TEMPO.CO, Bandung - Film komedi Baracas menjadi film pertama yang diarahkan penulis Pidi Baiq. Meski demikian, penulis buku Dilan ini enggan disebut sebagai sutradara. "Aku malu, sok sutradara begitu, aku malu," kata Pidi seusai penayangan perdana Baracas di Bandung, Senin malam, 20 Maret 2017.
Bahkan saat penggarapan di lapangan, Pidi enggan berteriak "action!" kepada pemainnya saat syuting. Jadi yang melakukan itu asistennya, Dani. "Aku merasa geli dengan status-status itu. Sutradara begitu buat saya. Bukan malu menyandangnya, tapi mengaku-aku itu buat saya enggak nyaman."
Dalam mengarahkan film yang berkisah tentang perkumpulan Barisan Anti Cinta Asmara (Baracas) itu, dia mengatakan lebih menggunakan style "bagaimana kalau…" dengan bertanya kepada para aktor dan orang-orang di lapangan.
Bertindak selaku sutradara, penulis Drunken Monster itu juga mengaku tidak menonton film lain sebelumnya sebagai referensi, "Karena enggak mau terganggu dengan referensi itu," kata dia.
Dalam proses pembuatan film, dia juga mengaku ada hal-hal yang tidak direncanakan terjadi di luar naskah, yang dia tulis. "Ada yang berubah dari skenario karena kalau di lapangan pasti berbeda bayangannya dengan waktu menulis di kamar," ujar Pidi.
Setelah film komedi Baraca,s yang akan tayang pada 23 Maret mendatang, Pidi mengatakan akan kembali duduk di kursi sutradara dalam waktu dekat.
ANTARA