TEMPO.CO, Jakarta - Komikus Ardian Syaf diputus kontraknya oleh Marvel. Ardian Syaf mengatakan sudah menerima keputusan resmi Marvel tentang pemutusan kontrak dengannya sejak kemarin, Selasa 11 April 2017.
Perusahaan yang memproduksi komik asal Amerika ini menyatakan tidak lagi menggunakan jasa Ardian untuk menggambar tokoh komik dalam produksi mereka. Ardian menilai sentimen anti Yahudi dan Kristiani yang muncul atas gambarnya terlalu besar.
“Saya sudah menerima keputusan itu, tidak apa-apa,” kata Ardian saat dihubungi Tempo, Rabu 12 April 2017.
Baca: Kontraversi, Marvel Hapus Bagian Komik X Men Ardian Syaf
Usai ramai menjadi perbincangan di dunia maya atas penyisipan simbol 212 dan QS5:51 dalam gambar komik X-Men Gold #1, Ardian mengaku sudah memberikan penjelasan panjang lebar kepada petinggi Marvel maupun agensinya yang bermarkas di Spanyol. Kepada mereka Ardian menegaskan tidak bermaksud sedikit pun menyampaikan pesan khusus bermuatan SARA atas simbol yang identik dengan kasus dugaan penistaan agama yang menjerat calon Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama.
Baca Juga:
Namun apa lacur, upaya itu tampaknya sia-sia. Informasi yang diterima Ardian dari pihak agensi menyatakan bahwa sentimen anti Yahudi dan Kristiani yang muncul paska polemik itu sangat besar di Amerika. Hal ini menurut pihak agensi tidak bisa diterima oleh perusahaan Marvel yang pada akhirnya mengambil sikap pemutusan kontrak kerja dengan Ardian.
Meski menerima keputusan itu, alumnus Fakultas Desain Komunikasi Visual Universitas Negeri Malang ini menduga adanya upaya sistematis untuk menjegal karirnya dengan Marvel. Sebagai pelaku seni yang sudah cukup lama berkecimpung di industri komik, persaingan seperti ini sangat terbuka dan biasanya dilakukan oleh sesama komikus.
Baca: Heboh 212 di X-Men, Ardian Syaf: Marvel Ucapkan Selamat
Dugaan ini disampaikan Ardian mengingat pada awalnya tidak ada persoalan sama sekali atas hasil karyanya dalam komik X-Men Gold #1 saat peluncuran. Bahkan komik ini mendapat sambutan luar biasa dan mendapat predikat Comic of the Week dari salah satu stasiun radio di Amerika. “Justru postingan dari dalam negeri yang memicu kontroversi di Amerika,” kata Ardian.
Dengan pemutusan kontrak kerja tersebut, Ardian saat ini berstatus komikus lepas. Dia berharap bisa mengambil hikmah dari peristiwa ini dan memacu kreativitas lebih besar sebagai komikus yang tak terikat bendera manapun. Ardian optimistis karirnya akan lebih panjang lantaran bisa membuka kerjasama dengan siapa saja yang selama ini tak diperbolehkan Marvel.
Dia juga berharap bisa segera mengakhiri polemik yang muncul atas kontroversi penistaan agama dari gambarnya di Indonesia.
HARI TRI WASONO