TEMPO.CO, Jakarta - Herawati Kristiani alias Ani Yudhoyono, istri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, dalam beberapa pekan terakhir menyita perhatian publik. Aktivitasnya di media sosial Instagram sering diberitakan karena sang Ibu Negara kerap sewot menanggapi komentar pengguna Instagram lain yang mengikuti akunnya.

Jumat, pekan lalu, misalnya, Ani terekam melontarkan berbagai kalimat unik dan cenderung emosional saat menanggapi komentar para followernya di @aniyudhoyono, akun pribadinya. Sebelumnya, sepanjang Agustus dan hingga Desember 2013, Ani juga beberapa kali berkomentar dengan nada pedas pada setiap kritikan yang mampir ke akunnya itu.

Blogger senior Indonesia yang juga pendiri salingsilang.com, Enda Nasution, melihat fenomena sewotnya Ani Yudhoyono di Instagram itu sebagai suatu keanehan. "Kalau kita perhatikan, dia sering marah menanggapi komentar dari pengguna yang sebetulnya biasa saja, tidak bernada menyerang atau menghina," ujarnya kepada Tempo, Selasa, 21 Januari 2014. "Wajar orang merasa aneh dan bertanya-tanya, Ibu Ani kenapa sih sensitif dan emosian sekali?"

Enda menduga, sikap Ani di akun Instagram miliknya itu dikarenakan perbedaan umur antara Ani dengan mayoritas pengguna Instagram. "Perbedaan usia itu bisa jadi sumber kesalahan menafsirkan komentar," ujarnya. "Ibu Ani yang lebih tua mungkin berasumsi gaya bahasa anak muda sekarang kasar."

Sebetulnya, kata Enda, keluarga Ani Yudhoyono dikenal tidak buta media sosial. "Suaminya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono juga kan punya akun Twitter dan Facebook." Jadi, kata dia, seharusnya Ani Yudhoyono tidak perlu mudah tersinggung oleh komentar pengikutnya di Instagram.

Status Ani sebagai istri Presiden, menurut Enda, menjadikan posisi putri Sarwo Edhie Wibowo ini unik di media sosial. "Dia merepresentasikan dirinya sendiri, suaminya, keluarganya, sekaligus negara." Dengan posisi unik itu, tutur dia, wajar jika kemudian banyak yang penasaran dan mengikuti akun Instagram Ani. "Wajar juga kalau sikap-sikapnya di media sosial itu dipantau masyarakat dan media massa."

PRAGA UTAMA