlawanan terhadap korupsi,” ujar Ketua Dewan Kesenian Jakarta Irawan Karseno dalam konferensi pers di lobi Teater Kecil Taman Ismail Marzuki.
Dalam acara itu, hadir pula Ketua Koalisi Seni Indonesia Abduh Aziz dan Direktur Pusat Kesenian Jakarta Bambang Subekti, yang mewakili para seniman yang membuat acara bertajuk #SeniLawanKorupsi itu.
Ada banyak komunitas seni, seperti Kineforum, Pabrikultur, Ruangrupa, Serrum, Card to Post, Wayang Orang Bharata, Creative Circle Indonesia, dan Akademi Samali, yang ikut meramaikan acara perlawanan terhadap korupsi dengan karya mereka. Beberapa seniman kondang, seperti Agus Noor, Butet Kartaredjasa, Endah N Rhesa, dan Cak Lontong, juga akan ikut tampil.
Mereka akan menggelar pertunjukan musik, pameran seni rupa, wayang orang, stand-up comedy, pembacaan puisi, dramatic reading, dan pemutaran film dokumenter. “Semuanya akan memiliki benang merah, yakni dukungan terhadap pemberantasan korupsi,” ujar Abduh.
Mereka juga mempersilakan para seniman lain menggunakan data studi dari beragam sumber untuk membedah anatomi korupsi. Dia berharap para seniman di kota-kota lain juga bisa mengikuti gerakan tersebut.
“Ini hanya kick-off. Semoga bisa bergulir kesadaran melawan korupsi ini,” ujar Irawan.
Acara ini hanya digelar hari ini. Namun pengunjung masih bisa menikmati pameran seni rupa yang digelar di lobi Teater Kecil. Para seniman menampilkan karya yang menyentil, menyindir, bahkan mungkin menohok kesadaran pengunjung.
Lihat saja lukisan-lukisan, poster-poster, kartun, serta meme yang mengundang senyum dan tawa. Sebagian besar memang menyuguhkan karya dari isu yang sedang hangat, yakni upaya pemberangusan KPK, kriminalisasi terhadap pimpinan KPK, perseteruan Komisaris Jenderal Budi Gunawan dengan Bambang Widjojanto, serta konfrontasi Cicak versus Buaya dan Banteng.
Yang paling menyolok begitu masuk Gedung Teater Jakarta adalah terpampangnya poster besar Jenderal Hoegeng, yang dikenal sebagai polisi jujur. Ada juga kartun Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, yang dinilai sebagai ikon baru melawan korupsi.
DIAN YULIASTUTI