Pangeran Harry (kiri) mendengarkan penjelasan rencana penerbangan helikopter Apache dari seorang anggota skuadron di Camp Bastion, Afganistan (7/9). REUTER/John Stillwell/POOL
TEMPO.CO, Jakarta - Pada malam ulang tahun Pangeran Harry yang ke-28, ia mendapat 'kado' dari Taliban, pada Sabtu, 15 September 2012. Harry sedang berada di kamp Bastion, Provinsi Helmand, basis militer di Afganistan. Taliban dengan sengaja menyerang basis militer ini dengan target membunuh Pangeran Harry. Dua tentara marinir Amerika Serikat tewas dalam serangan itu.
Pangeran Harry sedang bertugas sebagai pilot helikopter Apache untuk tentara Inggris. Ia berada di garis depan pada jadwal dinas militernya kali ini. Serangan Taliban ini juga sekaligus untuk membalas film yang dianggap anti-Islam dan menghina Nabi Muhammad.
"Kami menyerang pangkalan militer itu karena Pangeran Harry di sana supaya mereka tahu kami sangat marah," kata juru bicara Taliban, Qari Youssef. Menurut dia, pasukan bom bunuh diri siap menyerang.
Film yang dimaksud adalah The Innocence of Muslims yang disutradarai Nakoula Basseley. Film ini pula yang memicu protes dan kekerasan di Mesir, Libya, dan Yaman, setelah potongan filmnya beredar di YouTube. Duta Besar Amerika Serikat untuk Libya, Chris Stevens, beserta tiga stafnya tewas dalam insiden serangan ke kantor kedutaan pada 12 September 2012.
Kementerian Pertahanan Inggris belum berencana menarik Pangeran Harry dari Afganistan. Dalam pasukan militer Inggris, Pangeran Harry dikenal sebagai Kapten Wales. Ia mulai bertugas di Afganistan sejak 7 September 2012 sebagai penembak dan pilot helikopter Apache. Rencananya, adik Pangeran William ini akan berada di sana selama empat bulan.
Pada 2007, Harry juga pernah bertugas di Afganistan selama tiga bulan. Namun keberadaannya di sana kala itu dirahasiakan. Ketika terbongkar oleh pers, Harry ditarik dari sana karena dikhawatirkan menjadi sasaran Taliban.