TEMPO.CO, Yogyakarta - Sebanyak 50 pelajar jurusan seni lukis Sekolah Menengah Seni Rupa Yogyakarta melukis bersama di XT Square, Yogyakarta, Ahad, 15 Desember 2013.
Para pelajar kelas I hingga III itu membawa kanvas dan berbagai peralatan lukis, merespons suasana kompleks milik Pemerintah Kota Yogyakarta itu.
Pengajar seni lukis SMSR Yogyakarta, Riyanto Riswandoko, yang akrab disapa Antok Abri, mengatakan melukis di XT Square ini merupakan yang pertama dilakukan lembaganya.
Kegiatan ini dilatarbelakangi kondisi Yogya yang, menurut dia, tanpa ruang publik memadai. “Beberapa tahun silam ruang publik, seperti Malioboro, Titik Nol Kilometer, juga Alun Alun, masih memadai untuk belajar di luar ruang. Sekarang susah, macet, dan kaki lima serta parkir makin tak tertata,” kata Antok kepada Tempo.
Antok lantas menggeser metode belajar luar ruang bagi siswanya agar tak terfokus pada tiga lokasi yang selama ini rutin menjadi tempat belajar, yakni wisata, alam, dan ruang publik umum.
“Kompleks kantor pemerintah tiap Sabtu-Minggu sering kali kosong karena hari libur. Kami berharap aset itu bisa terbuka menjadi ruang baru, khususnya mendukung pembelajaran siswa,” kata dia.
Selama ini sejumlah ruang publik di Yogya, seperti dari kawasan Tugu hingga Malioboro, kerap digunakan sebagai tempat siswa jurusan seni belajar di luar ruang. Seorang siswa seni lukis SMSR, Dhimas Hardian Putra, mengatakan aktivitas belajar di luar ruang, seperti di Malioboro, sekarang sudah jauh berbeda, padat, dan penuh polusi. “Perlu kawasan lain yang lebih mendukung,” kata dia.
Pengelola XT Square yang juga Direktur Operasional dan Marketing PT Jogja Tama Visesha, Widihasto Wasana Putra, menuturkan, mulai Desember 2013, XT Square menyediakan tempat gratis bagi para seniman, pegiat seni, khususnya pelajar, yang ingin memanfaatkan tempat itu untuk berkarya.
Selama tiga bulan sekali, XT Square menggelar acara melukis bersama untuk umum. “Kami juga sediakan ruang untuk pameran secara gratis,” kata dia.
Hasto menambahkan, penyediaan ruang XT Square sebagai sarana seni, khususnya lukis, menjadi salah satu niat manajemen untuk menjadi tempat bertemunya para pelukis muda dari berbagai lembaga dan latar belakang. “Khususnya kalangan pelajar dan mahasiswa yang selama ini kesulitan menembus galeri komersial,” kata dia.
PRIBADI WICAKSONO
Berita terkait
Pengunjung Selalu Padat, Lukisan Mona Lisa di Museum Louvre Paris akan Dipindahkan
1 hari lalu
Mona Lisa karya seni yang paling banyak dikunjungi di dunia, 10 juta orang datang ke Museum Louvre untuk melihat lukisan itu setiap tahunnya.
Baca SelengkapnyaDemonstran Pro-Palestina Rusak Lukisan Arthur Balfour, Tokoh Penyebab Bencana Palestina
58 hari lalu
Demonstran Aksi Palestina merusak lukisan Arthur Balfour, politikus Inggris yang pada 1917 berjanji memberikan rumah bagi Yahudi di Palestina
Baca SelengkapnyaCerita Pameran Lukisan Barli di Bandung dan Pemalsuan Karyanya
25 Februari 2024
Menurut Rizky, pameran lukisan karya Barli juga untuk memberi kesempatan bagi orang untuk melihat karya aslinya.
Baca SelengkapnyaUlang Tahun Perdana, Grey Art Gallery di Bandung Pajang Ratusan Karya Seni
9 Februari 2024
Karya unik yang bisa dijumpai di Grey Art Gallery adalah Self Potrait by Van Gogh, 2022. Pembuatnya Abdi Setiawan, menggunakan potongan arang kayu.
Baca SelengkapnyaAyurika Gelar Pameran Tunggal Lukisan Kaca Benggala di Bandung
14 Januari 2024
Pada pameran tunggal kali ini, Ayurika lebih berfokus untuk menampilkan gambar wajah bercorak realis ekspresif.
Baca SelengkapnyaAkhir Pekan di Bandung, Dua Seniman Bali Gelar Pameran Tunggal
18 Desember 2023
Banyak seniman asal Bali menggelar pameran tunggal karya mereka di Bandung, dua di antaranya mengadakannya akhir tahun ini.
Baca SelengkapnyaIntip Hasil Lukisan di Motor Listrik Sergap 30.1 Trail E-Motocraft
27 Agustus 2023
Seorang seniman bernama Putu Bonus Sudiana mencoba tantangan baru dengan melukis di bodi motor listrik Sergap 30.1 Trail E-Motocraft.
Baca SelengkapnyaKarya-karya Fenomenal Pelukis Legendaris Djoko Pekik
14 Agustus 2023
Djoko Pekik meninggal 12 Agustus 2023. Berikut beberapa karya fenomenalnya antara lain Berburu Celeng dan Sirkus Adu Badak.
Baca SelengkapnyaPameran Lukisan Kelompok Flemish di Bandung Angkat Isu Lingkungan Bergaya Klasik
6 Agustus 2023
Pada pameran lukisan terbarunya kali ini, mereka melukis pemandangan alam bergaya naturalis dan realis seperti lanskap, sungai, dan hutan.
Baca SelengkapnyaKelompok AbstraX dari ITB Pamerkan Lukisan Realis Hingga Abstrak di Galeri Lawangwangi
6 Agustus 2023
Keragaman itu menunjukkan independensi masing-masing anggota kelompok AbstraX dalam percariannya tentang makna dan arti penting lukisan.
Baca Selengkapnya