TEMPO.CO, Jakarta – Model seksi Anggita Sari dipindahkan ke Rumah Sakit Ketergantungan Obat (RSKO) Jakarta Timur, Senin siang, 28 November 2016. Pemindahan Anggita Sari dilakukan atas permohonan yang diajukan oleh ibundanya.
Baca: Keluarga Ingin Anggita Sari Direhabilitasi, Ini Kata Polisi
Kepala Satuan Narkoba Kepolisian Resor Jakarta Selatan Komisaris Vivick Tjangkung mengatakan orang tua Anggita Sari mengakui kesalahan putrinya. “Dia (Ibu Anggita) menyambut baik dan menyatakan anaknya salah. Jadi, tidak ada yang istilahnya komplain segala macam. Enggak, karena ini bukan pertama kali,” ujar Vivick Tjangkung, Selasa, 29 November 2016.
Kepada penyidik, ibunda menyatakan Anggita Sari memang sudah lama mengkonsumsi obat terlarang. Keluarga juga sudah menyesalkan sikap Anggita yang tak bisa lepas dari narkoba.
Baca: Orang Tua Sudah Tahu Anggita Sari Memakai Narkoba
Anggita Sari ditangkap pada Kamis, 24 November 2016. Hingga kini, menurut Vivick Tjangkung, sang ayah belum pernah menunjukkan diri, apalagi menjenguk Anggita Sari. “Bapaknya nggak (menjenguk). Sampai sekarang enggak,” kata Vivick.
Anggita Sari sempat mengamuk dan berteriak saat Satnarkoba Polres Jakarta Selatan hendak membawanya ke hadapan wartawan untuk gelar perkara. Namun saat akan dibawa ke Rumah Sakit Ketergantungan Obat (RSKO) mantan kekasih gembong narkoba yang sudah dihukum mati Fredy Budiman itu kooperatif.
Baca: Sebelum Ditahan, Anggita 2 Malam di Diskotek dan Telan Sabu
Vivick mengatakan Anggita Sari sudah mulai tenang. “Enggak (emosi), sudah stabil. Apalagi keluarganya sudah ketemu, lawyer-nya juga sudah sampaikan ke dia,” ujarnya.
Saat penggerebekan di kediamannya di kawasan Pondok Aren, Tangerang Selatan, pada Kamis, 24 November 2016 dinihari, polisi menemukan barang bukti, dan hasil tes urine Anggita Sari menyatakan positif memakai narkoba.
TABLOIDBINTANG.COM