TEMPO.CO, Denpasar - Musisi jazz asal Amerika Serikat Gerald Clayton bakal tampil di Ubud Village Jazz Festival (UVJF) 2017 yang akan berlangsung 11-12 Agustus. Clayton yang telah empat kali dinominasikan sebagai peraih Grammy Award itu akan bermain bersama Joe Sanders di bass dan Gregory Hutchinson (drum).
“Kami ingin memastikan pengalaman yang menyenangkan bagi penikmat jazz yang hadir di Festival,” kata Yuri Mahatma, penggagas festival ini, dalam jumpa pers, Rabu, Kamis, 3 Agustus 2017 di Denpasar.
Clayton tergolong musisi muda yang bersinar. Dia memenangkan posisi kedua di ajang kompetisi piano jazz Thelonoius Monk Institute tahun 2006. Lalu dia memperoleh nominasi Grammy tahun 2010 untuk Best Improvised Jazz Solo atas karya aransemen Cole Porter All of You.
Sementara Battle Circle , komposisinya bersam Clayton Brothers menerima nominasi untuk Best Jazz Intrumental Composition tahun 2011. Pada 2012 dan 2013, nominasi dalam kategori Best Jazz Instrumental Album for Bond .
Selain dia, sejumlah musisi internasional lainnya adalah Steve Barry Quartet dari Australia. Steve adalah pemenang Bell Award 2013 untuk Young Artist Jazz Australia of The Year dan runner up di National Award Jazz 2013.
Sementara dari Perancis, akan tampil Samy Thiebault Trio, sebuah grup jazz yang mengusung konspe modern jazz. Dari Jermain, 22 musisi dari Glen Buschmann Jazz Academy akan tampil membawakan lagu jazz standar dengan aransemen yang baru.
Adapun musisi tanah air yang akan mewarnai festival ini adalah pemain trombone legendaries Indonesia, Benny Likumahua bersama putranya pemain bass muda Barry Likumahua. Ada pula gitaris Wayan Balawan bersama Batuan Etnic Fusion namun kali ini dengan formasi pemain yang lebih muda.
“Saya ingin mendorong anak-anak muda untuk lebih maju lagi permainannya dengan keberanian unjuk diri di ajang internasional ini,” kata Balawan.
Panitia UVJF 2017, Astrid Sulaiman berharap tahun ini jumlah pengunjung melebihi tahun lalu yang mencapai 3.000 orang. Dengan tema Beautiful Music or Beautiful Mind, festival di ARMA Museum Ubud ini, menurutnya menjanjikan line up yang lebih imajinatif dan menyatukan para musisi dari jenis yang mainstream, modern, tradisional dan latin.
ROFIQI HASAN (Denpasar)