TEMPO.CO, Jakarta -Dalam waktu yang tak lama lagi, para seniman dan sastrawan Indonesia akan tampil dalam ajang helatan Festival Seni Europalia yang berpusat di Belgia. Mereka akan menampilkan beragam karya dan kesenian di beberapa negara Eropa.
Baca: Festival Monolog Bali 100 Putu Wijaya Singgah di Denpasar
Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Hilmar Farid mengatakan persiapan menuju ke helatan dunia ini sudah 90 persen. Dari beragam kekayaan ini Indonesia bisa menunjukkannya kepada dunia.
“Sudah saatnya dunia belajar dari Indonesia, kita tunjukkan Bhineka Tunggal Ika dalam kesenian,” ujar Hilmar Farid dalam konferensi pers Europalia Art Festival Indonesia di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Kamis, 31 Agustus 2017.
Festival Seni Europalia akan dimulai dan dibuka secara resmi di Brussel, Belgia pada 10 Oktober 2017 dan berlangsung tiga bulan hingga Januari 2018. Festival ini merupakan festival ke-26 sejak 1969 dan yang ke-4 sejak didedikasikan untuk negara-negara di Asia.
Dalam sejarah helatan ini beberapa tahun terakhir, Europalia Cina diresmikan oleh Presiden Xi Jinping dan Europalia India dibuka Presiden Pranab Mukherjee. Sedangkan pada 1989, di bawah naungan Kaisar Jepang mampu menarik 1,7 juta pengunjung.
Duta Besar Belgia untuk Indonesia Patrick Herman mengatakan yang membedakan Europalia dari festival seni lainnya bukan karena keanekaragaman acara tapi juga jangkauan acara yang luas dan dalam periode yang lama, “Kami gelar selama tiga bulan di 50 kota dan 300 acara,” ujarnya.
Tujuan festival ini, kata Herman, adalah untuk membangun jaringan kerja internasional dan menciptakan kerja sama para seniman, kurator, koordinator dari Eropa, dan negara tamu dalam mengangkat konsep lintas batas. Herman juga menjelaskan, pada awalnya mereka menampilkan negara-negara Uni Eropa dengan negara yang pertama berpartisipasi seperti Italia, Belanda. Kemudian datang Brasil, Rusia, India dan Cina. “Sekarang kami melengkapi negara Meksiko, Indonesia, Korea Selatan, Turki dan Australia,” ujarnya lagi.
Meski keterpurukan ekonomi sedang melanda beberapa negara, tetapi Herman meyakinkan Uni Eropa menjadi tempat yang paling kuat, dinamis dan inovatif. Festival ini mendapat dukungan keuangan dari negara tamu maupun Pemerintah Federal dan regional Belgia.
Sementara itu Menteri Pariwisata Arief Yahya mendukung festival seni Europalia ini juga menjadi nilai ekonomi bagi negara Indonesia. Sajian seni budaya yang beraneka raga ini diharapkan mampu menarik wisatawan manca negara dari Eropa. “Kami targetkan tahun depan bisa mendatangkan dua juta wisatawan dari Eropa, selama ini baru 1,6 juta,” ujar Arief Yahya dalam pembukaan Soft Launching & Press Conference Europalia Indonesia.
DIAN YULIASTUTI