Kikan saat berlatih untuk konser 40 tahun Eros Djarot, Jakarta, Selasa (11/2). TEMPO/Aditia Noviansyah
TEMPO.CO, Jakarta - Pada konser bertajuk "40 Tahun Erros Djarot Berkarya" yang berlangsung pekan lalu, penyanyi Kikan tidak hanya didaulat membawakan lagu. Pemilik nama lengkap Namara Surtikanti ini juga harus menampilkan keahliannya dalam menari dan akting. "Aku dapat bagian drama musikal," kata Kikan di sela-sela latihan di gedung Nyi Ageng Serang, Jakarta.
Wanita yang pernah bermain dalam drama musikal Ali Topan The Musical ini berperan sebagai aktivis. Bagaimana Kikan menghayati perannya itu? Ia mengaku sebelumnya tidak pernah menjadi aktivis atau mengikuti demonstrasi di mana pun.
Namun ia mendapat inspirasi sebagai aktivis melalui pengalamannya ikut terlibat di belakang layar dalam aksi-aksi mahasiswa pada Mei 1998. "Waktu mahasiswa menduduki gedung MPR/DPR itu, saya justru jadi orang di dapur umum mempersiapkan nasi bungkus," kata dia. Saat itu Kikan sengaja datang dari Bandung ke Jakarta memenuhi ajakan temannya.
Di panggung, dalam pergelaran Erros malam itu, Kikan terlihat mampu membangun karakter yang dibutuhkan. Ia sangat senang bisa mengambil pengalaman masa lalu sebagai inspirasi. "Rasa ikut memiliki dan semangat memperjuangkan perubahan Indonesia bisa saya perlihatkan melalui nasi bungkus," kata Kikan.