Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Festival Film tentang Kopi Nusantara Digelar

image-gnews
Seorang barista sedang meracik kopi arabika di gerainya yang mengisi pameran Festival Kopi dan Kuliner Banda Aceh 2016, lapangan Blang Padang, Aceh, 12 Mei 2016. TEMPO/Adi Warsidi
Seorang barista sedang meracik kopi arabika di gerainya yang mengisi pameran Festival Kopi dan Kuliner Banda Aceh 2016, lapangan Blang Padang, Aceh, 12 Mei 2016. TEMPO/Adi Warsidi
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kecintaan terhadap kekayaan kopi Indonesia membuat Arief Akhmad Yani, Arqom Maksalmina dan Panji Mukadis mengelar acara Festival Film Kopi. “Kita berharap Festival Film Kopi ini bisa mengumpulkan cerita tentang  kopi-kopi di seluruh Indonesia,” ujar Arqom, Ketua Sinekopi, di The Breeze BSD, Jumat, 23 Juni 2017.

Menurut Arqom, Indonesia memiliki berbagai macam jenis kopi yang memiliki ciri khasnya masing-masing. Sayangnya kekayaan kopi ini tidak dikenal di level global. “Orang luar tidak kenal kopi Indonesia, yang mereka tahu paling kopi Gayo, Mandailing, Kopi Jawa, Kopi Papua dan Kopi Toraja. Padahal sebaran kopi di Indonesia lebih banyak dari itu,” tutur Arqom.

Arqom mengatakan bukan hanya jenis kopi di Indonesia yang memiliki keunikan, tapi juga cara penyajian. "Ada yang ngopi pake batok kelapa, ada juga yang 'roasting' pake batok kelapa,” katanya. Ada juga, jenis kopi hutan yang hanya menghasilkan satu kilo buah selama setahun.  

Selain memperkenalkan jenis-jenis kopi di Indonesia, Arqom menambahkan Festival ini juga bertujuan untuk memperlihatkan bahwa budaya ngopi merupakan hal yang amat erat di Indonesia. “Kopi juga punya dampak sosial budaya,” ujar Arqom.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ia menceritakan saat berkunjung di wilayah Merapi, ia berkenalan dengan seorang pria bernama Sukiman yang mencari uang dengan kopi untuk membiayai pendidikan 160 anak asuhnya. “Dia mencari uang melalui jual-beli kopi," kata Arqom. Uniknya, Sukiman piawai menerka kualitas kopi dengan mengetahui di mana kopi tersebut tumbuh, pada ketinggian berapa, atau dari kebun mana kopi itu berasal. "Dia mengajarkan kita bahwa ngopilah kopi yang benar-benar kopi bukan kopi campuran.”

Acara Festival Film Kopi merupakan pemutaran film pendek baik dikompetisikan maupun non-kompetisi. Film pendek sudah bisa diberikan kepada pihak penyelenggara hingga 30 Agustus 2017. “Dengan adanya Festival Film Kopi ini, ya setidaknya bagi masyarakat umum ya, rasakan kopi tapi jangan mengopi rasa,” ujar Arief Akhmad Yani, Manajer Festival Film Kopi 2017.

AMMY HETHARIA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kopi Dingin atau Panas, Mana Lebih Baik Manfaatnya?

15 Juli 2018

Secangkir kopi bersama filosofinya di Kafe and Bakery Soulbytes, Seminyak, Bali. (Foto: Instagram @soulbytesbali)
Kopi Dingin atau Panas, Mana Lebih Baik Manfaatnya?

Anda lebih suka minum kopi dalam keadaan panas atau dingin? Simak perbedaan manfaatnya.


Saatnya Merayakan Kopi

24 Maret 2018

ilustrasi kopi (pixabay.com)
Saatnya Merayakan Kopi

KOPI Nusantara telah menjadi tuan rumah di negeri sendiri.


Minum Kopi Bikin Panjang Umur: Mitos atau Fakta? Simak Riset Ini

12 Desember 2017

Ilustrasi pria  minum kopi. fadquip.com
Minum Kopi Bikin Panjang Umur: Mitos atau Fakta? Simak Riset Ini

Minum kopi merupakan ritual wajib bagi beberapa orang.


Hari Kopi Dunia, Sudah Tahu Kopi dari Lepehan Kera?

30 September 2017

Ilustrasi kopi. shutterstock.com
Hari Kopi Dunia, Sudah Tahu Kopi dari Lepehan Kera?

Tidak hanya kopi luwak yang biji kopinya sempat dicerna luwak. Toratima pun salah satu kopi yang sempat dicerna mamalia seperti kera.


Hari Kopi Sedunia, Ini Perbedaan Kopi Robusta dan Arabika

29 September 2017

Menu Arabika Bali di Kopirock. John Arif
Hari Kopi Sedunia, Ini Perbedaan Kopi Robusta dan Arabika

Ini adalah perbedaan kopi robusta dan arabika


Hari Kopi Sedunia, Tip Meroasting Biji Kopi Sesuai Selera

29 September 2017

Biji kopi yang usai dipanes, dicuci di
Hari Kopi Sedunia, Tip Meroasting Biji Kopi Sesuai Selera

Hari Kopi Sedunia sangat sayang dilewatkan tanpa belajar seluk-beluk perkopian, termasuk meroasting.


Hari Kopi Sedunia, Tip Meroasting Biji Kopi Sesuai Selera

29 September 2017

Biji kopi yang usai dipanes, dicuci di
Hari Kopi Sedunia, Tip Meroasting Biji Kopi Sesuai Selera

Hari Kopi Sedunia sangat sayang dilewatkan tanpa belajar seluk-beluk perkopian, termasuk meroasting.


Hari Kopi Sedunia, Apa Saja Cita Rasa Kopi?

29 September 2017

Kopi Indonesia dari berbagai daerah di First Crack Coffee Sunter. TEMPO | Astari Pinasthika Sarosa
Hari Kopi Sedunia, Apa Saja Cita Rasa Kopi?

Kebanyakan orang menilai kopi hanya dengan ?enak, pahit, mantap?. Padahal masih banyak cita rasa yang ditawarkan berbagai jenis kopi di Indonesia.


4 Langkah agar Kopi Tubruk Mencapai Taraf Nikmat Maksimal

10 September 2017

Ilustrasi kopi. TEMPO/Nita Dian
4 Langkah agar Kopi Tubruk Mencapai Taraf Nikmat Maksimal

Tip Trainer dari Barista Indonesia Coffee Academy dan Sekretaris Bidang Pelatihan dan Bisnis Asosiasi Eksportir dan Industri Kopi Indonesia.


Setelah 20 Menit dari Seduhan, Rasa Kopi Tubruk akan Berubah

10 September 2017

TEMPO/Sudaryono
Setelah 20 Menit dari Seduhan, Rasa Kopi Tubruk akan Berubah

Kopi yang sudah dingin, ekstrasi kafeinnya akan semakin banyak keluar.