Enam Perupa Mengesplorasi Mimpi

Reporter

Editor

Raihul Fadjri

Senin, 17 Juni 2013 19:11 WIB

TEMPO.CO, Yogyakarta - Ruangan pamer bagian belakang Bentara Budaya Yogyakarta bak ruang makan. Dua meja panjang dirapatkan dengan enam kursi aneka warna di sekelilingnya. Tapi satu kursi dipojok diletakkan di atas meja dalam posisi terbalik, seolah jamuan yang terhidang di atas meja hanya untuk lima orang sesuai jumlah piring yang ada. Atau orang keenam sudah selesai bersantap dan meninggalkan arena perjamuan.

Inilah karya instalasi Vani Hidayatur Rahman, 32 tahun, dalam pameran kelompok Batu Asah bertajuk “Tafsir Mimpi” di Bentara Budaya Yogyakarta, 14-20 Juni 2013. Judul karya itu tak biasa: “Banyak-banyak makan jangan ada sisa, makan jangan bersuara. Banyak-banyak makan jangan ada sisa, ayo makan bersama”.

Adapun santapan di atas meja itu berupa kayu batang pohon yang dipotong mirip irisan roti tawar di atas nampan dalam ukuran yang tak biasa. “Di ruang pamer belakang ada piring, kita disuruh makan apa ini?” kata rohaniawan Sindhunata mewakili Bentara Budaya pada sambutan pembukaan pameran, Jumat malam 14 Juni 2013. Pertanyaan itu dia tujukan ke Hermanu, pengelola Bentara, sebelum pameran dibuka.

Sindhunata mengulang jawaban Hermanu padanya: “Kita diberi kebebasan berimajinasi.” Ya, imajinasi tentang makanan yang akan disantap. Makanan apa pun yang terlintas di benak kita. “Termasuk makanan yang dilarang sekalipun,” kata dia.

Menurut Sindhunata, mimpi bisa bermakna apa saja. Tak hanya kembang tidur. Dalam pengertian ilmiah, mimpu adalah bagian bawah sadar yang mampu menggerakkan seseorang. “Dan mimpi yang baik adalah mimpi yang progresif, agresif,” kata dia. Kenapa? “Agar hidup tak begini-begini saja.”

Kelompok Batu Asah terdiri dari enam perupa. Dhidik Danardono, Fajar Susanto alias Kunting, Ismu Ismoyo, Rio Humansyah Ali, Rosi Alam Fidiansyah, dan Vani Hidayatur Rahman. Karya mereka beraneka ragam dengan beragam material. Dhidik misalnya, menampilkan karya berjudul “Dream Catcher” berupa tempat tidur dengan bewarna hitam dengan obyek berbentuk alat perangkap tikus di atasnya dengan latar warna merah.

Atau Ismu yang melukis di atas kertas kardus. Adapun karya Fajar yang didapuk sebagai ketua pameran, memakai medium tutup kaleng untuk karya lukisnya dengan subject matter perempuan telanjang. “Ini kenakalan imajinasi saya saja,” kata dia.

ANANG ZAKARIA

Berita terkait

Cerita dari Kampung Arab Kini

8 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

12 hari lalu

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi

Baca Selengkapnya

Mengenal Voice Against Reason, Pameran Seni Rupa Kontemporer dari 24 Perupa

37 hari lalu

Mengenal Voice Against Reason, Pameran Seni Rupa Kontemporer dari 24 Perupa

Pameran seni rupa ini diikuti perupa dari Australia, Bangladesh, India, Jepang, Singapura, Taiwan, Thailand, Vietnam, dan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Grey Art Gallery Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Islami Karya 75 Seniman

44 hari lalu

Grey Art Gallery Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Islami Karya 75 Seniman

Pameran seni rupa Islami ini menampilkan 85 karya 75 seniman yang membawa kesadaran bagaimana memaknai nilai-nilai Islam.

Baca Selengkapnya

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

48 hari lalu

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755

Baca Selengkapnya

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

52 hari lalu

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

Tiga makam yang disambangi merupakan tempat disemayamkannya raja-raja Keraton Yogyakarta, para adipati Puro Pakualaman, serta leluhur Kerajaan Mataram

Baca Selengkapnya

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

56 hari lalu

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menegaskan tidak boleh ada sweeping rumah makan saat Ramadan. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

20 Januari 2024

Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat 27 kejadian kerusakan dampak Badai Tropis Anggrek yang terdeteksi di Samudera Hindia.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

4 Januari 2024

Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

BMKG menjelaskan perkiraan cuaca Yogyakarta dan sekitarnya hingga akhir pekan ini, penting diketahui wisatawan yang akan liburan ke sana.

Baca Selengkapnya

Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

8 Desember 2023

Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

Gunung Merapi di perbatasan antara Jawa Tengah dan Yogyakarta mengeluarkan awan panas guguran.

Baca Selengkapnya