Sambut Sultan Mantu, Rakyat Yogya Siapkan Pesta  

Reporter

Editor

Sunu Dyantoro

Selasa, 22 Oktober 2013 12:07 WIB

KPH Notonegoro (tengah) berjalan meninggalkan menuju Bangsal Kasatriyan, Kraton Yogyakarta, Selasa (22/10). ANTARA/Noveradika

TEMPO.CO, Yogyakarta - Belasan kelompok kesenian rakyat dari berbagai wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta akan meramaikan Pesta Rakyat Dhaup Ageng untuk menyambut pernikahan putri Raja Keraton Yogyakarta Sultan Hamengku Buwono X, Gusti Kanjeng Ratu Hayu, dengan Kanjeng Pangeran Haryo Notonegoro.

Mereka akan tampil bergantian di selasar Monumen Serangan Oemoem 1 Maret di titik nol kawasan Malioboro, Yogyakarta, Selasa, 22 Oktober 2013, mulai pukul 15.00 hingga 24.00 WIB. "Kesenian yang ditampilkan adalah kesenian tradisional dan modern," kata panitia Pesta Rakyat Dhaup Ageng, Widihasto Wasana Putro, saat dihubungi Tempo, Selasa, 22 Oktober 2013.

Kesenian tersebut berupa tarian dan musik. Kesenian yang ditampilkan adalah Tari Badui "Sinar Purnama" Kulon Progo; Reyog "Lestari Budaya" Gebang Saptosari Gunung Kidul; Gejog Lesung "Tresno Laras" Gunung Kidul; Ayo Menari SOS Desa Taruna, Tari Klasik Girlan Nusantara, Tari Sekar Catur Wonosari, Keroncong HAMKRI Kota Yogyakarta, dan Nini Thowong Grudo Bantul.

Juga ada Gejog Lesung Nitilaras Bantul, Karawitan Rotowijayan, Musik Jalanan Girlan, Gamelan Bambu Thek-thek "Cahyo Budaya" Yogyakarta, Hip Hop, Asrama Mahasiswa Jawa Barat, Asrama Mahasiswa Kalimantan Barat, Kinara Band, dan band penutup Koes Plusan Toko Mas Kranggan. "Ini ungkapan turut berbahagia atas dilangsungkannya pernikahan putri Sultan HB X," kata Widihasto.

Panitia menyiapkan panggung seluas 8 x 12 meter dilengkapi sound system dan lighting. Instrumen musik harus dibawa sendiri oleh setiap penampil. "Karena sifatnya partisipan, jadi panitia tidak menyediakan honor, hanya konsumsi untuk senimannya," kata Widihasto.

Meski demikian, dia optimistis acara pesta rakyat itu berlangsung meriah. Lantaran dia berkaca pada pesta rakyat serupa saat perhelatan dhaup ageng putri bungsu Sultan HB X, GKR Bendara, dengan KPH Yudonegoro pada 18 Oktober 2011 lalu.

PITO AGUSTIN RUDIANA

Topik Terhangat:

Gatot Tersangka |Suap Akil Mochtar |Foto Bunda Putri |Dinasti Banten| Sultan Mantu

Berita Terpopuler:

SMS Pembunuh Holly: Gagal, Gatot: Kabur!
Gatot Kenal Holly di Tempat Hiburan Malam
Di Australia, Gatot Sering Termenung
Erick Thohir Beli Inter Milan, Rothschild Berang
Motif Gatot Diduga Terkait Pemilihan Pimpinan BPK

Berita terkait

Aeropolis Dekat Bandara YIA, Sultan Hamengku Buwono X Minta agar Tak Ada Kawasan Kumuh

12 hari lalu

Aeropolis Dekat Bandara YIA, Sultan Hamengku Buwono X Minta agar Tak Ada Kawasan Kumuh

Sultan Hamengku Buwono X meminta agar Kulon Progo memilah investor agar tidak menimbulkan masalah baru seperti kawasan kumuh.

Baca Selengkapnya

Cerita dari Kampung Arab Kini

13 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

17 hari lalu

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi

Baca Selengkapnya

Sultan Hamengku Buwono X Gelar Open House setelah Absen 4 Kali Lebaran, Ada Jamuan Tradisional

20 hari lalu

Sultan Hamengku Buwono X Gelar Open House setelah Absen 4 Kali Lebaran, Ada Jamuan Tradisional

Sultan Hamengku Buwono X dan Paku Alam X absen gelar open house selama empat tahun karena pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Sultan Hamengku Buwono X Heran Kasus Antraks di Sleman dan Gunungkidul Muncul Kembali, Karena Tradisi Ini?

46 hari lalu

Sultan Hamengku Buwono X Heran Kasus Antraks di Sleman dan Gunungkidul Muncul Kembali, Karena Tradisi Ini?

Sultan Hamengku Buwono X mengaku heran karena kembali muncul kasus antraks di Sleman dan Gunungkidul Yogyakarta. Diduga karena ini.

Baca Selengkapnya

60 Event Meriahkan Hari Jadi DI Yogyakarta sampai April, Ada Gelaran Wayang dan Bazar

52 hari lalu

60 Event Meriahkan Hari Jadi DI Yogyakarta sampai April, Ada Gelaran Wayang dan Bazar

Penetapan Hari Jadi DI Yogyakarta merujuk rangkaian histori berdirinya Hadeging Nagari Dalem Kasultanan Mataram Ngayogyakarta Hadiningrat

Baca Selengkapnya

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

53 hari lalu

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755

Baca Selengkapnya

Keraton Yogyakarta Gelar Pameran Abhimantrana, Ungkap Makna di Balik Upacara Adat

53 hari lalu

Keraton Yogyakarta Gelar Pameran Abhimantrana, Ungkap Makna di Balik Upacara Adat

Keraton Yogyakarta selama ini masih intens menggelar upacara adat untuk mempertahankan tradisi kebudayaan Jawa.

Baca Selengkapnya

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

57 hari lalu

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

Tiga makam yang disambangi merupakan tempat disemayamkannya raja-raja Keraton Yogyakarta, para adipati Puro Pakualaman, serta leluhur Kerajaan Mataram

Baca Selengkapnya

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

4 Maret 2024

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menegaskan tidak boleh ada sweeping rumah makan saat Ramadan. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya