TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Academy of Motion Picture Arts and Sciences (penyelenggara Oscar) Cheryl Boone Isaacs, bereaksi erhadap kebijakan Presiden AS Donald Trump tentang larangan berkunjung ke Amerika Serikat untuk tujuh negara mayoritas muslim.
“Kita tahu ada beberapa kursi kosong di ruangan ini,” kata Boone Isaacs dalam acara makan siang untuk menyambut para nomine Oscar yang digelar di Beverly Hilton Hotel, Senin, 6 Februari 2017, seperti dilansir The Hollywood Reporter. Acara tersebut digelar untuk menyambut semua orang yang masuk nominasi Academy Awards ke-89, yang akan diselenggarakan pada 26 Februari mendatang.
Namun kebijakan Presiden Trump tentang larangan perjalanan dari tujuh negara muslim, yang saat ini ditahan karena perintah penahanan sementara yang dikeluarkan oleh hakim pengadilan AS James Robert di Settle, telah berdampak pada kehadiran para nomine Oscar tahun ini.
Dalam pernyataannya yang dikeluarkan pada 29 Januari, sutradara asal Iran, Asghar Farhadi, yang filmya, The Salesman, masuk kategori film berbahasa asing terbaik, mengatakan dia tidak akan menghadiri acara penghargaan tersebut karena kebijakan pemerintah yang dia nilai “tidak adil”.
Adapun dalam sambutannya, Boone Isaacs tidak menyebut nama Trump, tapi dia mengatakan, “Seni tidak memiliki batas. Masyarakat yang kuat tidak menyensor seni, mereka merayakannya. Batasan tidak dapat menghentikan salah satu dari kami.” Pidatonya disambut tepuk tangan meriah.
Boone Isaacs juga memuji upaya yang telah dilakukan Academy dalam hal diversitas. “Wow, ada banyak perbedaan pada tahun ini,” kata Boone, merujuk fakta bahwa tahun ini ada lebih banyak “warna” nominasi, terutama dalam kategori akting, yang telah dicap #OscarsSoWhite selama dua tahun belakangan.
“Kemajuan nyata telah dibuat—kemajuan yang saya yakin akan berlanjut di masa depan. Ketika kita menjadi inklusif, kita menjadi contoh penting. Kita menjadi agen perubahan,” kata Boone.
ANTARA