TEMPO.CO, Jakarta – Tiga aktris film Kartini, Dian Sastrowardoyo, Acha Septriasa, dan Christine Hakim tampil membacakan monolog Kartini dalam acara “Panggung Para Perempuan Kartini”, yang digelar Tempo di Museum Bank Indonesia, Jakarta, Selasa, 11 April 2017. Ketiga artis ini adalah pemeran film “Kartini” karya Hanung Bramantyo yang akan diputar bulan ini.
Dian memerankan tokoh utama, Kartini. Sedangkan Christine Hakim sebagai ibunda Kartini, Ngasirah, serta Acha menjadi Rukmini adik Kartini. Dalam pembacaan monolog di atas panggung itu, mereka membacakan fragmen-fragmen dialog Kartini yang ditulis Laila S. Chudori, redaktur senior Tempo. Fragmen itu ditulis berdasarkan film Kartini, surat-surat Kartini, dan “Buku Panggil Aku Kartini Saja” karya Pramodya Ananta Toer.
Dian Sastro yang memakai kebaya dengan rambut pendeknya itu, meluapkan emosi dengan cerita saat dirinya sebagai Kartini, hendak dinikahkan dengan seorang bupati. Dia seperti berbicara dengan kakaknya. “Kang Masto, engkau adalah kakak yang paling memahamiku,” ujar Dian dengan logat yang agak medok.
Kang Mas yang diceritakan Dian, memberikan buku mulai dari topik emansipasi perempuan hingga revolusi Prancis. “Dia membukakan jendela untukku, dan jendela iku tidak iso mungkin ditutup lagi. Aku tunggu kamu di Belanda. Aku ingin melompat keluar jendela dan menyusul engkau Kangmas, Aku dihadapkan menerima pinangan seorang bupati.”
Acha Septriasa membaca fragmen tentang surat Rukmini untuk sang kakak. “Tapi percayalah, kami tidak akan pernah mematikan cita-cita itu. Kami akan mengejar pengetahuan dan mendidik anak-anak perempuan,” kata dia yang mengenakan kebaya pink Fanta.
Christine Hakim membaca monolog sambil duduk bersimpuh di lantai, menggambarkan posisi Ngasirah sebagai orang biasa di depan putri-putrinya, yang berdarah bangsawan. Meski begitu, Kartini dan adik-adiknya tetap menghormati Ngasirah sebagai seorang ibu.
REZKI ALVIONITASARI