TEMPO.CO, Jakarta -Banyak alasan mengapa anak muda saat ini tidak menggunakan sesuatu yang berbau budaya etnik Indonesia. Ada yang menganggap budaya etnik itu kolot, ada juga yang memang tidak mengetahuinya.
Baca: Maudy Koesnaedi dan Mona Ratuliu Buka Trik Mesra ...
"Saya selalu bilang, jangan menyalahkan anak muda. Kita sendiri yang harus mengikuti selera mereka," kata Maudy Koesnaedi saat ditemui di Pelataran Menteng, Jakarta Pusat, Selasa, 16/5.
Menurut Maudy masyarakat saat ini khususnya generasi muda menyukai hal modern. Ia mencontohkan sebuah perhiasan yang dulu dianggap tua dan kuno bisa didesain ulang menjadi lebih modern. "Sekarang kita yang jemput mereka."
Ia senang karena saat ini ada beberapa produsen yang menciptakan produk budaya tradisional yang dikemas dengan gaya modern seperti coat atau jas yang terbuat dari kain songket Bali.
Adapun, menurut Maudy, cara memperkenalkan produk budaya etnik ini juga berbeda salah satunya melalui media sosial. "Generasi muda kan enggak lepas dari gadget. Apa yang mereka lihat cuma sekilas itu masuk banget buat mereka," katanya.
Simak: Maudy Koesnaedi Suka Ngemil Bareng Anak
Dengan menggunakan media yang tepat untuk sasarannya, Maudy percaya generasi muda bisa semakin terbuka dan mengerti akan pentingnya melestarikan budaya tradisional.
DINI TEJA