Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Angklung Pukau Pengunjung Festival dell'Oriente di Napoli  

image-gnews
Mahasiswa asing ikut serta dalam perayaan Angklung's Day 2015 di Bandung, Jawa Barat, 21 November 2015. Angklung's Day 2015 mengambil tema `Unity In Diversity.` TEMPO/Prima Mulia
Mahasiswa asing ikut serta dalam perayaan Angklung's Day 2015 di Bandung, Jawa Barat, 21 November 2015. Angklung's Day 2015 mengambil tema `Unity In Diversity.` TEMPO/Prima Mulia
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Angklung mengundang perhatian pengunjung Festival dell'Oriente di Napoli, Italia, saat tim Rumah Angklung sibuk merakit angklung dan carumba.

Warga Italia terkesan pada bunyi yang dihasilkan oleh alat musik dari bambu ini, apalagi saat menyaksikan angklung mengiringi lagu populer, kata Pelaksana Fungsi Pensosbud KBRI Roma Aisyah Allamanda kepada Antara, Rabu, 28 September 2016.

Tampil pada festival kebudayaan Asia terbesar di Italia dan salah satu yang terbesar di Eropa, Rumah Angklung membawakan berbagai lagu, dari medley lagu daerah Indonesia hingga lagu populer manca negara.

Penonton ikut berdiri menyanyikan lagu kebangsaan Italia dan memberikan seruan tanda apresiasi sesaat setelah lagu populer klasik Italia seperti Volare dan O Sole Mio dinyanyikan.

Wali Kota Napoli Luigi de Magistris mampir melihat booth stand Indonesia dan menonton Rumah Angklung.

Kepada KBRI Roma, Luigi de Magistris, memuji kepiawaian seniman Indonesia membawakan lagu Italia dengan angklung.

KBRI lalu mengatakan kepada de Magistris bahwa angklung adalah alat musik khas Indonesia dan telah diakui UNESCO sebagai warisan budaya bukan benda asli Indonesia sejak 2010.

Festival menampilkan berbagai atraksi tradisi dan budaya menarik dari berbagai negara di Asia, antara lain, India, Jepang, Tibet, Srilanka, Korea Selatan, Mongolia, hingga kebudayaan Asia Barat dan suku-suku minoritas di barat daya China.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain Rumah Angklung, yang juga mewakili Indonesia pada hari pertama festival adalah kelompok Mia Patria yang tampil dengan busana dari berbagai penjuru nusantara.

Dengan dinamis dan harmonis, mereka membawakan lagu-lagu daerah Indonesia, sedangkan trio penari Inadance yang terdiri dari tiga perempuan Indonesia berdomisili di Belanda menampilkan berbagai tarian daerah Indonesia yang dimodifikasi dengan koreografi kontemporer.

Pengunjung festival pun terpukau melihat keindahan keragaman seni budaya Indonesia. Tak pelak, penampilan kelompok seniman Indonesia membantu upaya meningkatkan pamor Indonesia di mata para pengunjung.

Partisipasi Rumah Angklung Indonesia adalah hasil kerja sama KBRI Roma dan Ditjen Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia, serta bagian dari Pekan Budaya Indonesia di Italia (Settimane della Cultura Indonesiana in Italia), yang dikelola secara terpadu KBRI Roma bekerja sama dengan berbagai pihak dan dilaksanakan di sejumlah kota di Italia.

Sebelumnya, Paduan Suara Mahasiswa Universitas Gadjah Mada mengikuti kompetisi internasional di kota Rimin, sedangkan Paduan Suara Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Diponegoro dan Universitas Tarumanegara akan mengikuti Festival Paduan Suara di kota Grado pada 28 September hingga 2 Oktober mendatang.

Rumah Angklung juga tampil pada Festival dell'Oriente di Bari pada 30 September dan 1 Oktober. Mereka juga menggelar pertunjukan terbuka di salah satu museum di tengah kota Roma serta memandu workshop angklung dalam rangka membuka masa perkuliahan Fakultas Musik Universitas Sapienza Roma.

BISNIS.COM

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Menjelajah Joyland Festival Bali 2024, Destinasi Wisata yang Inklusif dan Ramah Keluarga

27 hari lalu

Gapura Joyland Festival Bali 2024 di Peninsula Island, Nusa Dua Bali pada Jumat, 1 Maret 2024. TEMPO/Intan Setiawanty,
Menjelajah Joyland Festival Bali 2024, Destinasi Wisata yang Inklusif dan Ramah Keluarga

Berikut keseruan Joyland Festival Bali 2024 yang insklusif dan ramah keluarga dengan menghadirkan stan White Peacock hingga pilihan panggung musik.


Butet Kartaredjasa Kritik Pemprov DKI yang Naikkan Harga Sewa Gedung Pertunjukan

15 Januari 2024

Aktor Butet Kertaredjasa melakukan pertunjukan seni teater yang digabungkan dengan seni musik dan seni tari dengan lakon
Butet Kartaredjasa Kritik Pemprov DKI yang Naikkan Harga Sewa Gedung Pertunjukan

Seniman Butet Kartaredjasa mempertanyakan alasan kenaikan harga gedung pertunjukan di DKI Jakarta


Tak Ada Tema Kesenian dan Kebudayaan dalam Debat Capres-Cawapres, Begini Respons Budayawan dan Pekerja Seni

5 Desember 2023

Pasangan Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar, Ganjar Pranowo - Mahfud MD, dan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka
Tak Ada Tema Kesenian dan Kebudayaan dalam Debat Capres-Cawapres, Begini Respons Budayawan dan Pekerja Seni

Lima tema debat capres-cawapres telah disampaikan KPU, tak ada tema soal kesenian dan kebudayaan. Begini respons budayawan dan pekerja seni.


Debat Capres-Cawapres Pilpres 2024 Tak Ada Tema Kesenian dan Kebudayaan, Akmal Nasery Basral: Kerugian Besar Bangsa Ini

5 Desember 2023

Akmal Nasery Basral. ANTARA
Debat Capres-Cawapres Pilpres 2024 Tak Ada Tema Kesenian dan Kebudayaan, Akmal Nasery Basral: Kerugian Besar Bangsa Ini

Sastrawan Akmal Naseri Basral memberikan catatan tak adanya tema kebudayaan dankesenian dalam debat capres-cawapres pada Pilpres 2024.


Pemerintah Bone dan Aparat Bubarkan Paksa Pementasan Seni Bissu

22 Agustus 2023

Ilustrasi Polisi Indonesia. Getty Images
Pemerintah Bone dan Aparat Bubarkan Paksa Pementasan Seni Bissu

Panitia menyebut Gubernur Sulawesi menyekal bissu sehingga penampilan seni monolog "Rindu Bissu" pun dilarang.


Sejarah Adu Domba Garut, Kesenian Tradisional asal Jawa Barat

4 Juli 2023

Domba peserta kontes Domba Catwalk di Situ Bagendit, Garut, Jawa Barat, 21 Februari 2015. Acara tersebut untuk mempromosikan Domba Garut sekaligus kawasan wisata Situ Bagendit. TEMPO/Prima Mulia
Sejarah Adu Domba Garut, Kesenian Tradisional asal Jawa Barat

Domba Garut yang memiliki ciri khas pada fisiknya sering diikut sertakan dalam kontes atau diadu. Inilah asal usulnya.


WM Mann Scholarship, Beasiswa Seni Pertunjukan di Skotlandia Khusus Mahasiswa Indonesia

24 Februari 2023

Pertunjukan seni teater
WM Mann Scholarship, Beasiswa Seni Pertunjukan di Skotlandia Khusus Mahasiswa Indonesia

Royal Conservatoire of Scotland dan WM Mann Foundation menawarkan beasiswa pascasarjana khusus mahasiswa Indonesia di bidang seni pertunjukan.


Seniman dan Guru di Bandung ini Gelar Pameran Tunggal Gambar Berjudul Dunia

20 Januari 2023

Karya gambar berjudul
Seniman dan Guru di Bandung ini Gelar Pameran Tunggal Gambar Berjudul Dunia

Dede Wahyudin, memajang 67 gambar ukuran kecil dan empat berukuran besar yang dominan berwarna hitam putih dalam pameran tunggal itu.


Jadi Ketum LASQI, Gus Jazil Bertekad Gairahkan Kesenian Islami

17 November 2022

Jadi Ketum LASQI, Gus Jazil Bertekad Gairahkan Kesenian Islami

Kesenian Islam di Indonesia memiliki potensi yang luar biasa besar


Masyarakat Kesenian Jakarta Minta Rencana Acara Musyawarah Versi DKJ Dihentikan

27 Oktober 2022

Pemain teater Syahid berperan dalam teater bertajuk
Masyarakat Kesenian Jakarta Minta Rencana Acara Musyawarah Versi DKJ Dihentikan

Masyarakat Kesenian Jakarta (MKJ) menilai musyawarah yang akan dilakukan Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) tidak sesuai dengan Pergub DKI